(6)

111 12 2
                                    

Kring.. kring.. kring..

"Argghh! Berisik amat sih!" Ucap Risya sambil menutup kupingnya dengan bantal.

15 menit kemudian..

"Risya bangun nak udah pagi," ucap Rina, mama Risya. Sambil mengetuk pintu. "Mamah buka ya pintunya?"

"Ya Allah, Risya bangun udah jam 7 lewat!" Ucap Rina sambil mengguncang tubuh anaknya.

"Aduh mamah aku masih ngantuk," jawab Risya, setengah sadar.

Tiinn.. Tiinn.. tiinn..

Klakson! Mungkin itu suara motor Fero! Yee! Batin Risya. Risya pun langsung bangun dari tempat tidurnya dan berlari mengambil handuknya.

"Aku mandi dulu!" Ucap Risya. "Oiya, tumben mamah belum berangkat kerja. Biasanya juga berangkat aku belum bangun pulang aku dah tidur."

"Eh hmm, ya...  yaudah lah bahasnya nanti sekarang kamu mandi nanti telat," jawab Rina dengan mimik muka sedikit bingung.

▲ ▲ ▲

"Aku berangkat," ucap Risya sambil mencium punggung tangan ibunya, "assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, hati - hati!"

Risya pun berjalan meninggalkan ibunya.

Cklek.

"Ronald?"

"Iya, hehehe," jawab Ronald dengan senyum lima jari.

"L-lo, eh kamu tau alamat rumah aku dari mana?"

"Dari ... ah udahlah bahasnya nanti aja, sekarang mendingan kita berangkat."

▲ ▲ ▲

"Pliiss dong pak bukain pagernya!" Teriak Risya dari luar pagar sekolahnya.

"Gabisa neng. Sapa suruh kamu teh datangnya telat," balas Pak Yoyok, satpam sekolah.

"Ayo dong pak satpam kita boleh masuk ya?" Pinta Ronald.

"Come on Pak, we will be late,"  pinta Risya (lagi) kepada pak Yoyok. Dengan wajah memelas. Mata berbinar - binar.

"Hmm ... yaudah tapi kali ini aja. Lain kali kalo kamu telat lagi... ," ucap Pak Yoyok sambil mengangkat tangan.

"Iya Pak, oke Pak! Makasih ya Pak!" Ujar Risya sambil berlari menuju kelasnya.

▲ ▲ ▲

Risya POV

"Terlambat 10 menit! 15 kali keliling lapangan!" Ujar Pak Usman, "sekarang!"

Anjir! Baru juga dateng udah disemprot--ralat diocehin. Langsung ajalah gw lari daripada kalo gw ngejawab tambah banyak!

Ya.. pasti kamu orang tau lah tipe guru killer kek Pak Usman, guru PKN gw. Guru yang menyuruh muridnya harus datang tepat waktu. Kek orang yang mau nemuin jodohnya gitu, harus datang pada saat yang tepat gitu-- eh kok jadi ngawur.

"Akhirnya selesai juga larinya," ujar gue, "jajan ahh…." Ucap gue LAGI sambil merogoh kantong rok.

"Aih kok gaada?! Kutu kupret lah emang. Pake lupa segala, mana gabawa bontot lagi."

Teenage (Problem) in Love [ending? by ur imagination]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang