III

91.2K 952 11
                                    

Iqbaal Point Of View

Ah, dia sangat cantik. Aku sangat tertaring sama dia, apalagi tubuhnya. Gak sia sia Bunda dengan Mamah Vannie menjodohkan ku dengannya. Aku tinggal membuat dia jatuh cinta kepadaku.

"Udah belom makannya, gw ngantuk" ucap dia sambil memonyongkan bibirnya.

"Itu bibir minta di cium banget sih. Bentar apa, lu bikin pasta kebanyakan sih. Oh ya lo tidur sama gue dulu" ucap ku panjang lebar

"Hah? Apaan sih. Masa tidur sama lu" ucap dia tidak terima

"Kamar yang buat lo, harus di renovasi dulu karna udah lama gak dipake."

Author point of View

Dikamar Iqbaal, steffi langsung menguasai kasur King Size milik Iqbaal.

"Lo tidur di sofa" kata steffi

"Gak! Ini kamar gw. Jadi kita tidur satu kasur hahaha."

"Kalo lo macem macem gue aduin ke tante Alexander"

"Iya bawell"

...

Sekarang pukul 09.00 pagi, Iqbaal dan Steffi masih tidur. Dengan posisi berhadapan dan iqbaal memeluk steffi.
Steffi bangun dari tidurnya, melihat iqbaal sedamg memeluknya sambil tertidur pulas

"Astaga jam sembilan, iqbaal kuliah gak ya" ucap steffi pelan. Steffi pun memukul pelan pipi Iqbaal berkali kali

"Baal bangun, kuliah gak" steffi semakin gemas karna iqbaal tidak tidak bangun bangun

Steffi bingung dengan cara apa ia harus membangunkan iqbaal,

"Oh ya, gw siram aja pake aer hihi"

Saat steffi ingin bangun untuk kekamar mandi, Tangan steffi di tarik oleh iqbaal, jadilah tubuh steffi yang menindih iqbaal.

"Baru gw pengen siram pake aer baal -_-"

"Hmm, sekarang jam berapa?"

"Jam 9 baal, lo ada kelas gak?" Tanya steffi dengan nada polos

"Astagaa, gue ada jam 10. Kenapa lo gak bangunin guee" ucap iqbaal dengan kaget. Iqbaal pun meniduru steffi ke sebalahnya dan langsung pergi ke toilet.

"Dari tadi gw bgunin lo, salah lagi kan gw halahhh-_-"

Setelah mandi, ternyata steffi sudah menyiapkan nasi goreng untuk dirinya dan iqbaal.

"Lo yang masak?" Tanya iqbaal curiga

"Iyalah,siapa lagi" jawab steffi dingin.

"Nanti gue balik jam 12"

"Oh" hanya kata itu yg dapat steffi ucapkan. Beberpa hari ini mood steffi memang susah di tebak

"Lo kenapa?" Tanya iqbaal bingung

"Gatau ah" ucap steffi kemudian pergi.

Iqbaal semakin bingun dengan ucapan steffi, iqbaal pun menyusul steffi yang sedang mencuci piring.

Steffi Point Of View

Ehh,ada yangmeneluk pinggangku dari belakang, dan mencium leherku. Aku berfikir sejenak, pasti Iqbaal. Siapa lagi?

Aku berbalik ke arahnya, dia kenapa? Mukanya yang sangat khawatir kepadaku.

"Kenapa?" Tanya ku kepadanya.

"Kamu kenapa tadi dingin banget? Aku salh aoa sama kamu?" Jawab iqbaal dengan nada yang sedikit khawatir

"Aku gapapa, aku cuman lg pms jdi gini deh mood aku" ucapku sambil tersenyum meyakinkan dia

Cup

Dia menyiumku dengan lembut, aku tau dia menyukainya, ku gantungkan tanganku ke lehernya dan membuka bibirku lalu membalas lumatannya. Kami hanyut dalam ciuman ini, sehingga aku tak sadar bahwa aku didudukan di meja makan, dia membuka T-shirt ku, dan meraba payudaraku yang masih terbalut underware. Saat dia ingin menbuka kaitan bra ku, aku menahanya.

"Kenapa?" Tanya dia melas

"Udah mau jam sepuluh nanti kamu telat" ucapku sembari tersenyum

"Huhh, nanti pas aku pulang sekolah kita lanjutkan oke!" Kata iqbaal yang kemudian pergi.

Ayo Vote & Comment. Cape juga ngetiknya hihi, yang baca juga lumayan banyak loh. Tapi kok yg ngevote sama comment gaada?

My BabysitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang