Bagian 1

130 6 6
                                    

Note: pada bagian ini masih sekedar basa-basi.. untuk pemanasan kisah mbuletisasi bin ruwet ala dua sejoli yang masih pada gengsi mengungkapkan isi hati mereka SAMPAI SEKARANG!!!
*author udah geregetan*

Maaf jika mengecewakan.. setidaknya saya buat ini sebagai ungkapan rasa kangen saya...

AWAS BANYAK TYPO!!
HAK CIPTA DILINDUNGI TUHAN YME DAN AUTHOR!!!

Selamat membaca~~

##################

"jadi...besok kau bisa membantuku kan??", tanya sesosok lelaki manis kepada seseorang yang tak kalah manis dan cantik.

"tentu saja... aku sudah janji pada Kazu-senpai untuk membantu Niichan dan Tomoya-sensei...", jawabnya seraya sibuk mengetik sesuatu di laptopnya. Tugas kuliah.

Lelaki yang dipanggil "Niichan" itu hanya tersenyum. Kemudian mengacak rambut adik pertamanya.

"Arigatou, Mia...gomen ne sudah mengganggu malam minggumu dengan Tsuzuku..."

Sosok manis bin cantik bernama Mia itu hanya menggelengkan kepalanya. Namun, tangannya berhenti mengetik ketika mendengar helaan napas dari kakak tertuanya.

"doushite??", tanyanya seraya menatap kakaknya.

"entahlah... aku hanya iri.. kau sudah punya Tsuzuku... sekarang, kata kaasan, Sena juga dekat dengan seniornya yang di rumah sebelah..."

Oh.. Mia paham kemana arah pembicaraan itu. Kemudian dia menutup laptopnya. Dan duduk menghadap kakaknya.

"Niichan kenapa sih??", mencoba memancing pembicaraan.

Mia tahu.. kakaknya bukan tipe orang yang suka curhat secara blak-blakan jika itu menyangkut hal pribadi terutama perasaan. Jadi harus ada pertanyaan-pertanyaan yang menjurus.

"ah.. gak apa-apa...loh??tugasnya sudah selesai??", tanya sang kakak melihat Mia duduk manis.

"beneran nih??"

Sang kakak menghela napas. Membereskan lembaran-lembaran kertas di meja dan bergegas masuk kamar.

"kau itu sejak kapan sok menginvestigasi orang??", tanya sang kakak.

Mia tersenyum. Mengekor sang kakak.

"um..sejak Niichan demen dengerin lagu pop Indonesia...", jawab Mia. Masih tersenyum.

Sang kakak berhenti di depan pintu kamarnya. Sejenak menatap Mia heran.

"aku kan guru musik.. wajar kalau aku mendengarkan lagu-lagu dari negara lain..."

Senyuman Mia semakin lebar. Usil lebih tepatnya.

"tapi masa setiap saat lagu yang didengerin lagu MANTAN TERINDAH....", ucap Mia seraya menekankan kata MANTAN TERINDAH.

Sang kakak menatap Mia dengan pandangan horor. Sedetik kemudian, Mia langsung meluncur ke kamarnya sebelum teriakan kakaknya menggelegar.

"MIIAACCCHHHAAANNNN!!!!!"

*****************

Bunga-bunga sakura mulai berguguran tertiup angim musim semi. Sesosok lelaki manis tengah merapatkan jaketnya. Ini sudah masuk bulan kedua tahun masehi. Entah mengapa rasanya angin masih terasa dingin.

"Niichan gak marah padaku kan??"

Lelaki itu hanya menghela napas pelan. Melirik adiknya yang setia berjalan di sampingnya. Yang mengherankan, mengapa adiknya tidak merasa beku dengan pakaiannya yang minim itu? Atasan minim yang memerlihatkan perutnya dan hotpants dengan sepatu boots panjang. Tak lupa dia hanya memakai long-cardigan panjang dan syal untuk mengurangi rasa dingin.

Mantan TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang