2. Heartbreaker

2.9K 188 1
                                    


"Lid,"

"..."

"Lidya"

"..."

"Wey bencong dipanggil nyaut napa!"

"haaaah, paan si lu ah, ribut ajadeh" Lidya menoleh ke arah Yona yang berada di dekat pintu masuk backstage dengan bibir cemberut, kesal karena suara si nenek jelek itu membuatnya semakin bad mood.

"Buruan udah mau briefing tuh, ditungguin yang lain juga"

"Iyaiya nek, bentaaar" jawab Lidya ke Yona yang sudah jalan duluan.

Lidya menarik nafas dalam dan menghembuskannya dengan berat, ia melihat sekali lagi ke layar handphone nya, menatap ke satu nama yang terselip di antara daftar chat line miliknya, berharap sebuah kata "read" segera muncul di priview chat tersebut.

Ini adalah hal yang membuatnya uring-uringan setiap hari, menaruh harapan besar bahwa suatu saat penantiannya akan berakhir dan chat line nya akan selalu dipenuhi oleh pesan-pesan dari satu orang yang ditunggu-tunggunya.

Namun tidak hari ini, hari ini sedikit berbeda karena Lidya tahu bahwa kemungkinan besar pop up dari chat line yang ditunggu-tunggunya tidak akan pernah muncul, karena ia sudah tahu alasan kenapa hari ini hatinya berdebar lebih parah dari biasanya, perasaannya pun bercampur aduk, namun yang pasti hari ini adalah salah satu hari dimanana salah satu ketakutan terbesarnya jadi kenyataan, dan Lidya tidak akan membiarkan itu terjadi tanpa ada perlawanan dan perjuangan lebih.

Tapi tetap saja suasana hatinya benar-benar buruk hari ini, ia sama sekali tidak bisa fokus saat di kampus, kantung matanya semakin besar dihiasi dengan dark circle yang mau tidak mau harus bisa ditutupi dengan concealer ataupun krim make up lainnya, jadwal hari ini yang cukup padat juga membuat Lidya kewalahan sampai lupa makan siang, rasanya ia benar-benar ingin skip theater untuk malam ini.

"Lid.."

"Iyaiya nek gue jalan ini, bawel banget sih.." gerutu Lidya sembari memasukkan handphone nya ke dalam tas lalu membalikkan tubuhnya ke arah pintu, namun ia sedikit terkejut melihat siapa yang tengah berdiri di hadapannya.

"Lidya kamu jangan bikin ulah, cepat gabung sama yang lainnya untuk briefing!" ujar salah satu kakak manager JOT dengan nada tegas.

"I-iya kak" Lidya buru-buru mempercepat langkahnya sebelum benar-benar kena masalah dengan salah satu manager yang terkenal judes itu.

Kenapa sih yang namanya manager itu auranya selalu kaya security



...............



"Hoaaaaahmmmmmmm, badan gueeee" Kinal yang sudah ganti baju tengah menepuk-nepuk bahunya dengan kepalan tangan.

"Waduduhh kapten kita udah makin tua kayaknya" celetuk saktia yang lagi ribet benerin headsetnya yang kusut.

"Makanya K3 gaboleh bandel okei, kalo gamau kaptennya cepet tua, biar kinal tetep lucukk celamanyaa~"

"Wah kitamah anak baek-baek nal, elu nya aja mah yang emang lagi penuaan dini" komentar Sisil yang diikuti tawa beberapa member lainnya.

"Yeee, ini juga gara-gara gue banyak pikiran sama kurang kasih sayang, makanya badan gue ga sekuat dulu hiks"

"Sedih yak kapten kita beda tim ama bidadarinya, makanya lemes mulu soalnya energy boosternya ga disini, hahay" della menaik-naikkan alisnya pada kinal yang pasang wajah bodoamat.

ETHEREALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang