Tiga

208 16 0
                                    

"Eomma tanggal berapa pernikahannya?" Baekhyun bertanya sambil mulutnya yang masih dipenuhi dengan kue beras buatan Jiseol. Baekhyun hanya tau kalau pernikahannya akan dilaksanakan bulan depan, selebihnya ia tidak tau.

Jiseol yang masih sibuk membuat adonan kue beras yang lebih banyak lagi segera menghentikan kegiatannya dan membalikkan tubuhnya pada Baekhyun yang berdiri mencicipi kue beras yang sudah jadi diseberang meja counter. Jiseol menghitung hitung dalam imajinasi sambil menekuk nekuk jari jemarinya, "kurasa sekitar tanggal 5 atau 6".

"Eomma ingatkan 6 itu ulang tahunku?"

"Iya, itu baguskan?"

"Appa juga mengatakan seperti itu tadi, tapi eomma aku juga ingin merayakan hari ulang tahunku dengan teman temanku. Aku bahkan sudah merencanakan gathering disebuah restoran China di Yuido. Lagipula aku juga sudah berjanji pada Sehun untuk membeli kue ulang tahun dengan cokelat Nutella. Bibi Yulgi juga sudah membuatkanku gaun untuk pestanya. Tem-"

Baekhyun menghentikan omelannya yang panjang dan tanpa jeda itu, melihat Jiseol yang hanya senyum senyum mendengarkannya dan melipat tangannya didepan dadanya.

"Eomma tau kan apa yang kubicarakan?"

"Tau. Apa sudah selesai mengomelnya?"

"Yak eomma, tidak adil, aku sudah bilang baik baik tapi eomma tidak mau paham"

"Seharusnya kau bilang sejak kita bertemu dengan mereka kemarin" Jiseol membalikkan tubuhnya lagi dan kembali menyelesaikan pekerjaannya.

"Kau kan juga punya hak untuk menyampaikan pendapatmu"

"Itu sudah terlanjur eomma, bisakah kita membicarakan solusinya?" Jiseol mengacungkan telunjuknya pada Baekhyun membentuk sebuah pistol dengan ibu jari dan telunjuknya itu, "nah seperti yang kau bilang, sudah terlanjur, jadi apa solusinya?" Dia mendekati Baekhyun yang mulai merajuk. Dia tau Baekhyun orang yang tidak mudah tapi ia juga tau kalau Baekhyun orang suka berpikir logis.

"Apa kau mau menyuruh mereka mengundur hari pernikahannya?. Bahkan pasturnya sudah tau kau akan menikah tanggal itu. Bibi Yulgi juga sudah mengirimkan gaun untuk tanggal itu. Hotelnya juga sudah dibooking tanggal itu"

Baekhyun menghembuskan nafasnya pasrah lalu membanting wajahnya pada meja counter dan menutup kepalanya dengan tangannya yang kecil. Jiseol menepuk nepuk bahunya pelan,

"Umm... bagaimana kalau aku membiarkanmu pergi ke konser itu sebagai gantinya. Kudengar konsernya berjalan tiga hari ya? Berarti aku harus memesan kamar hotel juga..." Jiseol memancing Baekhyun.

Baekhyun seorang penggemar berat boyband boyband yang sedang booming dinegaranya, sebenarnya dia selalu datang ke konser konser itu dengan uangnya sendiri. Tapi terakhir kali Baekhyun datang merengek pada Jiseol dan berkata uangnya yang terakhir ia habiskan untuk membeli tiket event fansigning.

Baekhyun segera menegakkan tubuhnya dan menangkup bahu Jiseol dengan erat, wajahnya tiba tiba dipenuhi dengan senyuman lebarnya "Serius?". Jiseol hanya tersenyum menggoda.
"Eomma aku sungguh tidak apa apa, tanggal 6 kan? Aku bisa merayakannya di tanggal lain. Yang penting aku kan ulang tahun. Perayaannya bisa kubuat tanggal lain, ya kan? Ya kan?" Baekhyun bicara panjang lebar dengan bersemangat sambil menaik turunkan alisnya.

Jiseol tertawa pelan, ia sungguh tau watak putrinya itu. Jiseol juga  balas menangkup bahu Baekhyun dan tersenyum lebar, "Bagaimana dengan perayaan ulang tahun bersama dengan teman teman seperjuanganmu, apa nama mereka, Kei pip-  Kei Pap?"

"Kei popers"

"Nah itu, bagaimana jika aku juga mendanai gatheringmu itu dengan teman teman Kei- ah yang kau sebutkan tadi?"

Baek-byWhere stories live. Discover now