"Siapa?"

"Siapa orangtua aku yang sebenarnya?"

"Orangtua kamu yah Mama sama Papa siapa lagi?"

"Mama gak usah sembunyiin ini lagi dari aku,sekarang Mama kasih tau aku dimana orangtua kandung aku Mah?"

"Kak Alvi-"

"Lo diem aja Jun gak usah ikut campur!"

"Orangtua kamu.."

"Apa Mah?"

"Orangtua kamu udah meninggal"

"Apa meninggal?"

"Mereka meninggal karena kecelakaan"

"Kenapa Mama gak kasih tau yang sebenernya Mah? Kenapa Mama gak jujur aja sama aku kalo aku bukan anak kandung Mama?"

"Mama gak mau kehilangan kamu Al,karena Mama sayang banget sama kamu"

"Sayang? Gak mau kehilangan aku? Itu alasannya? Sekarang makam mereka ada dimana?"

"Makam mereka udah digusur dibuat jadi hotel"

"Sejak kapan?"

"5 tahun yang lalu"

"Kalo Mama kasih tau aku 5 tahun yang lalu pasti aku bakal liat makam orangtua aku Mah,seenggaknya aku tau makamnya walaupun aku gak pernah tau sosok mereka berdua"

"Maafin Mama Alvi,Mama gak pernah berpikir kalo bakal kayak gini kejadiannya"

"Makasih karena udah rawat aku dari kecil Mah"

"Kak Alvi" teriakku saat melihat dia keluar dari rumah.

"Alviiii kamu mau kemana? kamu jangan pergi Vi!"

"Mah udah biarin mungkin kak Alvi mau nenangin diri dulu"ucap Arjun.

"Tapi Mama takut kalo Alvi pergi Jun"

"Semoga aja kak Alvi gak berpikir kearah situ Mah,mungkin Kak Alvi masih belum bisa menerima kenyataan ini"ucap Arjun mecoba menenangkan Mamaku.

-------------
Sampai jam 11 malampun aku masih terjaga,sampai saat ini Kak Alvi belum juga pulang,kucoba menghubingi ponselnya namun tidak aktif,aku takut dia melakukan hal yang tidak-tidak.

"Ra lo tenang dong!"

"Gimana gue bisa tenang Jun sampe sekarang kak Alvi belum pulang juga,gue takut dia bertidak diluar pikirannya"Ucapku sambil mengusap wajahku dengan gusar,menghapus airmata yang terus saja mengalir kepipiku.

"Yaudah kalo lo mau nangis,nangis aja"

Aku merasakan dia menarikku kepelukannya,aku menangis sejadi jadinya dipelukan Arjun.

"Gue takut Jun gue takut"

"Iyah gue tau,tapi lo berdoa aja semoga gak ada apa-apa sama kak Alvi"

"Gue sayang banget sama dia Jun"

"Mending sekarang lo tidur soalnya udah malem!"

"Lo tidur dimana?"tanyaku sambil menghapus airmataku.

"Yah disini lah masa diluar"

"Gak gak gue gak mau tidur satu ranjang sama lo"

"Terus gue tidur dimana Aira?"

"Lo tidur dibawah!"

"Apa dibawah?"

"Iyah dilantai"

"Tapi kan dingin"

"Tuh ada selimut"ucapku lalu melempar selimut padanya.

"Tapi lampunya jangan dimatiin!"ucapnya padaku.

"Lo tau sendiri gue gak bisa tidur kalo lampunya nyala"

"Dan lo tau kan kalo gue phobia gelap"

"Tapi gue gak bisa tidur Jun"

"Oke lampunya matiin tapi ijinin gue buat tidur sambil meluk lo"

"Idih ogah jangan mimpi deh"

"Yaudah kalo gitu biarin lampunya tetep nyala dan gue tidur dilantai"

Sudah jam 1 malam tapi mataku masih saja terjaga karena lampu dikamarku masih menyala,jika seperti ini kapan aku akan tidur.

Lalu lampu dikamarku tiba-tiba mati,dan kurasakan ada seseorang yang menaiki ranjangku,dia tidur disampingku.

"Mending sekarang lo tidur! Gue janji gak akan peluk lo,cukup lo ada disamping gue terus!"

Entah kenapa aku tidak membantah ucapannya,dia tidur disampingku dan aku tidak merasa risih sedikitpun,karena aku tahu Arjun tidak akan berani menyentuhku.

Ada rasa kagum yang kurasakan padanya,dia rela tidur dengan keadaan gelap demi aku,aku tahu Arjun memang dingin,tapi dibalik sikapnya yang dingin dia masih mempunyai sikap peduli terhadapku.

-------------
Arjun pov

Sebenernya dari tadi aku belum tertidur,karena aku yakin pasti Aira tidak bisa tidur karena lampu yang kubiarkan menyala.

Lalu kumatikan lampu dan tidur disampingnya,itu kulakukan agar Aira bisa tertidur.

-------------
Pagi harinya aku terbangun dengan Aira yang berada dipelukanku,diam-diam aku memperhatikan wajahnya,mungil dan juga cantik,bibirnya mungil dan tipis,hidungnya memang tidak terlalu mancung dan juga tidak terlalu pesek,saat tertidur wajahnya terlihat sangat tenang tapi saat terbangun pasti wajahnya seketika berubah seperti monster,aneh kenapa aku bisa menyukainya.

Cup!

Aku mengecup keningnya.

"I love you"bisikku padanya.


Tunggu part selanjutnya.
Jangan lupa vote yah😀





"My Husband Is My Enemy"Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu