2 - Moving Out.

541 72 17
                                    

Chapter 2

Moving Out -

#


South Healing, 1890.



"Berita buruk! Berita buruk!"

Teriakan lelaki itu menggema hingga membuat beberapa orang yang sedang berlalu lalang berhenti hanya untuk sekadar mendengarkan.

Setelah mendapat perhatian dari semua orang, laki-laki itu melanjutkan dengan panik, "Perbatasan South Healing dengan desa lain akan ditutup oleh pemerintah! Itu akan dilakukan nanti siang!"

Segera saja, setelah mendengar hal itu, semua orang terkejut dan mulai panik. Beberapa, ada yang sudah berlari ke rumahnya untuk pindah. Beberapa, masih tinggal dan bertanya lebih lanjut.

Seperti yang dilakukan remaja perempuan bertato hati di lengan kirinya saat ini. "Kau pikir kami percaya? Atas dasar apa pemerintah melakukan itu?" tanyanya.

Lelaki itu mendengus.

"Dasar bodoh! Tidak kah kalian berpikir bahwa jumlah mereka terlalu banyak akhir-akhir ini? Sudah berapa kali kalian memperbaiki dinding dan pintu rumah kalian? Sudah berapa banyak tabung pasokan oksigen yang kalian beli?"

Semua orang terdiam mendengar ucapan lelaki itu. Mereka terhenyak dan seolah tertampar akan sebuah kenyataan mendengarnya. Lelaki itu benar. Akhir-akhir ini, jumlah mereka terlalu banyak. Bahkan sudah sekitar sebelas rumah yang hancur dalam kurun waktu sebulan.

Tentu saja ... pemilik rumah yang hancur itu mati.

"Berpikirlah wahai manusia!" seru lelaki itu lagi, "jika perbatasan ditutup, bagaimana kita bisa membeli pedang untuk berlindung, pasokan oksigen, dan peralatan lainnya?"

"Pemerintah kota sengaja akan mengisolasi desa ini agar mereka tidak menyebar ke desa lain terlalu cepat!"

"Cepat, kita harus memberitahu semua warga disini sebelum fajar tenggelam!" perintah lelaki itu, dan mereka semua menurutinya.

Kerumunan itu bubar dalam hitungan detik. Orang-orang berlari kalang-kabut menuju rumahnya. Perabotan penting, senjata, serta makanan mereka bawa. Lalu, berita itu menyebar bagai kebakaran yang tertiup angin.

Dalam kurun waktu dua jam saja, orang-orang sudah berlalu lalang dan berduyun-duyun melangkah meninggalkan desa South Healing tersebut. Desa terpencil di kota Dulvảr yang sudah tidak pernah terurus oleh pemerintah semenjak empat tahun terakhir.

Semenjak mereka datang memasuki wilayah desa itu.

**

"Ashley! Ashley!" teriak perempuan bertato hati itu sambil berlari mengelilingi rumah renta yang cukup luas.

Matanya melirik ke kanan dan ke kiri dengan gelisah. Jelas saja, perempuan itu panik setengah mati. Sudah hampir setengah penduduk desa ini yang sudah meninggalkan desa.

Beberapa mungkin ada yang tinggal dengan alasan ruang berlindung mereka masih kuat. Ada juga yang masih membereskan barang-barang yang akan dibawa, dan perempuan bertato itu tidak ingin ia dan sahabatnya itu terkurung di desa sialan ini.

"Ashley! Ya Tuhan, kemana kau pergi?" tanya perempuan itu pada dirinya sendiri dengan panik.

Namun, ia terkejut begitu lemari baju kamarnya terbuka dan muncullah sesosok perempuan berambut pendek sebahu dengan gayanya yang semrawut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 02, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Darkest WorldWhere stories live. Discover now