XVII - Who are you ?

Start from the beginning
                                    

"Kamu harus makan. Jika nantinya Ken sudah sadar, lalu melihat keadaan tubuhmu lebih kurus dari sebelumnya, ia pasti akan marah besar," ujar Daichi lalu tersenyum tipis kearahku. Aku juga ikut tersenyum tipis kearahnya, dan menatap kembali wajah paman Ken. Tangannya masih kugenggam dengan erat.

"Tidak, aku masih ingin disini menemani paman Ken," jawabku pasti.

Daichi menghela napas berat lalu berkata. "Ini bukan salahmu Stella. Ayahmu yang melakukan itu, bukan kamu." Aku hanya diam mendengar ucapannya. "Lagipula, sudah sewajarnya bila sekali-kali Ken harus diberi pelajaran. Sudah lama sekali aku ingin memukul kepalanya yang super mesum itu!" Ia mencebik kesal lalu tertawa pelan. Aku sedikit ikut menyinggungkan senyum kecil di bibirku. Yah.. jika dipikir ulang, otak paman Ken memang perlu diperbaiki.

"Apa kamu baik-baik saja?" Aku terdiam kaku ketika mendadak Daichi memberikan pertanyaan tersebut. Aku tahu apa maksud dari pertanyaan-nya barusan.

Ayahku sekarang menjadi buronan polisi, dan sampai sekarang ia belum bisa ditemukan juga.

"Maksudmu ayahku?" tanyaku kembali sembari menatapnya. Dia sedikit mengkerutkan keningnya, dibalik kacamatanya yang tebal, ia menatapku sedikit tajam lalu ia menggelengkan kepalanya. "Bukan. Maksudku luka yang ada pada wajah, tangan dan kakimu itu," jawabnya datar. Seketika aku langsung terkejut dan tak berani menatap wajahnya lagi. Aku hanya bisa menundukkan kepalaku.

Luka pada wajah, tangan dan kakiku ini akibat para fans paman Ken yang mengamuk. Mereka tahu, bahwa dalang dari kecelakaan paman Ken ini  disebabkan oleh mertuanya, atau bisa dikatakan ayah kandungku sendiri. Maka dari itu, saat pertama kali aku datang ke rumah sakit, aku langsung diserbu dan ditikam oleh para fans paman Ken.

Mereka sungguh menakutkan!

Apa itu yang disebut sebagai fans setia?

Karena insiden itu, akibatnya ruangan paman Ken dijaga ketat oleh para penjaga. Bahkan 5m dari jarak ruangannya, tidak ada satupun yang boleh mendekat dan masuk selain anggota keluarga dan orang band The Titans. Sebetulnya, lukaku juga tidak terlalu serius, hanya ada bekas cakaran yang cukup perih di pipi kanan dan lenganku. Jika soal kaki, karena rambutku yang ditarik paksa oleh salah satu fans, aku jadi tak bisa menjaga keseimbangan tubuhku sendiri dan akhirnya terjatuh menimbulkan memar yang ringan.

"Tidak apa-apa. Ini bukan luka yang parah," jawabku cepat. Tidak ada satupun kata lagi yang keluar dari Daichi, tapi tiba-tiba ia langsung menepuk bahuku dengan pelan. "Aku tahu. Kamu pasti sangat mencintainya," ujarnya datar namun berhasil membuatku langsung menengok kearahnya. Aku benar-benar terkejut dengan ucapan Daichi barusan.

Dia tahu jika aku mencintai paman Ken? tapi dari mana?

Aku bahkan tak pernah mengatakan kepada siapapun kecuali pada mommy dan diriku sendiri.

Dia menatapku lalu membentuk sebuah senyuman lebar dibibirnya. Ada raut bangga di ekspresi wajahnya. "Aku tahu dari tatapanmu Stella. Tatapanmu sama persis seperti kekasihku Asuka bila menatap diriku," jelasnya yang masih membuatku tak mengerti. "Lagipula aku juga sudah tahu dari gelagat tubuh dan perhatianmu yang berlebih itu. Tidak mungkin kamu merasa secemas ini padanya bila tidak mencintai sahabatku Ken," lanjutnya.

Jadi, dia sudah tahu semuanya? Apakah benar aku terlihat begitu mencintai paman Ken? Tapi kenapa hanya orang lain yang dapat melihat itu? Kenapa paman Ken sendiri tidak bisa melihat isi hatiku ini?

"Kumohon.. jangan katakan ini pada siapapun," pintaku memelas kepadanya. "Tenang saja, aku bukan tipe pria yang bermulut seperti seorang wanita. Aku tahu posisimu." Ada perasaan lega saat Daichi mau menutup bibirnya rapat tentang perasaanku ini. "Sebenarnya, sudah dari awal pernikahan ini adalah ide yang paling konyol! Mana mungkin salah satu dari kalian tidak akan ada yang jatuh hati," geramnya sedikit kesal. Aku tak berani membalas ucapannya. Benar, pernikahan ini memang aneh. Tapi waktu itupun juga yang aku pikirkan hanya untuk membalas budi. Perasaan ini timbul dengan sendirinya tanpa aku ketahui sebelumnya.

Marriage Season (Dirty!!)Where stories live. Discover now