part 27

37.7K 1.8K 1
                                    

"Yah mungkin aja lukanya parah mangkanya dia gak sekolah"

Ada rasa khawatir yang aku rasakan saat Aga bilang seperti itu,aku mencoba untuk tidak peduli dengan perkataan Aga,tapi tidak bisa jujur aku memang mengkhawatirkannya.

Akhirnya setelah pulang sekolah aku langsung pulang kerumah untuk memastikan jika Arjun baik baik aja.

Tingtongting

Kutekan bel berulang kali,namun tidak ada tanda-tanda jika seseorang akan membukakan pintu.

"Bego ngapain gue pake pencet bel segala? Ini kan rumah gue"ucapku pada diriku sendiri.

Kulihat dia sedang tidur dikasurnya,kudekati dia dan betapa terkejutnya aku saat melihat wajahnya begitu banyak luka lebam,terlihat ujung bibirnya sedikit sobek dan mengeluarkan darah yang sudah mulai mengering karena tidak dia obati.

"Arjun" ucap gue sambil ngeguncangin tubuhnya.

"Dia udah makan belum yah? Mending gue masakin bubur aja deh tapi gimana caranya gue kan gak tau?"batinku.

Aku ingat jika Aga juga pandai dalam memasak.

"Hallo Ga"

"Kenapa Ra?"

"Ga cara bikin bubur gimana?"

"Gampang lo searching aja!"

"Kenapa harus searching lagian bukannya lo tau kan cara bikinnya?"

"Iyah gue tau"

"Yaudah lo kasih tau gimana cara bikinnya sekarang! Cepet soalnya gue sambil masak nih"kataku sambil menyiapkan alat untukku memasak.

"Ra kan tinggal searching aja!"

"Gak mau gue gak ngerti kalo kayak gitu"

"Tapi gue lagi sama Fanya"

"Ihh bodoamat pokoknya kasih tau se ka rang !"kataku dengan penuh penekanan.

Setelah susah payah membuat bubur sambil telponan dengan Aga,aku ikuti semua cara yang dia bilang padaku sampai selesai,setelah jadi aku langsung membawa bubur itu kekamar Arjun.

"Arjun bangun!"

"Emm"

"Lo belum makan kan? Nih makan dulu!"

"Lo baru pulang sekolah?"

"Iyah,lo kenapa gak sekolah?"

"Gak mungkin lah gue sekolah dengan keadaan muka kayak gini. Bisa bisa fans gue jadi berkurang"

Apa? Jadi dia tidak sekolah hanya karena itu,luar biasa sekali tingkat kepedeannya.

"Terus karena apa?"tanyanya Padaku.

"Gue pikir karena lo sakit karena bekas dipukulin sama cowok brandal itu"

"Kayak gitu dijadiin alesan? Ini tuh sama sekali gak sakit"

"Lukanya udah lo obatin?"

"Belom"

"Bego nanti kalo infeksi gimana?"

"Gue bilang ini tuh gak sakit"

"Gak sakit bukan berarti gak diobatin,udah sekarang lo makan buburnya gue mau ganti baju"

"Gue gak laper terus lo-"

"Gak usah banyak omong! Tinggal makan doang apa susahnya?"

Setelah aku mengganti pakaianku,aku langsung kekamar Arjun dengan membawa kotak p3k dan aku tersenyum melihat mangkuk bubur itu sudah kosong,aku curiga dia benar-benar menghabiskannya atau membuangnya?

"My Husband Is My Enemy"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang