Bunga untuk Hinata

2.3K 217 9
                                    

'Bruuk!' Suara jatuh terdengar.

Sasuke yang nyaman dengan posisinya akhirnya terlelap dalam pangkuan Hinata. Tapi sayangnya itu tak berlangsung lama. Ibarat pesawat yang baru mau lepas landas, Sasuke yang baru mau melewati pintu gerbang mimpi tiba-tiba terhempas, raganya dipanggil mendadak ke bumi lebih tepatnya lantai dingin yang menyakitkan.

"Ouch.. sakit.." gumamnya.

Hinata berdiri dari duduknya tiba-tibalah penyebab insiden naas tersebut.

"Gawat!" Seru Hinata.

Bahkan dia tak mempedulikan Sasuke yang masih tersungkur dilantai.

Sasuke mau protes.

"Hah~" akhirnya hanya menghela nafas.

"Ada apa?" Tanyanya pada Hinata. Wajah Hinata terlihat tegang.

"Gawat!" Seru Hinata lagi.

"Iya.. iya.. tapi ada apa Hinata-chan?" Tanya Sasuke lagi.

"Buka pintunya sekarang!" Perintah Hinata.

Sasuke cukup mengenal Hinata. Melihat wajah Hinata dia yakin ini bukan waktu tepat untuk menggoda gadis ini.

Sasuke merogoh kartu VIP miliknya. Lalu membuka pintu yang tadi gagal dibuka Hinata.

Hinata bergegas lari keluar ruang VIP music. Tujuannya satu. Menemukan Namikaze Menma.

Sasuke mengikuti Hinata pergi.

'Brak!' Pintu dibuka tanpa ketukan dan kalimat permisih. Kasar.

"Menma-kun!" Seru Hinata.

Ruang rapat itu masih diisi anggota rapat yang sepertinya sedang berbenah.

Rapat sudah selesai dan saatnya mereka kembali ke kelas.

"Kau.." Menma akan protes akibat tingkah Hinata yang membuka pintu tanpa adat.

"Kau.. " suara Hinata yang lebih kuat memotong ucapan Menma.

"Kau apa-apaan dengan keputusan yang kau buat ha?" Bentak Hinata.

"Membatalkan program beasiswa dan drop out mendadak?" Tanya Hinata akan kebenaran pendengarannya.

"Ya. Dan disetujui." Jawab Menma enteng.

"Aku tidak menyetujuinya!" Seru Hinata.

"Hanya perlu 2/3 suara untuk persetujuan. Dan kau serta Uchiha Sasuke tidak menghadiri rapat. Jadi 100% keputusan ku diterima." Jelas Menma.

"Kalian semua! Apa kalian benar-benar menyetujui ini?" Tanya Hinata.

Semua diam tak bersuara.

"Kembalilah ke kelas." Perintah Menma. Dan orang-orang yang seperti robot itu pergi mematuhi perintah.

Sekarang ruangan rapat yang luas itu hanya diisi Menma, Hinata, dan Sasuke.

"Hyuga Hinata!" Panggil Menma tegas.

"Kau tidak mendengar secara keseluruhan isi rapat." Ucap Menma.

"Dilarang memakai rok diatas lutut, baju ketat apalagi baju yang tak sesuai standar Akademi. Bermakeup berlebih." Terangnya panjang lebar dan sepertinya belum selesai. Sambil mengucapkannya matanya menelusuri Hinata dari atas hingga bawah. Menilai.

"Karna palu telah diketuk. Peraturan berlaku. Poin akademi mu akan dikurangi." Hinata membeku.

Kejam. Itulah yang ada dalam benaknya.

"Menma-kun!! Aku mengaku melanggar peraturan tentang berpakaian. Tapi masalah pemutusan beasiswa..hal itu sebaiknya tak terjadi." balas Hinata tak kalah tegas.

Road To SasuHinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang