A little closer

1.4K 201 8
                                    

A / N ; budayakan tinggalkan bintang di setiap part ya readers!

| || || || || || || || || || || |

Jongin POV.

I might fall for you blondie.

Tunggu. Apa yang baru saja kukatakan? Aku bisa saja jatuh cinta padanya?

Soojung bahkan tak berkedip setelah mendengar perkataanku yang terakhir. Kini, ia menatapku dengan begitu aneh.

"Lupakan apa yang baru saja kuucapkan" ujarku sambil membalikkan badanku

Apa yang baru saja merasuki pikiranku? Kata kataku yang barusan... Kenapa begitu saja terselip dari mulutku? Kau terlihat cukup tolol, Kim Jongin. Tidak, Tidak. Jangan terlihat cukup tolol didepan gadis ini, Kim Jongin.

Soojung POV.

Tidak ada pembicaraan apapun sampai kami kembali ke kamar kami. Hanya hening. Aku tak mengerti dengannya sama sekali. Pertama-tama, ia bertingkah seperti seorang teman. Kedua, ia bertingkah menyebalkan, dan tiba tiba mengucapkan..

'I might fall for you blondie'

Apa dia benar benar sungguhan mengatakannya? Tunggu. Ah, tidak mungkin. Dia hanya bercanda. Dan kenapa sempat terlintas dipikiranku bahwa ia bersungguh sungguh dalam mengucapkannya. Jangan menjadi gadis bodoh itu lagi, Jung Soojung.

"Aku akan mengganti bajuku, apa kau akan ke kamar mandi?" tanyaku

Ia hanya membaringkan badannya di ranjangnya tanpa melihat kearahku

"Kurasa jawabannya tidak" ujarku sembari mengambil sepasang baju piyama berwarna putih dengan celana bermotif stripes berwarna biru dan segera memasuki kamar mandi.

Ia mungkin tak mendengarkanku. Aku memang tak akan pernah mengerti tentang laki laki. Dalam satu menit ia akan membuatmu senang sampai kau lupa seperti apa rasanya daratan, dan dalam satu menit juga akan menjatuhkanmu sampai palung laut terdalam. Begitu sulit dimengerti. Apa Tuhan menciptakan kode kode etis yang begitu rumit dalam menciptakan seorang laki laki?. Perlahan lahan, kutanggalkan setiap kain yang melekat di tubuhku, menyisakan pakaian dalamku. Dalam sekejap, aku sudah lengkap memakai piyama tidurku. Alangkah terkejutnya saat diriku membuka kenop pintu kamar mandi, ia tengah berdiri didepan ku.

Aku berusaha untuk tidak terlihat terkejut dan segera menyingkir darinya. Ia terlalu sigap untuk mencengkram lenganku secara tiba-tiba.

"Lepaskan tanganku idiot!" ujarku berontak sembari mencoba menarik lenganku

Bukannya ia melepaskan lenganku ia malah menarik lenganku dengan kuat dan menarikku lebih kuat ke arah pelukannya. Lagi.

"Jo-"
"Biarkan"

Ia bahkan tak membiarkanku bicara, ia langsung memotong pembicaraanku. Ia mendekapku erat dibalik lengannya yang sedikit kekar. Aku dapat mencium scent parfum yang ia gunakan yang menyeruak dari dada bidangnya. Aku juga dapat mendengar jelas suara detak jantungnya yang tengah berdegup cukup keras.

"Maafkan aku" ujarnya tiba tiba mencairkan keheningan
"Untuk apa?" tanyaku
"Untuk ucapanku barusan" ujar Jongin mulai menyisiri rambutku dengan jemarinya

Roomates With Contracts [HIATUS]Where stories live. Discover now