Bab 7 Pre-wedding

16.3K 569 6
                                    

Tiffany pov

"Yeeyy ini hari terakhir kita camping, gue gak sabar lagi mau pulang ke rumah," kata gue riang.
"Yaahh gak bisa ketemu sama kak Nathan lagi," kata Ashley dengan muka sedih.

"Yahh mulai deh lebay nya," kata Alice.
"Udah deh gak usah muna lo juga sedih kan gak bisa ketemu lagi sama kak Rian," kata Ashley.

"Gak usah sembarangan ya," kata Alice kesal.
"Kita sih nunggu pj aja," kata gue. Setelah upacara penutupan, kami langsung naik bus dan parahnya gur harus sebangku sama Andrew LAGI.

"Kenapa lo gak duduk di tempat lain aja sih?" tanya gue kesal.
"Papa dan ma... ," sebelum Andrew selesai ngomong gue langsung nyela.

"Kan campingnya udah selesai lo gak usah jagain gue lagi," kata gue.
"Idih, siapa juga yang mau jagain lo, gue cuma mau ngingetin kalo kita fit... ," gue langsung membungkam mulutnya karena gue tau apa yang bakal dia omongin.

"Bisa kecilin gak suara lo, kalo yang lain denger kan bisa gawat," kata gue ngingetin.
"Oh iya lupa gue, jadi nanti pas balik ke rumah kita mau fitting baju nikahan kita sama foto prewed," kata Andrew berbisik.

"Oo oke," kata gue.
Sepanjang perjalanan pulang gue sama Andrew gak ngomong sama sekali.
Setelah melewati 1 jam perjalanan akhirnya gue nyampe di sekolah.

"Eh, lo balik sama gue sekalian fitting baju sama foto prewed," kata Andrew. "Iya," kata gue.

*sesampainya di rumah*

"MAMA, PAPA, KAK DAVE FANY IS HOME," kata gue dengan suara toa
"Aduh pelan-pelan fany ngomongnya mama belum budek," kata mamaku.

"Iya nih emang anak ini suaranya gak sesuai sama ukuran badannya," kata kak Dave.
"Hehehe," kata gue nyegir.

"Ma, aku langsung ke kamar ya soalnya hari ini mau fitting baju sama foto prewed aku mau siap-siap," kata gue.
"Iya sayang, sana gih siap-siap," kata mamaku.
Gue pun langsung masuk kamar mandi dan ganti baju, setelah selesai gue langsung turun ke bawah.

"Woi ayo kita berangkat," kata gue.
"Hus, jangan ngomong ketus gitu dong ke calon suaminya," kata mama. "Gak papa ma, lagi Andrew juga udah biasa, ya kan drew?" tanya gue.

"Aku gak bisa diginiin babe," kata Andrew manja.
"Ihh geli gue," kata gue bergidik ngeri. "Om, tante Andrew pamit dulu ya," kata Andrew sopan.

Ihh muka dua giliran sama gue aja judesnya minta ampun.
"Ma, pa fany pergi dulu ya," kata gue. "Iya kalian berdua hati-hati ya," kata mama lembut.

Lalu gue dan Andrew langsung melaju ke tempat fitting baju dulu. "Halo tante," kata Andrew.
"Iya drew, ini ya yang bakal jadi istri kamu?" tanya wanita paruh baya itu.

"Iya tante, kenalin namanya Tiffany," kata Andrew.
"Tiffany tante...,"
"Panggil aja tante Lis, tantenya Andrew."
Gue hanya tersenyum, lalu Andrew menyuruh tante lis mengeluarkan beberapa gaun yang terbaru.

Gue langsung nyoba gaun-gaun itu, "Drew ini bagus gak?" tanya gue. "Gak," kata Andrew.
Beberapa menit kemudian.

"Kalo yang ini?" tanya gue lagi.
"Gak", kata Andrew.
Gue udah bolak balik ruang fitting baju tapi Andrew dari tadi bilang GAK terus, sumpah kesel banget gue kalo bukan karena fasilitas ogah deh gue repot-repot begini.

"Kalo yang ini?" kata gue. "Hhhmmm... iya yang ini boleh," kata Andrew akhirnya.
Terima kasih ya Tuhan engkau telah membebaskanku dari tempat ini, kata gue dalam hati.

"Ayo cepetan kita masih harus foto prewed," kata Andrew.
"Iya sabar napa," kataku ketus.
Kami pun melaju ke pantai Kuta dengan jet pribadi.

My Secret Fiance ( COMPLETED )Where stories live. Discover now