part 10: Saat semuanya terungkap

9.2K 571 5
                                    


Author_Pov

"Mau sampai kapan sih Pril lo kayak gini?! Kayak orang gila tau gak!!"geram Mila melihat sahabatnya yang beberapa hari ini murung tidak mau keluar dari kamar apartemennya.

ya, semenjak kejadian di pesta pernikahan Ayessa, Prilly banyak berdiam diri di kamar tidak mau bicara banyak kepada Mila seperti biasanya. Malam itu, setelah acara usai, Prilly pulang dengan air mata yang terus-terusan keluar dari matanya, Mila yang melihat itu bertanya ada apa dengan Prilly, namun Prilly tak mau menjawab, dan hanya meminta Mila untuk menyetir mobilnya sampai Apartemen, Mila hanya menurut saja apa kata Prilly.
Dan baru lah, setelah sampai Apartemen, Prilly mau menceritakan padanya apa yang terjadi tadi bersama dengan Ali, dan Mila cukup paham semuanya.

"Lo nggak perlu kaya gini Pril, ini udah keputusan lo. Dan lo harus ikhlasin semuanya, kalau menurut lo ini yang terbaik buat lo dan Ali, lo hanya bisa mendo'a kan yang terbaik aja buat Ali."nasehat Mila pada sahabatnya sambil mengelus pelan bahu sahabatnya yang duduk di tepi ranjang.

"Gue mau pulang Mil, Mama sama Papa pulang, Lo mau ikut gue atau tetep di sini?"tanya Prilly pada akhirnya.

"Gue mau pulang ke rumah aja Pril, di rumah juga nggak ada orang, jadi gue bebas."

"Ya udah gue mau siap-siap pulang dulu."

"Iya, gue juga mau siap-siap."Mila kemudian beranjak dari ranjang dan bersiap-siap pulang.

~¤~¤~¤~

"Mama nggak tau kaya apa kamu diluar sana, yang mama lihat kamu baik dalam keluarga ini. Mama hanya bisa percaya sama kamu, kalau kamu dapat menjaga nama baik keluarga, dan kalau kamu memang berbeda di luar sana, Mama hanya meminta alasan dari kamu."Ucapan Marini, Mama Prilly saat makan siang tadi masih terngiang di telinga Prilly, menurutnya ucapan Mamanya seolah sindiran halus untuk dirinya, mungkinkah Mamanya tau tentang kelakuannya di luar sana?Entahlah! Prilly pusing memikirkan hal itu, belum lagi dengan hubungannya dengan Ali yang memang sudah benar-benar berakhir.

Prilly merenungi semuanya dengan menyenderkan punggungnya pada senderan ranjang kamarnya dan tangan yang memeluk guling, sambil menatap ke depan dengan tatapan kosong.

Tok..tok..tok..

"Pril, buka nak, ini Mama. Di luar ada temen kamu."ketukan pintu dari Mamanya membuyarkan lamunannya.

"Masuk aja Ma nggak dikunci!"ucap Prilly agak sedikit keras, Mamanya lalu masuk ke dalan kamar Prilly.

"Ada temen kamu tu di ruang tamu."ucap Marini pada putrinya yang masih berdiam diri di ranjang.

"Cowok apa cewek?"tanya Prilly pada Marini yang sudah duduk di depannya.

"Cewek."

"Aku males keluar, suruh masuk aja paling Mila kalau nggak ya Yona."ucap Prilly menyebutkan nama Yona yang juga merupakan temannya satu club dan satu kampus dulu waktu S1.

"Ya udah, mama suruh dia masuk ya."

"Iya."jawab Prilly tanpa semangat.

Marini kemudian keluar dan menutup pintu kamar Prilly, ia turun ke lantai satu menghampiri teman Prilly yang dimaksud tadi.

"Kamu masuk aja ya, Prilly nggak mau turun. Masih inget kamarnya kan?"ucap Marini pada teman Prilly setelah sampai di ruang tamu dimana teman Prilly berada.

"Iya Tante, kalau gitu aku ke kamar Prilly dulu, makasih ya Tante."ucap teman Prilly.

"Iya. Pesan Tante, bicara pelan-pelan ya sama Prilly."

"Iya Tante, pasti!"setelah berucap teman Prilly segera naik ke tangga menuju kamar Prilly di lantai tiga.

Tok..tok..tok.

BAD GIRL!! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang