3

37 1 0
                                    

Emily nampak berjalan sambil membawa kopernya menyusuri jalan. dia nampak seperti anak nakal yang sedang kabur dari rumah. gayanya yang tomboy abis di tambah tas ransel gede di punggungnya, membuatnya nampak seperti mahasiswa buangan.

"ck menyebalkan, kenapa tidak sekalian dia menjemputku besok saja"-dengus Emily sambil menghentakan kakinya ke jalan. ia teringat kembali dengan percakapannya dengan Driana di telfon tadi.

"dri... jemput gue dong, gue nggak tau jalan nih gue masih takut kalo nanti temen lo yang imut ini di culik"-Emily membuat kesan imut pada temannya itu.

"iddih... nggak usah pake suara gitu lo mual gue dengernya, lagi pula lo naik taksi aja dulu soalnya gue ada urusan bentar"- ucap Adriana

"lo kok tega sih, nanti klo ada yang mau nyulik gue gimana?"- rengek Emily

"penculik juga milih-milih korban kali Em, nyulik lo mah rugi. udah makannya banyak, otaknya secuil nggak cantik lagi, terus emang lo pikir penculik tahan gitu ama celoteh lo?"- Emily shock mendengar jawaban temennya.

"HEYY ADRIANA LO UDAH BOSAN HIDUP EOH??"- teriak Emily hingga beberapa pasang mata langsung tertuju padanya. Dia menyadari apa yang ia lakuan, dia sangat malu dan meminta maaf karena telah membuat keributan.

Adriana terkekeh mendengar teriakan temennya itu. "hahahaha nyantai bu. ia gue bakal jemput lo tapi mungkin sekitar sejam lagi karena gue ada urusan mendesak nih"-

"loh kok sejam sih? kelamaan ah"- Emily sudah mulai ngelunjak nih.

"ya udah lo naik angkot sana, biar di culik sekalian terus dijadiin TKW di Malaysia hahahaha"- tawa Adriana terdengar mengerikan. Emily bergidik ngeri membayangkan dirinya yang imut akan menjadi TKW dengan baju ludsuh OH NO...

"ya udah deh nggak papa. lo nyebellin"- Adriana tersenyum penuh kemenangan mendengar temannya pasrah seperti itu.

"ya udah lo keluar aja ada taman deket bandara itu lo tunggu gue di sana saja ntar gue jemput"-

"ok deh klo gitu, udah dulu ya janji lo kudu di tepatin. bye dri"- ucap Emily pasrah

"iya Em bye.."-

"argh... dia tipu gue sial!, deket apanya ini hampir dua kiloo. betis gue udah pegel gilaa"- Emily frustasi telah dikibulin sahabatnya sendiri.

akhirnya Emily sampai pada taman yang dituju. dia memilih duduk di bangku taman yang terletak di depan air mancur. "akhirnya gue bisa seneng juga untuk hari ini. ishh gue bakal ngehukum Adriana"- gerutu Emily sambil memijit betisnya yang terasa pegal.

saat sedang asyik menikmati pemandangan di sekitar taman, Emily mendengar suara isakan. "tunggu dulu... kok gue denger orang yang terisak yah.."-batin Emily. dia menajamkan pendengrannya tapi tak terdengar suara apapun.

"kok suaranya ilang? apa gue kecapean sampe denger hal yang macem-macem?"- dia coba meyakinkan dirinya sendiri. dia pun kembali menikmati pemandangan sekelilingnya, setelah memeriksa arloji nya dia pun menyandar pada bangku taman dan menutup matanya.

"hik.."-
Emily tiba-tiba membuka mata lagi dia kembali mendengar suara isakan. "duh inikan masih siang kok gue malah merinding ya.."- batin Emily.

dia pun berdiri dari bangku taman dan melihat sekelilingnya. ternyata dia baru sadar bahwa di belakangnya juga terdapat seorang pemuda. "nampaknya suara isakan itu berasal dari dia deh, aishh gue kepo nih"- naluri Emily pun keluar dia ingin memastikan pemuda yang ada di belakangnya ini.

"permisi..."-ucap Emily sopan. pemuda tersebut akhirnya membalikkan tubuhnya dan menghadap Emily

*************
pendek ya? nggak asik ya? tolong tonggalin comment dan  vote nya. mohon bantuannya *bow

Big Hug For mr. BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang