Part 9

6.9K 411 7
                                    

"Apa yang akan gue dapetin kalo gue setuju?" Lawan bicara pun berlari dengan mengambil bola basket itu langsung melempar ke ring basket. Seperti dia sudah menjadi pemain basket profesional.

"Lo bakalan suka dan bakal dapetin hasilnya." Cowok itupun hanya menatap dengan datar.

* * * * * * * *

"Eh buset, lo laper apa ngidam?" Kirana pun hanya mendesis melanjutkan es krimnya lang sangat lezat. Menurutnya es krim adalah makanan yang sangat lezat didunia.

"Kalo ditanya jawab dong, masa gue didiemin." Kirana hanya memutar matanya kesal dengan tingkah Dion seperti anak kecil.

"Gue laper, titik!"

"Yee gausah cemberut gitu kali, jelek lo kalo gitu." Dion sengaja mencolek es krim lalu mengoleskan ke pipi kirana.

"Eh, apaan coba pake nyolek es krim gue? Tangan lo bau terasi lagi, ih! Masa gue makan es krim rasa terasi?!"
Dion hanya tertawa sambil mengambil sesendok es krim Kirana. Entah hari ini ia sangat suka mengganggu Kirana. Mungkin hobi baru?.

Sementara di ujung sana tampak seorang cowok sambil memeras gelasnya. Tampak kerut di keningnya mengeras tak suka dengan pemandangan di depannya.

Cowok itupun mengambil hpnya lalu mengetikkan sesuatu lalu tersenyum dengan puasnya. Tampak seringai menghiasi bibirnya.

* * * * * * * *

"Kir, menurut lo gue pantes ga untuk mencintai?" Kirana terbangun dari tidurnya dan menatap Dion dengan tatapan aneh. Yang ditatap pun tak menanggapi dan hanya menerawang keatas langit yang sedang ditatapnya.

"Lo berhak lah, napa lo mesti tanya?" Mendadak Dion terbangun dari tidurnya lalu menatap Kirana.

"Jadi kalo gue nembak dia, dia mau gak ya?" Ada perasaan mengganjal di hatinya. Entah seperti mendadak aliran darahnya tercekat tak mengijinkannya bernafas tenang.

"Emang yang lo suka siapa?" Tanya Kirana penasaran.

"Yang pasti sekelas."

"Siapa namanya"

"Namanya pokonya cewek"

"Ih, udah deh. Jangan berbelit belit. Namanya siapa?"

"Emm, kasi tau gak ya?"

"Huh.." Kirana memasang muka masamnya kearah Dion.

"Oke oke gue kasi tau. Namanya adalah..."

KRING..

Bunyi hp Kirana berbunyi dan segera menangkatnya mengarahkan ke telinga. Mendadak wajahnya syok mendengar tuturan papanya di sana.

"Papa sekarang dimana?"

"..."

"Sama Dion pa"

"..."

"Iya apa Kirana kesana"

"..."

KLIK.

Kirana dengan wajah panik langsung menggeret lengan Dion menuju mobilnya yang terparkir di depan dan menyuruhnya mengendarai dengan cepat.

"Lo tenang, oke lo harus tenang. Kasi tau gue siapa yang sakit."

"Mama gue"

"Mamalo kenapa"

"Sakit.."

"Ya gue tau kalo sakit, masa keruma sakit mau jualan cilok."

"Mama katanya ovennya meledak la-"

Ketua OsisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang