1. Di tengah kota

2.4K 129 9
                                    

Jatuh cinta pada orang yang salah?

Jatuh cinta pada waktu yang salah?

 Entah itu yang mana, tapi Scarlett terperangkap dalam perasaannya sendiri. Ia jatuh cinta, tapi apakah itu salah?



....


"Huff"

Scarlett duduk di sebuah bangku ditaman. Punggung tangannya mengusap pelipisnya yang sudah berkeringat, tak lama kemudian ia merogoh sesuatu dari dalam saku celananya. Sebuah karet gelang untuk mengikat rambut. Hari ini Scarlett mencari tempat tinggal untuk ia tinggali selama bersekolah jauh dari orangtuanya. Sebenarnya bukan hari saja, melainkan dari hari-hari sebelumnya, namun tempat tinggal yang ia cari tak kunjung ditemukan. Berbagai halangan sudah Scarlett temui, mulai dari yang sudah penuh, kondisi apartemen yang tak begitu mendukung, juga lainnya.

"Ehem?" sapa seseorang menghentikan lamunan Scarlett. Matanya berhenti memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang didepannya. Ia melirik seseorang yang baru saja datang. Seorang pria berkulit putih dengan rambutnya yang sedikit kriting di bagian depan itu tersenyum. Alisnya yang terangkat mengisyaratkan apakah Scarlett baik-baik saja.

Scarlett mengangkat kedua alisnya, respon yang sama seperti yang laki-laki itu tunjukan ketika melihat Scarlett.

"Apa aku boleh duduk disini?" tanyanya, membuat Scarlett kontan memerah, sejak tadi ia menaikan kedua kakinya ke atas bangku.

"A-ah silahkan"

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"A-ah silahkan"

Scarlett menggaruk tengkuknya, ia benar-benar malu saat ini. Bukan hanya tingkah lakunya barusan, ia pikir penampilannya pun benar-benar memalukan. Rambutnya yang basah karena keringat juga wajah lusuh menambah krisis kepercayaan dirinya.

Berbeda dengan penampilan pria disampingnya yang rapi, mungkin karena ia tidak berkeliling seperti Scarlett atau memang wajahnya yang teduh itu membuat penampilannya jauh lebih baik. Sungguh ini memalukan bagi Scarlett untuk bertemu seorang pria disaat penampilannya seburuk ini.

Pria tersebut tiba-tiba menyodorkan sebotol air mineral pada Scarlett. Awalnya Scarlett ragu untuk menerimanya tapi setelah pria itu mengisyaratkan bahwa itu untuknya, barulah Scarlett mengambilnya.

"Terimakasih"

Pria itu hanya tersenyum lalu mulai membuka buku yang berada dipangkuannya.

Glug glug

"Ehm maaf, aku terlalu haus" lagi, Scarlett dibuat malu ketika pria tersebut melirik kearahnya karena suara yang ia hasilkan ketika meneguk minumannya.

"Hm, kau sedang apa di tengah kota sendirian seperti ini? " tanya pria itu lalu menutup buku yang bahkan belum sempat dibacanya.

"Aku sedang mencari tempat tinggal"

"Tempat tinggal?" pria itu memastikan. Ia sedikit menyipitkan matanya yang terkena silaunya cahaya matahari. Scarlett mengangguk, sesaat kemudian ia menutup botol yang sedang digenggamnya.

"Sekitar sini?"

Scarlett mengangguk lagi.

"Ehm.."

Scarlett melirik orang disampingnya.

"Aku tinggal di sebuah apartemen, sebenarnya cukup luas. Jika kau mau aku bisa membagi ruanganku denganmu, dan tentu kita membayarnya 50 50" jelasnya.

Scarlett belum menjawab tawaran orang tersebut. Baginya tawaran tersebut terlalu tiba-tiba, ia masih ragu bahkan siapa orang disampingnya itu. Namun setelah memikirkan kembali, dengan semua usahanya yang sudah total, apalagi yang ia tunggu selain mengiyakan tawaran orang tersebut. Jika tidak, mungkin ini kesempatan terakhir.

"Bagaimana?"

"Bisa kulihat dulu?"

***


vomment dlu dongs, biar penulis yg menyedihkan ini semangat:D k k k

g(r)ay 🍫 troye sМесто, где живут истории. Откройте их для себя