[1] Not What I Hope, But I Want It

3.4K 209 8
                                    


~~~~~~~~~~~HappyReading~~~~~~~

"Siapkan baju ganti ku, aku akan keluar pack." ucap Kathleen.

"Baik, Alpha. Saya akan menyiapkannya." jawab Darel, Beta Endless pack.

*

*

*

*

*

Suara kendaraan berlalu-lalang di tengah jalan raya yang tertutupi salju. Terlihat seorang laki-laki yang membawa jeruk dalam kantong plastik menunggu untuk menyebrang jalan.

Di lihatnya lampu hijau untuk pejalan kaki sehingga dia langsung menyebrang dengan cepat.

Tanpa disangka-sangka kakinya terpeleset karna jalan yang licin, sehingga dia jatuh terduduk, kantong plastik jeruknya sobek lalu jeruk bawaannya menggelinding kejalanan.

"Oh, tidak." ucapnya dengan lemas.

Dengan maksud ingin cepat ia langsung bangun dan berjongkok untuk mengambil jeruknya.

Tapi dari arah samping kirinya terlihat mobil yang melaju dengan cepat, orang-orang di sana menjerit tepat pada saat mobil berhenti dengan bagian depan mobil hampir mengenai tubuh laki-laki tersebut.

Kathleen keluar dari mobil tersebut dengan wajah menahan marah.

"Kau! Apa yang kau lakukan ditengah jalan seperti ini! Mau mati hah?!" bentaknya, tapi kemudian dia tertegun dengan apa yang masuk kedalam indra penciumannya.

Sedangkan laki-laki tadi terdiam dengan wajah ketakutan setelah melihat Kathleen yang hampir saja menabraknya.

Kathleen pov's

Hah, apa?! Bau jeruk?! Dia... Manusia ini pasti bukan mate ku kan.

Terlihat jelas kalau dia ini manusia, kami para werewolf bisa membedakan antara manusia dan werewolf hanya dengan sekali melihat.

Aku melihat kearahnya dan menemukan banyak buah jeruk yang berceceran di jalan, oh mungkin saja ini bau jeruk itu.

Tapi...kenapa semakin menyengat saja baunya?!

'Hei, itu memang bau alami dari mate kita. Kau ini bagaimana sih.' ucap Alexa, wolf ku.

'Tidak tidak. Ini pasti salah, aku harus pastikan terlebih dahulu.' balas ku dengan geram.

'Yap, terserah.'

Aku langsung saja menarik tangan laki-laki tersebut dan menyeretnya masuk kedalam mobil ku. Tanpa memperdulikan orang-orang yang menatap ku dengan ngeri.

Yah, biarkan saja. Lagi pula aku tidak peduli dengan pendapat orang lain.

Laki-laki ini juga kenapa tidak melawan saat ku tarik seperti itu, dia ini tidak punya tenaga ya? Ah ya, karna itu juga aku benci dengan para manusia, semua nya lemah!

Setelah mendudukkannya dikursi mobil, aku juga masuk kedalam mobil kekursi pengemudi dan menjalankan mobil dengan cepat sehingga laki-laki yang ku kira sebagai mate ku ini sedikit terlonjak.

"K-kau mau membawa ku kemana?" tanya laki-laki tersebut dengan gugup dengan tangan nya yang saling mengenggam dengan erat.

"Sebaiknya kau diam, mengerti?" jawab ku sambil menatapnya dengan tajam.

"Ta-tapi... Buah jeruk ku." sial, dia lebih mementingkan jeruknya!

Aku jadi kesal!

"Kau! Kau ini sungguh sangat aneh! Bagaimana mungkin kau masih memikirkan jeruk bodoh mu itu!" bentak ku padanya sehingga aku sedikit melihat nya terlonjak.

"Itu, buah jeruk itu... Aku mau memberikannya pada seseorang." ucapnya lagi dengan suara yang semakin kecil di akhir kalimatnya.

"Pria atau wanita?!" tanya ku secara tidak sadar.

"Umm... Wanita." jawab nya dengan pelan tapi aku masih bisa mendengar nya dengan jelas.

"Kalau begitu sebaiknya kau tidak usah memikirkan buah jeruk mu lagi." ucap ku dengan datar, entah kenapa sedikit terselip perasaan aneh dalam hati ku.

Aku langsung saja menjalankan mobil ku kearah Pack Endless yang melewati hutan pinus yang lebat sehingga terlihat gelap disepanjang jalan nya.

Aku langsung saja menjalankan mobil ku kearah Pack Endless yang melewati hutan pinus yang lebat sehingga terlihat gelap disepanjang jalan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"K-kenapa kau kearah sini. In-ini... Ini adalah tempat terlarang. Ji-jika kita masuk kedalam sini, kita tidak akan pernah keluar lagi." ucap laki-laki tersebut sambil melihat keluar jendela mobil dengan ketakutan.

Heh, ternyata dia juga tau tentang rumor itu ya? Para werewolf tidak begitu suka wilayahnya diganggu para manusia, jadi kami menciptakan rumor bahwa yang masuk ke hutan pinus bagian selatan tidak akan pernah keluar lagi.

Ini sangat menyenangkan sebenarnya, bisa membuat manusia percaya dan ketakutan seperti itu saat masuk kesini.

"Hihihi, kau tidak tau ya? Aku ingin memberikan mu pada seseorang untuk dijadikan persembahan." ucap ku mencoba menakuti nya.

"Ap-apa!" ucap nya dengan wajah pucat.

Dasar, bukan nya dia ini seorang lelaki. Kenapa tidak berpikir untuk memukul ku dan keluar dari mobil.

'Sudahlah, jangan menakuti nya seperti itu. Lagi pula untuk apa kau memastikan nya lagi, dia ini sudah jelas mate kita.' ucap Alexa.

'Diam, aku tetap akan memastikan nya!' jawab ku dengan cepat.

                   •    •   •   •   •   •

Setelah sampai di Pack ku, aku langsung saja menarik tangan nya untuk keruang bawah tanah pack Endless, mengabaikan para Omega atau Warrior yang berjaga ketika menundukkan kepalanya setiap aku melewati mereka.

Setelah sampai ditangga bawah tanah, aku langsung saja membawa nya untuk menuruni tangga, disana didepan dinding dengan ukiran bahasa kuno werewolf, aku melepaskan cengkraman ku pada nya dan langsung saja membaca beberapa mantra turun temurun keluarga ku.

Setelahnya cahaya perak langsung muncul di dinding itu dan batu permata dengan warna putih berbentuk perisma segi lima keluar dari dinding tersebut dengan sinar berwarna emas.

Aku langsung saja memanjangkan kuku tangan ku lalu menggores telapak tangan ku dengan kuku itu sehingga keluar darah yang langsung aku tetes kan keatas batu tersebut.

Dia yang ada disamping ku cukup terkejut dengan semua yang ku lakukan itu sehingga hanya bisa diam tak berkutik.

"A man beside me, did him really my mate?." tanya ku pada batu tersebut.

Lalu setelah nya, muncul tulisan diatas batu itu.

''Look at him, my Alpha. And You will know what your answer.''

Aku langsung saja melihat kearah nya dengan cepat sehingga dia terkejut dengan gerakan dadakan ku.

Lalu setelahnya aku memejamkan mata ku sambil menghirup aroma nya yang begitu memabukkan.

'Hmm, it's not what i hope, but i want him.' ucap ku dalam hati sambil membuka mata ku perlahan dan menyeringai kearah nya.

T.B.C

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Vomment, please ヽ(^^)ノ

Human Mate? He Is Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang