Part 1

24.4K 820 14
                                    

Kirana's POV

"Mama, Kirana mau berangkat dulu ya... Kirana mau telat."

"Loh, sayang. Kamu nggak makan? Lagian ini masih pagi kan? Kamu bisa diantar sama kakak kamu."

"Enggak usah ma, Kirana tadi dapet email dari sekolah katanya suruh berangkat pagi. Ada anak baru"

"Oo yaudah,, kamu hati hati ya sayang" ucap mama sambil ngusap kepala gue.

"Kak, pa. Kirana berangkat dulu" kata gue dengan disertai anggukan mereka.

Gue lari keluar rumah dan naik ke dalam mobil dianter mang Bimbo di depan. Dan gue turun di perempatan sebelum ke sekolah. Gue nggak mau ada yang tau identitas gue selain sahabat gue tercinta dan tentunya keluarga gue. Gue cuma mau hidup dengan tenang.

Setelah gue turun, gue jalan kaki sebentar dan sampailah di gerbang utama sekolah. Gue disana bertemu dengan Laras . Iya, mereka salah satu sahabat gue.

"Lo juga berangkat pagi?" Kata gue ke Laras.

"Iya, gue ada piket. Eh perasaan lo piketnya nggak hari ini. Kenapa lo berangkat pagi bener?" Tanyanya.

"Gue ada urusan sama kepala sekolah. Katanya ada anak baru disini." Kata gue santai.

"Oh, anak baru. Eh, ANAK BARU!! BENERAN?? COWOK APA CEWEK?" Katanya dengan histerisnya.

"Ya mana gue tau. Gue cuman taunya ada anak baru aja gitu" kata gue.

"Ohh, gitu. Eh gue duluan ya kekelas. Gue tunggu disana" katanya tergesa gesa.

"Oke" gue jawab disertai anggukan kepala.

* * *
Dan sekarang gue ada di ruang kepala sekolah. Gue dipersilahkan duduk.

"Jadi gini kirana, disini nanti ada anak baru. Dan tugas kamu disini adalah menemani anak itu keliling sekolah" tegas kepala sekolah.

"Baik pak"kata gue kepada pak kepala sekolah.

"Saya harap kamu melaksanakannya dengan baik." Baik pak. Saya usahakan tugas ini akan berjalan dengan lancar.

"Oiya dan satu lagi, ini tugas terakhir kamu menjadi ketua osis. Dan tahun depan saya harap kamu mencalonkan lagi" kata pak kepala sekolah sambil tersenyum.

"Baik pak saya usahakan" balas gue dengan tersenyum.

"Kalau begitu kamu boleh keluar dari ruangan saya"

* * *
"Eh na, lo tadi ngapain ke ruang kepala sekolah?" Tanya Laras.

"Tadi gue disuruh nemenin keliling anak baru itu"

"WHATT!! SERIUS LO!!"

Pletak.

"Toa banget sih lo, kuping gue nih sakit."

"Ya abisnya lo ngagetin gue sih. Eh, gue denger sih anak barunya itu cowok looohhh"

"Terus apa urusannya?"

"Yaaa lo nggak minat nyepik dia gitu? Kan lumayan kan?"

"Og--"

"HOLAA!"

Gue dan Laras kaget dan menoleh ke belakang.

"DEA?! TOA BANGET SIH LO!" Kata gue dan Laras spontan.

"Ciee barengannn jodoh niyee" kata Dea sambil menoel pipi gue dan Laras.

"Eh, apaan sih lo! Gue itu bukan penganut yang namanya lgbt ya!" Bales Laras ketus.

"Iya, gue juga!"kata gue.

"Yaudah jangan ngambek gitu dong" kata Dea dengan wajah murung.

Beberapa menit kemudian....

"KANTIN YUUK" kata kami barengan. Lalu kita tertawa ngakak. Sambil goling goling. Gadeng.

Gue dan sahabat pun melangkah nak tuju kantin.

Kriiinggggg

Yelahhh,,, belum aja sampe pintu, udah bel aja tuh bel.

Gue dan kawan pun kembali ke bangku masing masing.

Beberapa waktu kemudian. Bu Wedi masuk kelas dengan membawa murid yang gue sumsikan adalah murid baru.

"Pagi anak anak, saya disini membawa anak baru. Ayo perkenalkan dirimu"

"Nama gue Dion Sastro. Lo bisa manggil gue Dion." Katanya.

"Boleh minta pin bb nggak?"
"Nomernya berapa?"

Dasar, kaya gatau liat cogan aja.

"Sudah anak2 kalian semua diam. Dan untuk kamu, Kirana."

"Iya bu, saya akan kerjakan." Kata gue sambil melangkah kedepan. Kulihat wajah wajah gak terima melihat sinis gue. Guepun gamau kalah dan langsung menjulurkan lidah gue.

Ahay,,, gue ma cogan. Eh, cogan bukan ya?

"Ayo," anak gue dan dia ngikutin gue.

* * *

Jangan lupa vote nya guys..

Ketua OsisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang