satu.

731 132 4
                                    

Jully's P.O.V

"Jul, liat deh gue nulis apa," ucap Nia sambil mencolek-colek pundakku.

"Diem kek, Ni, gue lagi meresapi pelajaran." balasku tetap fokus pada papan tulis.

"Ih, buru liat," Nia menarik-narik bajuku dan aku dengan enggan menengok ke arahnya.

"Nih." ucap Nia bangga sambil menyerahkan buku cetak bahasa Inggris kehadapanku.

Jullianne Anne
LOVE
Luke Hemmings
1000000000000%

"APAAN SIH ANJIR APUS GAK." ucapku cukup keras.

Nia menggeleng sambil tertawa, "enggak mau." lalu ia mengambil buku itu dari hadapanku.

Aku menarik kembali buku cetak bahasa inggrisku itu, "balikin gak."

"Enggak mau, enggak mau." ledek Nia.

Aku merebut buku itu kasar, "ih si anjir balikin ah!".

Nia menarik buku itu dari tanganku, "gak mau ah apaan sih."

Aku menarik sampul buku itu sementara Nia menarik bagian tengah buku itu. Terjadi insiden tarik-tarikan diantara kami yang tidak disadari oleh guru yang sedang mengajar di kelasku.

"LEPAS GAK!".

"GAK MAU!".

Aku melepas tarikanku yang membuat Nia sedikit terpental dan aku menertawainya.

"Ya udah, apus aja itu tulisan deh," pintaku. "Eh, itu buku siapa?".

"Buku lo." jawab Nia santai.

Aku menggeram lalu menjitak Nia dengan keras.

"INI KAN PAKE PULPEN! GIMANA NANTI KALO PAS BALIKIN BUKU?!" teriak ku dan menarik perhatian bu Arin.

Bu Arin berjalan ke arah kami, "ada apa?".

Aku tersenyum awkward, "hehe, enggak bu, itu tadi si Nia nyoret tangan saya pake pulpen."

Bu Arin melirik ke buku bahasa Inggris yang terbuka lebar dan tulisannya terpampang jelas, "ini siapa yang nulis?".

"D-dia, bu." ucapku sambil menunjuk Nia yang sedang tertunduk.

Bu Arin mendecak malas, "pulang sekolah, kalian ke perpustakaan ya, buku udah compang camping kayak gini mbok ya di sampul toh."

Aku hanya tertawa lalu bu Arin pergi dari hadapan kami.

"Gara-gara lo nih anjir." ucapku kesal.

"Gue pulang gak bisa ke perpus karena perpus sangat ribet dan bla bla bla, gue pulang mau bimbel." tolak Nia.

"Kotoran banteng kau."

"Kau yang kotoran banteng."

"Bodo ah, pokoknya ini salah lo." ujarku tegas.

"Coba liat sini, perasaan gue nulisnya cuma kecil deh." ucap Nia sambil menarik kasar buku cetakku.

Aku yang takut ia menulis yang tidak-tidak lagi kembali menarik buku.

Sampai...

BREKK!!!

Buku cetakku terbagi dua. Dengan cover buku yang copot dan kertas buku yang ikut sobek.

"Lo yang narik, gue diem aja." ujar Nia sambil melepas buku cetakku.

Aku mendengus kesal. Sial.

•••••

Wakwaw. Awal awal masih pendek gengs sans

Library [M.C]Where stories live. Discover now