Candid pov
Aku terbangun dengan rasa pusing di bagian kepala ku.
Saat aku terbangun aku melihat sekeliling kamarku..
Ah bukan ,ini bukan kamarku.
Ini rumah sakit.Aku melihat baju ku juga sudah di ganti .
Sepertinya aku sudah lama tak sadar setelah kejadian itu.
Cklekk.
Aku melihat silver yang sedang menuju diriku
"Kau sudah membaik?" tanya nya
Aku mengangguk
Dia tersenyum
"Oh ia , aku belum mengucapkan selamat padamu. Semoga kau denganya tetap bersama hingga kake dan nenek " ucapnya
Aku tersenyum
"Terimakasih. Dan semoga saja"
"Silver" ucapku
Dia menoleh
"Maafkan aku, aku tak ada maksud meninggalkanmu dan menyakitimu tentang rasa mu terhadapku " ucapku
Dia mengangguk
"Tak apa apa, karna kau sudah tau rasa ku padamu,aku sudah lega meski aku tau kau tak mungkin membalasnya" ucapnya
Aku mengerutkan dahiku
"Sudah. , kau jangan banyak memikirkan hal bodoh seperti itu, sekarang makan dan minum obat, lalu aku akan mengantarmu keruangan max" ucapnya
Aku mengangguk
**"
Author pov
Candid tengah duduk dikursi sebelah ranjang max .. Ia terisak melihat kondisi suaminya
Silver sudah keluar dari ruangan ini sejak tadi,karna ia tau jika ia disini hatinya akan sakit melihat candid dan max .
"Bangunlah .. Aku sudah sadar..tapi knapa kau masih tidur tanpa bergerak begitu" isaknya
Ia menggenggam tangan max
"Bukankah saat saat pernikahan yang selalu kita nantikan?" gumamnya
"Kau selalu bilang padaku.. Kita akan selalu bersama .. Sekarang aku seperti orang bodoh yang berbicara tanpa kau balas.. Kau tak sayang padaku ? Bangunlah aku a-ku rindu mata hijaumu itu" gumamnya lagi
Candid terisak dan tertunduk
"Mata yang seperti apa yang kau rindukan ?? Mata yang seperti ini?" ucap max
Membuat candid membulatkan matanya dan melihat ke arah sumber suara
"Ya.. Ya.. Mata yang seperti itu" ucap candid seraya memeluk max
"Kau semangat sekali memelukku , pelan pelan haha" ucap max
"Kau masih sama seperti dulu max" ucap candid
"Masih tampan?" tanya max
"Masih menyebalkan"
"-_-"
Max mengelus kepala candid
"Kau sudah menjadi istriku kan?" tanya nya
"-_- lalu waktu itu kita bertemu di altar untuk apa?" tanya candid sebal
"Iya iya .. Kau benar benar sedang badmood huh?" ucap max
"Kau yang membuatku badmood bodoh" ucap candid
"Hehe aku ingin segera sembuh .. Dan pulang ke rumah kita" ucapnya dengan devil
"Apa??" tanya candid
"Kenapa menatapku begitu??" tanya candid lagi
"Tak apa.. Memangnya kenapa?? Kau tergoda?" tanya max
"Dasar penggoda!" gumam candid
Membuat max terbahak.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCOPATH PILOT 2
Romance"Aku ingin seperti ranting, ia tetap berdiri kokoh meski daun tak menemaninya. Meskipun ia tau ia akan mengering dan mati dengan sendirinya"-candid "aku tak suka daun, karena ia bisa saja pergi karna sudah rapuh dan kering. namun, biarkan aku menja...