1. You Still Dazzle Me

1.5K 61 8
                                    

---Ji Hyo POV---

Malam ini. Aku sampai di suatu tempat. Suatu tempat yang awalnya tak ingin kudatangi. Karena aku akan bertemu dengan orang-orang yang sudah tiga tahun lamanya tak kutemui. Langkahku terhenti di pintu masuk cafe. "Haruskah aku masuk atau pergi saja?"

Beberapa detik kemudian, aku memutuskan untuk pergi dari tempat itu. Aku tak tahu mengapa, rasanya sangat berat untuk menemui mereka semua. Bukan, sebenarnya bukan mereka semua. Tetapi, seseorang.

Kakiku melangkah di sepanjang jalan yang dipenuhi kerlap kerlip lampu dari toko yang berjejer. Jalan itu mengingatkanku dengan kenangan yang lama. Kenangan saat aku masih berumur tujuh belas tahun. Kenangan yang tak bisa dilupakan.

Mengingatkanku juga pada seseorang yang tak ingin kutemui hari ini. Aku hanya takut. Selama ini aku sudah membangun sebuah tembok yang tinggi dalam hatiku, agai dia tak bisa menembusnya. Karena tembok itu bisa dihancurkan dalam sekejap jika aku melihat wajahnya. Bagaimana jika rasa itu datang lagi?

"Song Ji Hyo?"

Aku mendengar seseorang memanggil namaku. Aku pun menatap orang yang memanggilku itu. "Choi Jin Hyuk?"

"Apa yang kau lakukan disini? Bukankah lokasi reuni berada di cafe sebelah sana?" tanya Jin Hyuk. Dia adalah teman sekelasku dulu dan pernah menyukaiku.

"Aku baru saja dari sana. Tapi, aku ada urusan penting. Jadi setelah menyapa teman-teman, aku langsung pamit." jawabku berbohong, karena mungkin Jin Hyuk akan menyeretku kesana jika aku menjawab jujur.

Jin Hyuk hanya mengangguk-angguk mengerti.

"Kalau begitu aku pergi dulu." pamitku kepada Jin Hyuk dan hendak melanjutkan langkahku.

Choi Jin Hyuk. Dia baik, dulu dia menyukaiku, dan sangat perhatian padaku. Kadang kali aku berpikir untuk menerimanya, namun hatiku berada pada orang lain.

Sampai sekarang pun begitu. Aku tak mengetahui keberadaan orang itu, namun hatiku masih berada padanya. Sejak putus darinya lima tahun yang lalu, aku masih belum bisa melupakannya. Aku hanya menguatkan hatiku untuk melupakannya.

Langkahku terhenti saat sampai di depan sebuah taman. Aku menatap seorang lelaki yang memakai setelah jas hitam. Dia tampak tampan. Sama seperti dulu. Dia masih saja memesonaku.

DEG! DEG! Degupan jantung yang keras itu mewakili suara tembok yang sudah kubangun selama bertahun-tahun yang hancur begitu saja hanya dengan melihat wajah yang kurindukan itu.

---Author POV---

Beberapa menit sebelumnya...

Jong Kook sampai di suatu tempat. Suatu tempat yang awalnya tak ingin ia datangi. Karena Jong Kook akan bertemu dengan orang-orang yang sudah tiga tahun lamanya tak ia temui. Langkahnya terhenti di pintu masuk cafe. "Haruskah aku masuk atau pergi saja?"

Beberapa detik kemudian, Jong Kook memutuskan untuk pergi dari tempat itu. Ia tak tahu mengapa, rasanya sangat berat untuk menemui mereka semua. Bukan, sebenarnya bukan mereka semua. Tetapi, seseorang.

Jong Kook melangkah di sepanjang jalan yang dipenuhi kerlap kerlip lampu dari toko yang berjejer. Jalan itu mengingatkannya dengan kenangan yang lama. Kenangan saat aku masih berumur tujuh belas tahun. Kenangan yang tak bisa dilupakan.

Mengingatkanku juga pada seseorang yang tak ingin kutemui hari ini. Jika ia kembali bertemu dengan orang itu, rasa bersalah akan semakin menghantui pikirannya.

Jong Kook tak yakin bisa melupakannya. Walaupun ia yang meninggalkan orang itu.

Langkahnya terhenti saat sampai di depan sebuah taman. Bibirnya melengkung membentuk senyuman saat menatap tempat yang ditanami bunga warna-warni dan jalan yang tampak sepi. "Biasanya banyak orang di sini."

Words I Want To SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang