Chapter 4

1.3K 89 13
                                    

Happy Reading^^

.

.

Ryeowook terbangun dengan perut keroncongan. Tiba-tiba, ia teringat pada strawberry short cake yang tersimpan di lemari esnya. Ia segera beranjak dari tempat tidur dan melangkah ke dapur. Ryeowook membuka lemari es, mengambil sepotong cake dan langsung melahapnya.

Suara ketukan pintu mengganggu keasikannya. Ryeowook menghela napas kesal. Ia memasukan cake -yang belum dihabiskannya -kembali ke dalam lemari es, lalu melangkah ke ruang duduk.

Mata Ryeowook terbelalak saat membuka pintu. Dua orang pria berpakain ala main dinning room first class restoran, berada di sini dengan sebuah trolly yang di penuhi nampan-nampan Sliver berpenutup. Ryeowook hanya bisa menatap kedua waiter itu dengan mulut menganga.

"Selamap pagi, Nona.... Kami di suruh Tuan Kyuhyun untuk membawakan sarapan," sapa seirang waiter sambil mendorong trolly masuk. Membuat Ryeowook terpaksa menyingkir dari ambang pintu karena tak ingin kakinya terlindas oleh trolly

Kedua waiter itu membuka penutup-penutup nampan. Ryeowook semakin melongo melihat hidangan ala American breakfast tersaji di hadapannya; jus lengkap dengan fruit plater-nya, toast, omelet, sausge, dan teh. Semua tampak menggugah selera. Ryeowook memutar tubuhnya dan berlari ke kamar. Ia mengambil ponsel yang tergeletak di atas nakas kecil di sisi tempat tidurnya dan mencari nomor ponsel Kyuhyun di phonebook-nya. Tepat sebelum ia menekan tombol untuk men-dial nomor Kyuhyun, ponselnya berbunyi. Nama Kyuhyun tertera di layarnya.

"Wook, kuharap kau tidak melewatkan sarapan pagimu." Suara Kyuhyun yang tegas dan memerintah langsung terdengar begitu Ryeowook menempelkan ponselnya ke telinga. "Sarapan pagi sangat penting untuk energimu dan... bayi." Kyuhyun terdengar sedikit canggung saat mengucapkan kata bayi. "Jangan sampai kau tidak menghabiskan makanan yang telah aku sediakan!" Suaranya kembali tegas.

Ryeowook baru membuka mulutnya, hendak bertanya tetapi Kyuhyun sudah terlanjur memutuskan telepon. Ryeowook mendengus kesal. Belum habis rasa keterkejutannya oleh kedatangan waiter suruhan Kyuhyun, kini lelaki itu telah membuatnya kesal karena seenaknya mematikan telepon tanpa memberinya kesempatan berbicara.

Ryeowook menarik napas dalam-dalam, lalu kembali keruang duduk,. Dipandangi semua hidangan yang telah di letakan di atas meja kopinya yang kecil. Semuanya begitu menggugah selera. Ryeowook hanya mengangguk tak acuh saat kedua waiter itu undur diri. Ia duduk di sofa dan mulai menyantap sarapan paginya yang mewah.

Kejadian itu terulang lagi pada siang dan malam harinya. Kyuhyun kembali menyuruh dua waiter mengantarkan makan siang dan malam yang mewah untuk Ryeowook. Ryeowook mendecakkan lidah. Ternyata, Kyuhyun benar-benar serius dengan niatnya untuk membuat badan Ryeowook naik. Namun, Ryeowook tidak dapat menyangkal, ia menikmati perhatian-perhatian kecil yang di berikan lelaki itu. Ditambah lagi, kini ia bisa bermalas-malasan tanap harus kelaparan.

Sore hari, saat Ryeowook sedang menonton TV sambil menikmati makanan kecil yang di antar oleh orang suruhan Kyuhyun, terdengar suara mobil berhenti di depan rumahnya. Ryeowook menoleh, memandang ke luar jendela. Dia terkejut saat melihat mobil mewah Kyuhyun terparkir di depan rumahnya. Tak lama kenudian, lelaki itu keluar dari dalam mobilnya dan melengkah menyebrangi perkarangan kecilnya. Jantung Ryeowook berdegup kencang. Paru-parunya seolah berhenti menarik udara. Kyuhyun tampak sedikit lelah. Ia juga tidak menggunakna jasnya. Lengan bajunya di gulung sebatas siku, dasinya tergantung longgar di leher, dan rambutnya sudah kembali berantakan. Namun, secara keseluruhan penampilan Kyuhyun yang sedikit serampangan itu justru makin memikat.

Baby Proposal Versi KyuWookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang