[ 2 ]

278 23 4
                                    

∞∞

"KEKEY!!" panggilan itu membuatku menoleh dan mendapati Azura Fanya Aquila atau yang biasaku panggil Rara sedang berlari kecil menghampiri tempatku berdiri.

"Kita sekelas lagi, yey!" Dapat dilihat dari matanya yang berbinar bahwa ia senang. Rara menubruk tubuhku dan memelukku erat, membuatku merasa sesak.

"Ra.. le-lepas g-gue se-sesek,"

"Ehh iya sorry sorry hehe," Ucap Rara sambil menatapku, masih dengan binar matanya. Aku balas menatapnya, dan hanya menjawab perkataannya dengan anggukan kepalaku.

"Kelas XII-IPA 2 kan?" Tanyaku.

"Iya! Kita juga sekelas bareng Maxon, astaga mimpi apa ya gue sekelas sama the most wanted kaya dia," Ucapnya dengan cukup keras.

"Kecilin suara lo plis,"

"Yaelah. Lo kaya baru pertama kali aja denger suara toa gue,"

"Hampir tiap hari, bahkan pas kita videocall pun lo bakal teriak-teriak kaya orang gila,"

"Kebiasaannya udah nempel erat sama gue Key haha.."

Aku tidak lagi membalas perkataanya, karena kami berdua sudah berada di depan kelas.

Semuanya mengalihkan tatapannya padaku dan Rara saat aku membuka pintu kelas, Tapi hal itu hanya sekejap karena mereka kembali sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Aku dan Rara berjalan menuju pojok kelas dan menempati bangku kosong itu.

"Duh ko Maxon gak ada ya? Duh apa belom dateng duh," ucap Rara tanpa kehilangan duh duh di akhir katanya.

"Lo kesakitan atau apa sih, Ra? Kenapa jadi duh duh gitu?" Aku menatapnya geli.

BRAK!!

Pintu kelas terbuka keras. Masuklah lima cowok paling popular di sekolah yang sejak tadi ditunggu-tunggu para siswi di kelas ini termasuk Rara.

Kelas tiba-tiba riuh karena jeritan dari para fangirling di kelasku tapi tidak dengan Rara, dia hanya menggigit bibirnya kuat-kuat supaya tidak teriak. Mungkin karena dia tau jika dia teriak maka seluruh penghuni di kelas ini akan menutup kuping mereka. aku terkekeh geli mengetahui isi pikiranku, aku mendongak menatap kelima cowok itu. Empat di antara mereka sibuk tebar pesona sedangkan yang satunya hanya tersenyum tipis padahal dia yang paling tampan di antara teman-temannya.

Aku mengalihkan pandanganku ke Rara dan melihatnya sedang meremas roknya hingga lecek.

"Ra, gausah segitunya juga kali sampe bikin rok lo lecek gitu." Rara menoleh kearahku dan menyengir lebar.

"Hehe, gue ga kuat Key sumpah! Mereka charming banget Key apalagi Maxon omaygat!" Ucapnya berlebihan lalu mengalihkan pandangannya lagi, Tapi, lebih ke arah cowok yang bernama Maxon itu.

Suasana mulai mereda, tidak seramai sebelumnya. Kemudian masuk seorang guru paruh baya dengan wajah juteknya.

"Selamat pagi anak-anak," sapa guru itu yang aku tau namanya Bu Ika.

"Pagi Bu."

"Kali ini saya akan menjadi wali kelas kalian. Saya harap kerjasamanya. Untuk urusan organisasi kelas akan kita urus nanti." Ucap guru itu sambil menyapukan matanya keseluruh kelas.

"Baik Bu."

"Karena ini hari pertama kalian masuk setelah liburan, jadi kalian free. Saya harap tidak ada yang membuat masalah, saya permisi." Bu Ika pergi meninggalkan kelas dan semua murid kembali pada kegiatan masing-masing.

Social Anxiety Disorder (SAD) [SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now