SasuHina - Tadaima

Kembali

" Baiklah, sudah kuputuskan akan kuliah dimana " gumam Hinata sebelum meninggalkan rumah pagi ini.

Dia segera menuju stasiun untuk ke kampus pilihannya. 30 menit perjalanan bukan hal yang terlalu sulit bagi Hinata.

Dia bisa mengatur waktunya. Usai melakukan pendaftaran dia kembali melihat-lihat klub disana. Kebetulan para senior tengah memperlihatkan klub mereka masing-masing.

Meski banyak yang menarik perhatiannya, nyatanya hingga acara selesai tak satupun klub yang ia masuki.

" Hinata-chan ~ " seru seseorang ditengah keramaian.

" Ah Naruto-kun " balas Hinata sedikit malu dengan sekitarnya.

" Kau akhirnya memilih kampus ini? "

" Be-begitulah "

" Aku senang mendengarnya "

" Hmm.. "

Meski berat, meski harus sedikit menahal malu, meski masih enggan mengakuinya. Tapi nyatanya Naruto adalah satu-satunya orang yang dia kenal di kota ini setelah Neji.

" Kapan kau mulai kuliah? " tanya Naruto.

" Besok aku sudah bisa mulai " jawab Hinata.

" Benarkah? cepat sekali "

" Ya, aku ingin mengejar ketinggalan "

" Oh ya, kau tertinggal 2 bulan sejak penerimaan mahasiswa baru. Apa yang terjadi? "

" Aku mengurus kepindahanku ke kota ini dan banyak hal lainnya "

" Oh begitu "

" Hmm.. "

Naruto melirik jam tangannya. Dia tak ingin kelewatan seperti kemarin.

" Kau mau pulang? " tanya Naruto.

" Kurasa begitu " jawab Hinata.

" Baiklah, aku akan kembali ke kampus "

" Hmm.. "

" Jangan ragu untuk meminta bantuan ku "

" Ha-i "

" Jaa~ "

Sudah jam 2 siang. Hinata harus segera kembali dan menyiapkan perlengkapannya tuk mulai kuliah besok.

~Skip~

Disebuah ruangan dengan meja panjang ditengahnya.

" Aku tidak mengira kita akan merugi disana " seorang pria dewasa tampak duduk di ujung meja dengan kedua tangannya menopang dagu.

Semua orang yang memenuhi bangku di meja panjang itu terdiam. Takut.

" Itachi " panggil pria itu.

" Ha-i.. " yang dipanggil langsung berdiri dan mulai menjelaskan beberapa trik dan teknik manajemen.

" Baiklah kita pakai cara itu disana "

" Tapi Fugaku-san, pemimpin disana sudah tidak ada sejak Orochimaru dipecat karna korupsi kita belum menentukan pemimpin utuk cabang disana " salah seorang staf coba menjelaskan.

Fugaku kembali terdiam begitu juga yang lainnya.

" Bagaimana kalau kita tarik lagi Sasuke? " cletuk Itachi ditengah kesunyian.

" Itu tidak mungkin " jawab Fugaku.

" Kenapa tidak? "

" Kau masih ingat apa yang terjadi beberapa bulan lalu kan? Dia pergi begitu saja meninggalkan tanggung jawabnya hanya karna wanita " terang Fugaku kesal.

" Ayolah Otou-san, yang lalu biarlah berlalu. Kita beri dia kesempatan kedua "

" Tapi aku masih meragukannya Itachi "

" Kita tak punya banyak waktu Otou-san "

Suasana kembali hening.

" Baiklah, kau urus segalanya. Meeting kali ini kita akhiri sampai disini " tutup Fugaku.

~Skip~

" Aku tidak mau " ucap seorang pria menolak dengan tegas.

" Oh ayolah, keadaan sedang genting di perusahaan dan hanya kau yang bisa melakukannya " rengek Itachi.

" Tidak "

" Kumohon Sasuke.. aku tidak tau harus meminta pada siapa lagi "

" Nii-san, kau tau alasanku pindah ke USA.. "

" Ya, kau ingin melupakan Jepang "

Keduanya terdiam.

" Ah baiklah, aku muak dengan sikap kekanakan mu " seru Itachi kesal.

" Maksudmu? "

" Kau hanya mencari-cari alasan dengan pergi ke USA bukan karna dia "

" Apa maksudmu Nii-san? "

" Kau slalu berdalih bahwa kau ingin melupakan dia, tapi apakah usahamu berhasil selama ini? "

Sasuke bungkam. Karna nyatanya memang dia tak pernah bisa melupakan gadis yang dicintainya itu.

" Sekarang terserah padamu, kalau kau masih peduli pada Otou-san dan Kaa-san maka kembali lah, tapi jika tidak.. "

" Aku mengerti " potong Sasuke.

" Keputusan ada ditanganmu, dewasalah dan hadapi kenyataan "

tut..tut..tut..

Sasuke merebahkan tubuhnya usai menerima telpon dari Nii-san nya di Jepang. Matanya memandang ke langit-langit apartemennya.

Haruskah aku kembali?  Kau.. yang telah pergi dengan membawa separuh hatiku. Bisakah aku menghadapi kenyataan itu?

~Skip~