Sosok

75.5K 6.3K 361
                                    

Perempuan dalam sudut pandang Prasetya Alfarizzi. 30 tahun. Finance Manajer di PT Bima Tour and Travel.

Diukur dari tingkat hasrat seksual, ada tiga jenis perempuan yang bisa di klasifikasikan; Pertama, perempuan yang jujur. Dalam arti semua ucapan yang dihasilkan oleh hati juga otaknya tersingkron baik dengan kelakuannya. Perempuan-perempuan ini bisa disebut makhluk polos nan lugu yang belum terkontaminasi jahatnya iklan-iklan kondom berbagai rasa di luar sana. Mereka akan dengan hiperbolis menyuarakan penolakan untuk tawaran sex eksplisit maupun implisit yang menyerang mereka.

Untuk yang pertama ini, Rizi menolak dengan satu gelengan tegas karena tidak tega dan tidak mau disebut pedofil. Lagipula Rizi bukan tipe yang senang membuat drama bujuk-membujuk sebelum memulai.

Kedua, perempuan yang jujurnya pura-pura dan pura pura jujur. Rizi menyebutnya M3T2 atau malu-malu mau tapi takut. Umur mereka terbilang belia. Sebagian besar masih menyisakan sifat-sifat polos, tapi kemungkinan itu hanya bertahan sampai mereka menginjak bangku kuliah dan mengenal laki-laki sebenarnya di dunia Universitas yang kebanyakan terisi oleh laki-laki dengan tingkat testosteron yang menyentuh level mendidih.

Butuh tiga sampai empat kali rayuan untuk menaklukan perempuan tipe kedua ini. Bagi Rizi, menghendel tipe perempuan ini, cukup dengan satu tatapan teduh juga kata-kata seperti :  "kamu percaya saya kan?" dengan sendirinya mereka akan melepas baju-baju mereka tanpa bujukan mode repeat.

ketiga, adalah perempuan munafik. Ya, perempuan yang di suatu malam tidur dengan pacarnya, membiarkan tubuhnya diraba-raba, disedot sana sini, dimasuki dengan kasar dan ditumpahi benih asing dan itu terjadi dengan suka rela bin ikhlas bin ridho.

Lalu besoknya, ketika dia--tidak sengaja-- disenggol pantat atau payudaranya oleh pria asing, maka dengan darah mendidih dia sibuk berkoar-koar bahwa dia mengalami pelecehan seksual. Lapor polisi, lapor komnas perlindungan perempuan, minta perlindungan LSM, dan berakhir dengan si pria dipenjara atas tuduhan perbuatan asusila lalu dia sendiri menjadi duta anti kekerasan seksual.

Di hari berikut, perempuan itu kembali membiarkan dirinya diraba-raba, digerayangi dengan liar, lalu dengan Ikhlas dia merenggangkan pahanya untuk disetubuhi laki-laki yang dia beri nama pacar itu. Teriakan-teriakan histeris ketika drama pelecehan seksual itu bertransformasi menjadi desahan dan erangan di ranjang, suara minta tolong berubah menjadi "lebih keras sayang".

Hebat! Pikir Rizi, perempuan-perempuan ini layak diberi medali. Sebab menurut mereka, sentuhan orang asing itu haram dan sentuhan pacar sendiri adalah candu halal.

Dari situ Prasetya Alfarizzi menyimpulkan bahwa tindakan grepe-grepe, pegang-pegang, sedot-sedot, dan apalah itu, tidak akan disebut pelecehan seksual JIKA dilakukan oleh pacar sendiri, atas nama cinta, sayang, or whatever bla bla bla.

Jadi, intinya, jenis wanita ketiga ini tunduk pada cinta. Maka Rizi akan dekati mereka dengan iming-iming cinta, lalu menikmati semua yang mereka sajikan atas nama cinta. Sesederhana itu.

***

Laki-Laki dalam sudut pandang Suci Medina. 23 tahun. Mahasiswi Antropologi semester akhir :

Tidak ada perbedaan signifikan antara laki-laki A, B dan C dalam konteks 'mendekati' perempuan.
Suci rasa tujuan mereka semuanya bermuara pada urusan hubungan badan. perbedaannya mungkin hanya terletak pada cara dan durasi.

Basa - basi biasanya dilakukan oleh pria terlatih yang cerdas berpspekulasi. Pria-pria ini biasanya datang dengan bunga di malam minggu, ajak makan, ajak nonton, dan berakhir dengan kalimat tanya "Ke tempat saya malam ini?" Cukup manis, namun Suci masih termasuk perempuan kolot misterius yang diam-diam mendambakan percikan cinta di mata pria, minus ajakan tidur.

Sedangkan pria yang buru-buru, biasanya langsung bicara pada inti tanpa mau repot-repot untuk melakukan hal manis omong kosong. Pria jenis ini biasanya yang Suci temui di jalanan, mereka yang dengan sintingnya langsung mengajak "..." tanpa sungkan. Yang seperti ini masuk dalam black list Suci.

Lalu, ada tipe terbaru yang Suci temui, atau mungkin lebih tepatnya dipertemukan oleh permainan takdir yang disebut 'kebetulan'. Dia yang datang menawari sepotong tawa saat semuanya terlalu hambar untuk ditertawai. Namun, masa lalu Suci menyulapnya menjadi wanita dengan seribu awas ketika laki-laki mendekatinya. Dia membangun tameng untuk melindungi dirinya dari umpan maupun jerat makhluk bertestis.

Karena menurut Suci, laki-laki hanya berpotensi merusak. Mereka datang memberi 'cemilan' berupa sepotong cinta. Mulai merasa memiliki. Dan pada akhirnya mengambil apa yang mereka inginkan, lalu ... pergi ketika semuanya tak lagi menarik di mata mereka.

ImpromptuWhere stories live. Discover now