Di perjalanan menuju rumah sakit, Dharma selalu berfikir "tuhan semoga saja umur saya masih panjang, karena kata dokter ini adalah penyakit yg sangat berat."

Mula mula Dharma hanyalah anak normal yg hayper aktif seperti anak anak biasanya, tetapi, ketika ia kelas 4 di salah satu sekolah dasar, ia tenggelam di kolam renang, sehingga ia menghirup air berjumlah yg sangat banyak, keadaan semakin menegang ketika Dharma tidak sadar selama 2 hari, dan seletah sembuh ia terkena penyakit paru paru basah, yg mengharuskannya pergi kerumah sakit selama 2 minggu 1 kali dan karena terdapat virus akhirnya jantung Dharma melemah, ia tidak dapat berlari lebih dari 1KM, yg ada hanya membuat Dharma merasakan kepedihan yg amat dangat di bagian organ dalamnya, makannya hingga sekarang ia tidak berani ikut bermain bola atau hal hal yg menguras banyak fisik.

Sampailah dirumah sakit yg di tunggu tunggu, Dharma pun turun dari mobil dan berjalan memasuki lorong rumah sakit. "Haaiii!!! Kakaaa!! Kaka balik lagi??" terlihat seorang anak perempuan kecil berlari menghampirinya disertai jarum infusan yg masih tertanam di tangan kirinya dan suster yg berada di belakangnya seraya memegangi botol infusan.
"Ehh Lisaa, gimana kamu udah boleh keluar rumah sakit belum? Kalo udah boleh kaka beliin coklat mau? Hehehe, cepet sembuh ya sayangg" ucap Dharma seraya berjongkok dan mengelus elus Kepala lisaa.

Dharma tidak hanya famous di media sosial, di sekolah, di kumpulan berandalan, tetapi dia juga sangat famous di kumpulan orang orang sakit. Dharma pun melanjutkan perjalannya menuju ruang antrian dokter yg biasa meriksa ia, Hp dharma bergetar saat dilihat ternyata itu pesan dari Yasmin
Yasmin : sayanggg hati hati yah di rumah sakit, jangan genit.
Yasmin : pulang langsung makan oke?
Yasmin : love you dhar.

Dharma membaca pesan dari Yasmin dengan raut wajah yg sangat gembira, tak terkira betapa bahagiaanya ia
Dharma pun membalasnya
Dharma : gausah khawatir ya sayang kan hati aku udah punya kamu, kamu selalu disisi aku kok.
Dharma : iyaa nanti aku pulang langsung makan, nanti kamu juga makan yah.

Setelah membalas semua pesan dari yasmin Dharma pun melihat lihat sekeliling ruangan yg semakin lama semakin berubah, tiba tiba terdapat 2 orang suster yg seperti Dharma kenal, ketika ia memanggil kedua suster itu "Suss!!" dharma memanggil kedua suster itu ketika kedua suster itu menoleh ke arahnya, suster itu amat sangat bahagia, ternyata benar itu adalah suster Jouty, dan suster Mila dia adalah suster yg merawat Dharma ketika ia kecil dulu. "Ya ampun Dharma, kamu sekarang ganteng bangett.. Udah punya pacar belum?" tanya suster jouty kepada Dharma "udah dong sus saya mah kan ganteng" balasan Dharma meledek suster jouty. "Gimana mau kita rawat lagi? Dimandiin?" balasan suster mila kepada Dharma "Yeee!! Saya mah udah gede dikira masih kecil apa, engga ah udah pernah hahaha" balasan Dharma kepada dokter mila, "yaudah yuk mil kita udah di panggil dari tadi gaenak sama dokter" timpalan suster jouty kepada Dharma "yaudah hati hati ya sus" balasan Dharma ramah.

Taklama kemudian dokter pun datang dan memanggil nama Dharma.
"Hai Dharma, ayo buka bajunya dulu kita periksa seperti biasa" ucah dokter siska kepada Dharma "dokter.. Mohon saya sudah dewasa masih aja di anggap anak anak" balas Dharma cetus.

Dokter pun menempelkan beberapa alat kebagian dada Dharma, dan mulau menyetrum Dada Dharma dengan bertegangan rendah, itu dilakukan agar peredaran darah Dharma kembalu normal, setelah itu ia masuk ke sebuah ruangan untuk di ronsen, setelah ronsen pun selesai tiba waktu yg sangat menyakitkan yaitu melihat masih, dan melihat ibuku menangis.

Pada check-up kali ini hasilnya tidaklah seburuk check-up 2 minggu yg lalu, karena kata dokter jantung Dharma mulai berkerja dengan baik, dan air di dalam Paru paru dharma mulai mengikis, karena baru saja di sedot menggunakan alat yg super canggih. Hanya satu nilai buruk di check-up kali ini, bahwa peredaran darah Dharma belum begitu stabil, hingga menganjurkan agar Dharma tidak melakukan pekerjaan yg sedikit berat.

Mendengar perkataan dokter tadi Dharma hanya menggangguk, sifat Dharma yg di sekolah bagaikan singa yg tidak dapat di atur, tetapi ketika di rumah sakit ia menjadi anak yg sangat manja dan penurut. Setelah hasil chech-up diterima Dharma pun kembali pulang ke rumah yg sangat nyaman baginya, ia bahagia karena pada kali ini check-up tidaklah buruk, Dharma berkata pada ibunya "Bu, ibu gausah Khawatir yah, Dharma sehat kok, gakenapa napa" ucap Dharma kepada ibu, yaitu untuk meredakan tangisan ibunya, yg sudah berlinang air mata.

Sesampainya di rumah hari menunjukan pukul 19.39 bahwa hari sudah mulai malam, Dharma merasakan ada yg mengganjal di dalam fikirannya tidak tau apa yg di fikirkan Dharma ia selalu saja melamun terus terusan, hingga terdengar dering telfon.
Ternyata itu dari Yasmin, dah Dharma bergegas mengangkatnya
"Hallo kamu udah di rumah? Maaaff aku nelfon aku khawatir sama ke adaan kamu" ucap Yasmin kepada Dharma "sudah aku ucapkan berapakali ke kamu, aku baik baik saja, everything is okey, don't worried. Aku selalu sehat kok" balasan Dharma kepada yasmin
"Mmmmmm.. Yasudah deh sampai di rumah langsung tidur saja yah, kamu kelelahan tuh, suara kamu sudah berubah" ucap yasmin lembut, ini tidaklah kelelahan tetapi yasmin tidak tau betapa menyakitkan sekali menahan kejutan listrik di bagian dada, itu adalah hal yg sangat kenyakitkan. "I-iyaa sayanggg aku tidur kok nanti"

Sesanpainya di rumah Dharma segera menujur kamarnya dan meminum obat yg baru saja ia dapatkan, sebenarnya obat 2 minggu kemarin saja masih ada, kadar luarsanya pun masih 2 bulan lagi. Tak di sangka sangka ketika asik melamun Dharma pun tertidur lelap.

*****

TwentyOne.Where stories live. Discover now