"Sungmin~si!!" Seru Wana saat Sungmin keluar dari mobil dan berniat masuk ke dalam kampus.

Sungmin pun menoleh."Ah waeee~?!!"Sahutnya sedikit kesal.

"Eum..chogi~aku kan baru disini jadi aku tidak tau ruanganku berada dimana.."

"Haa~memangnya kau jurusan apa?" Sungmin mendengus pelan.

"Seni dan Hiburan." Jawaban Wana membuat Sungmin sedikit terkejut. Lalu sebuah ide mendadak terlintas di benaknya.

Sungmin kini tersenyum kecil, membuat Wana memandangnya heran. "Kau mau tau dimana ruanganmu..?" Ucapnya.

"Keurom..~" Jawab Wana mantap.

"Hmm..ruanganmu berada di bagian paling belakang kampus ini. Setelah berjalan memutari gedung ini kau akan melihat sebuah gedung berwarna biru disana. Nah gedung warna biru itulah ruangan untuk Seni dan Hiburan."

"Ah~begitu yah..gomawo~yo Sung.." Baru saja Wana ingin mengucapkan terima kasih Sungmin sudah lebih dulu berjalan meninggalkannya. Aiish~dasar namja menyebalkan. Padahal aku sudah mau berterima kasih. Tapi terserahlah..yang penting sekarang aku sudah tau dimana ruanganku.

::::::::::::::::::::::::::::::::::

Wana benar-benar sudah kehabisan tenaga saat dirinya sampai di depan ruangan yang dikatakan Sungmin. Bagaimana tidak?! Ruangan yang ditujunya ini berada paling belakang dan sangat jauh dari pintu masuk kampus. Ditambah lagi ia harus berjalan menaiki 3 anak tangga untuk sampai disini. Benar-benar melelahkan.

"Chogi..~apa kau mahasiswi baru disini? Sepertinya aku baru melihatmu.." Ucap seorang yeoja yang tiba-tiba menghampiri Wana.

Wana sendiri masih berusaha mengatur nafasnya."Ah~ne..aku memang orang baru disini. Hari ini adalah hari pertamaku masuk disini..annyeong haseyo!"Sapanya. Yeoja didepannya hanya tersenyum memandangnya. "Haah~ternyata susah juga yah menemukan ruangan untuk jurusan Seni dan Hiburan ini..hehe" Ucap Wana yang masih mengatur nafasnya.

Yeoja didepannya kini menatap Wana heran."Eh?! Seni dan Hiburan? Jadi kau pikir ini gedung untuk jurusan Seni dan Hiburan yah?!".

"Nde..waeyo?!"Tanya Wana. Perasaannya kurang enak tentang ini.

"Anii~keundae..sepertinya kau sudah salah paham. Ini adalah gedung khusus untuk jurusan Sains. Kalau untuk Seni dan Hiburan yang berwarna merah disana." Terang yeoja itu seraya menunjuk sebuah gedung yang ternyata berada sangat dekat dari pintu masuk tadi.

"Hah?! Mworago..?!!" Ucap Wana tak percaya. Mendadak ia teringat akan Sungmin. Dasar namja menyebalkan!! Aarrghh!!!

:::::::::::::::::::::::::::::::

Lagi dan lagi. Dengan susah payah akhirnya Wana berhasil tiba didepan ruangan yang kini ia yakini benar-benar ruangannya. Rasa lelah sekaligus kesal tidak perlu ditanyakan lagi, keduanya sudah menyatu saat ini. Tepat saat gadis itu berniat masuk kedalam ia terkejut. Sungmin sedang bercanda dengan salah seorang yeoja. Ternyata namja itu juga satu jurusan dengannya. Itu artinya sejak awal ia memang sudah berniat untuk mempermainkan Wana.

Wana yang melihatnya spontan berjalan kearah Sungmin dan menatap tajam pemuda itu.

"Bagaimana olahraganya? Menyenangkan kah?!" Ucap Sungmin sambil tersenyum kecil.

Wana yang mendengarnya benar-benar kesal. Jadi benar, dia sengaja melakukan itu. Argghh! Kalau saja bukan karna ayahnya, ia pasti sudah daritadi memukul wajah pemuda dihadapannya ini. Tangannya mengepal kuat saat berada didepan Sungmin."Neo..!! Jinjja~..Argh!!" Decaknya kesal lalu pergi meninggalkan Sungmin dan duduk di salah satu kursi kosong.

::::::::::::::::::::::::::::::::

Sore ini Sungmin tidak langsung pulang kerumah. Ia berniat pergi ke suatu tempat.

"Sungmin~si, ini waktunya kembali ke rumah. Tapi kenapa kita malah ke Mall sekarang?!" Tanya Wana bingung.

"Aah~Jinjja!! Tidak usah banyak tanya! Kau ini benar-benar terlalu cerewet untuk standar seorang Slave!!"

Merasa lagi-lagi asing dengan apa yang dikatakan Sungmin barusan membuat Wana kesal. "Yaa!! Lee Sungmin! Sudah kubilang kan jangan pernah memanggilku dengan sebutan seperti itu lagi.?!"

"Kenyataannya memang begitu kan?!" Cibir Sungmin membuat kekesalan Wana semakin menjadi hingga berniat membalas lagi namun lebih dulu dihentikan oleh Sungmin. "Ah Jinjja! Sekarang Mood ku jadi rusak hanya karna gadis sepertimu! Menyebalkan!!"

Wana berusaha meredam amarahnya dan menatap Sungmin tajam. Harus ia akui apa yang dikatakan Sungmin memang benar. Dia hanyalah seorang budak. Hanya saja, kata itu benar-benar terdengar aneh di telinganya. Seolah terdengar begitu rendah. Dan ia benci akan itu.

:::::::::::::::::::::::::::::::::::

Wana berjalan mengikuti Sungmin yang berjalan masuk kedalam Mall, seolah mencari seseorang. Tak lama kemudian Sungmin pun berhenti didepan seseorang. Gadis.

"Oppa~kau terlambat lagi."

#TO BE CONT

I'm Not a SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang