Bab 16 ~ Trouble done

Bắt đầu từ đầu
                                    

"Karena menurut gue ini tempat paling nyaman dan indah, disini gak ada suara kendaraan yang berisik udaranya juga seger dan yang paling penting ada taman bunga disini," jelas gue.
"Tumben otak lo agak bener," kata fany.
"Lo tuh ya, tumben-tumben terus, lo cuma belum tau sisi gue yang lain," kata gue.

"Oh ya?" tanya fany sambil menaikkan sebelah alis.
"Iya," kata gue sambil tersenyum dan mengacak rambutnya.
"Ngapain sih ngacak rambut gue, kusut tau," kata fany manja.

"Yuk kita duduk disana," ajak gue tanpa menghiraukan keluhannya.
Kami menikmati pemandangan disana dalam diam.
"Gimana enak kan suasananya?" tanya gue.
"Iya," jawab fany.

"Kenapa kok kayaknya muka lo sedih gitu," kata gue sambil melihat raut wajah fany.
"Gue cuma keinget sama seseorang," jawab fany tersenyum kecut.
"Siapa?" tanya gue.

"Dia yang buat gue senang, dia yang selalu ngedukung gue, dia yang selalu berada disamping gue disaat gue sedih maupun senang," jelas fany dengan tatapan sendu.
"Mantan lo?" tanya gue.
"Bukan, sahabat gue," jawab fany.
"Emang dia kemana sekarang?" tanya gue.

"Gue gak tau dia menghilang tanpa jejak," jelas fany.
"Boleh gak kalo lo ceritain?" tanya gue.
Gue gak tau tiba-tiba rasa penasaran dalam diri gue muncul.
Gue merasa gue mau nolong fany bangkit dari keterpurukannya.

*Flasback*

Di suatu sore dua orang gadis sedang bermain dengan ceria di sebuah taman.
"Fany, kalo suatu hari aku ninggalin kamu, apa yang bakal kamu perbuat," tanya salah satu gadis.
"Aku pasti bakal sedih banget rik," jawab Tiffany kepada seorang gadis yang bernama Rika.

"A-aku gak yakin gue bisa terus disamping kamu,"kata Rika.
"Maksud kamu?" tanya Tiffany tidak mengerti.

"Eh, gak papa kok lupain aja, tadi aku cuma ngelantur kok," kata Rika dengan nada seceria mungkin.
"Ooo, btw kamu dateng kan ke acara perpisahan kita?" tanya Tiffany.

"Pasti dong", jawab Rika.
Keesokan harinya Tiffany datang ke pesta perpisahan dengan wajah ceria.
"Ivan, kamu liat Rika gak?", tanya Tiffany.

"Enggak tuh", jawab ivan.
Lalu Tiffany mulai menanyakan Rika kepada semua orang di pesta tetapi tidak ada satupun yang melihatnya.
Dengan langkah tergesa-gesa Tiffany berlari ke rumah Rika yang jaraknya tidak jauh dari tempat pesta diadakan

"Rika, Rika", panggil Tiffany.
"RIKA", teriak Tiffany sambil mengetuk pintu rumah Rika.
Namun nihil, tidak ada satupun jawaban.

Tiffanu tidak menyerah, dia mencoba menelfon nomor Rika.
Tetapi semuanya sia-sia.
Dengan perasaan sedih Tiffany kembali ke rumah.

*Flashback end*

"Sejak saat itu gue gak pernah lagi ketemu sama dia," kata fany.
"Tunggu, tadi siapa namanya?" tanya gue.
"Rika," jawab fany.

"Nama lengkapnya," kata gue.
"Kynthia Rika, emang kenapa sih?" tanya gue.
"Kayaknya gue pernah denger, tapi dimana ya?" kata gue sambil berpikir.
Kayaknya nama itu gak asing deh buat gue.

Tapi gue lupa dengernya dimana.
"Gimana kalo gue bantuin lo nyari Rika?" tawar gue.
"Lo gila ya, jakarta itu luas, mau nyari dimana lo?" tanya fany ketus.
"Ya maksud gue, gue bisa tanya ke temen-temen gue kali aja ada yang kenal" kata gue.

"Kalo begitu boleh deh," kata fany dengan wajah berseri-seri.
"Kita pulang yuk, udah sore nih," ajak gue.
"Iya, kayaknya gue juga udah dicariin," kata fany.
Kami langsung masuk ke mobil dan pulang.

My Secret Fiance ( COMPLETED )Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ