Gue ga nyangka kenapa cowo seburuk gue, seburuk akhlak gue, seaneh gue, sejahat gue, ada cewe cantik, baik, lucu, imut, dah taat ibadah ini bisa care sama gua, sumpah gua gapake pelet apapun, gua kasih dedak aja gamau apalagi pelet.

"Gua bener bener gasabar, bisa atau enggaa ya gua jadian sama dia, gua bakalan berubah 360° kalau gua pacaran sama dia" ucap Dharma dalam hatinya.

Bell istirahatpun berbunyi, semua anak anak Pergi beristirahat termaksud Dharma yg bahagia karena terbebas dari pelajaran demit(pak sumi)
"Ahhh gila lu anjir, berani beraninya lu bilang gitu ke pak sumi, mental baja lu sumpah" ucap Lousya kepadanya, Lousya adalah teman sekelasnya yg sangat tomboy.
"Bodo amat dah selagi gua bahagia, dari pada gua ikut pelajaran dia bikin mood meledak ancur." ucap Dharma ke pada Lousya seraya meminum es cendolnya..
"Yeekaann..." belum selesai perkataan Lousya tiba tiba Dharma memberikan cendolnya kepada Lousya.
"Dah dah nih minum bawell lu" memberikan minumannya kepada lousya, Dan iya lari menuju kumpulan orang orang nakal.

Dharma memang nakal, tetapi dia nakal karena ada suatu kebutuhan khusus yg harus ia terima, dia manusia yg amat sangat pandai menutupi kekurangan yg ia miliki

"Coyy coyy, lu semua ga ada niatan madol gitu? Main lu kurang jauh semua nih, berani ngolekin ade kelas doang! Cemen ah" ucap Dharma kepada teman teman nakalnya, yg mayoritasnya adalah kaka kelasnya

"Yelah, lu lagi ngapa kaku amat si? Santai aja santai, kita main santai, jangan madol madolan" ucap salah satu temannya Dharma.

"Ahahaha bocah kecil dasar taunya madol doang" kata kaka kelasnya meledek.
"Gue kasih tau sini buat lo semua yaa.. NAKAL ITU HARUS DI SERTAI DENGAN PRESTASI" ucap Yasmin yg sudah dari tadi menguping percakapan mereka.

Semua terdiam hanya Dharma sajalah yg tertawa, dan Dharma mulai bertanya tanya kepada Putri yaitu teman dekatnya Yasmin, Dharma ingin bertanya apa saja yg sering dilakukan Yasmin dari yg terindah hingga yg paling terburuk.

Ketika sekolah telah usai, Dharma pun bertemu dengan putri dan mulai bertanya tanya tentang Yasmin, dan ingin bertanya apakah mereka cocok dan kapan Dharma harus menembak/ memberi tau ke Yasmin bahwa Dharma benar benar mencintainya.

"Putt putt, Yasmin kalo di kelas kayak gimana?" ucap Dharma seraya berjalan mendekati Putri.
"Yaaa dia orangnya rajin, pokonya nih ya, dia paling gasuka sama cowok perokok dan tukang bohong, itu aja si yg gua tau dari dia, udah ah cowo gua nungguin tuh" ucap Putri seraya berlari menuju gerbang sekolah.
"Ehh satu lagi.. Yasmin ulang tahun kapan?" ucap Dharma yg mulai kepo
"Hari jum'at tanggal 21" Cetusan putri yg sedikit terdengar samar samar.

"Hanjir, tanggal 21? Hari jum'at? Berarti? 2 hari lagi dong??" Ucap Dharma didalam Hatinya.

Dikeadaan seperti itu Dharma tidak dapat berkutik dan tidak dapat berfikir apa apa, karena uang yg ada di dompetnya sudah habis untuk membiayai motornya 2 hari yg lalu. Hanya ada satu fikiran di otaknya,
"Mmmm.. Gimana ya, apa besok tanggal 21 gua tembak dia aja, tapi keadaan gua baru banget seminggu kenal sama dia, ini apa ga terlalu cepat? Tapi mungkin ini kado spesial"

Dharma pun bergegas pulang dan ia menancap gas motornya dengan kencang agar sampai cepat dirumah,
"Bu Dharma udah pulang." ucap Dharma seraya mengetuk pintu rumahnya.
"Iya sayangggg masuk aja ibu didalam" ucap ibu dari dalam rumah

gua bergegas masuk dan mencium tangan ibu gua, lalu gue lari kekamar, gua copot semua stiker stiker Hard Core/ musik punk dan membuang semua bungkus rokok yg gue umpetin, karena setelah gua mendenger "Yasmin paling gasuka sama cowok Perokok." gua langsung berfikir untuk merubah semua sifat gua, gua baru kali ini bener bener beresin kamar yg kayak kapal pecah.

TwentyOne.Where stories live. Discover now