BONCHAP!

2.1K 222 77
                                    

*author's pov*

Lima tahun berlalu dan semua terasa begitu cepat. Bita dan Calum, dua sahabat ini tidak pernah bisa berpisah. Dimana ada Bita, disitu ada Calum. Begitu pula sebaliknya. Mereka saling melengkapi satu sama lain sebagai sahabat. 

Sahabat? Iya, mereka sahabat, sahabat dekat. Semenjak kejadian lima tahun yang lalu, kala Bita menangis di parkiran, Calum sudah menjadi sahabatnya. Hubungan mereka tidak lebih dari seorang sahabat. Bita dan Calum memang tidak memiliki perasaan 'spesial' di antara mereka berdua. Bahkan Calum sudah memiliki tunangan, Olive namanya.

Bagaimana dengan Bita? Jangan tanya. Gebetan pun dia belum punya. Hatinya masih terpaut pada seseorang, seseorang yang dulu pernah menyayat hatinya, Luke. Antara masih berharap dan tidak pada Luke, tapi setiap kali ia curhat, maka Luke yang sering ia bicarakan. Kebetulan, Luke bekerja di kantor dekat toko bunga milik Bita. 


Dan... malam ini akan menjadi malam yang spesial untuk Bita.

"Yaelah Bit. Lo bisa dandan ngga sih?" Ejek Calum ketika melihat Bita yang sedari tadi belum selesai berdandan.

"Cerewet lo asu." Balas bita dengan gusar. "Ini juga lagi proses."

"Lo daritadi marah-marah mulu ih. Harusnya lo seneng bakal dapet calon suami, masih untung bonyok lo mau ngejodohin lo." Ucap Calum panjang lebar, Bita hanya terdiam.

Ya, malam ini, Bita akan dipertemukan oleh calon suaminya. Calon suami pilihan kedua orang tuanya. Bita memang belum mengetahui siapa orangnya, tapi kedua orang tuanya yakin Bita akan setuju dengan pilihan mereka berdua. 

"Kamu itu udah terlalu lama sendiri, nak. Papa sama mama juga udah makin tua, papa sama mama pengin cepet-cepet gendong cucu sebelum tutup umur." Omongan ayahnya masih terus terngiang di benak Bita.

"Cal, gue takut." Kata Bita.

Calum lalu turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah Bita yang berada di depan meja rias. Calum menepuk-nepuk pundak sahabatnya itu. "Takut kenapa sih? Santai aja kali."

"Gue ngga yakin gue bakalan cocok sama cowo pilihan bonyok gue." 

"Gue yakin pilihan orang tua itu pasti pilihan terbaik." Balas Calum bijak. "Mending sekarang kita turun, bentar lagi tamunya dateng kan?"

Bita mengangguk, sedikit lemas tapi senyumnya mulai terlihat. 

Bita berjalan menuruni anak tangga, di belakangnya ada Calum yang siap menjaga seperti bodyguard-nya. Sudah ada tiga orang asing yang berada di ruang tamunya, mereka membelakangi Bita dan Calum sehingga mereka berdua tidak bisa melihat siapa tamu itu. 



*bita's pov

"Nah, itu dia anak saya, Pak, Bu." kata papa setelah gue dan Calum selesai menuruni anak tangga.

"Sini, nak." mama menepuk-nepuk sisi kanan sofa yang masih kosong.

Gue dan Calum saling bertukar pandang, kemudian Calum mengisyaratkan gue untuk duduk duluan. Gue melangkah maju, penasaran dengan sosok laki-laki yang bakal jadi calon suami gue kelak. Rambutnya agak jabrik, pirang, kalo dari belakang gue kenal bener bentuknya. 


Seketika dia menoleh......


Rasanya jantung gue mau terbang, kaki gue lemes, mata gue melotot, mulut gue terbuka lebar! "ANJING" Umpat gue refleks, ini serius refleks.

Bingung | Luke ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang