7 | The Blue Eyes Boy

Zacznij od początku
                                    

"Hei!"

"Ya?"

"Apa kau Cassandra Walsh?"

"I-iya .. Bagaimana kau, ugh pasti kau tau namaku gara-gara gosipku dengan Cam ya?"

"Apa? Tidak. Aku tau namamu karena.. Kau anak baru. Guru-guru membicarakanmu"

"Oh ya?" Cassandra mendekat lagi ke cowok bermata biru itu.

"Ya .. Tapi membicarakan.. Yang baik-baik saja. Dan namamu tidak menjadi trending topic lama-lama kok"

Cassandra tertawa, sepertinya ia mulai tertarik dengan cowok bermata biru ini. Menurutnya dia baik. Menurut Cassandra dia adalah cowok baik ke-tiga yang dia kenal setelah Duo Jack, dan Niall. Tidak seperti Cam.

"Oh ya, namaku Nash, Nash Grier" kata cowok bermata biru.

"Halo Nash, senang bertemu denganmu"

"Aku suka aksen inggrismu"

Merekapun saling tersenyum.
Dipintu utama gedung sekolah, Cam celingukan mencari Cassandra. Dan arah pandangnya terhenti saat ia melihat Cassandra dengan Nash, musuh terbesarnya di Moisant High School. Diapun segera berlari menuruni anak tangga. Saat ia sudah dekat dengan mereka, Cam mendorong bahu Nash dengan keras sehingga Nash teehuyung kebelakang, tapi ia masih tetap menjaga keseimbangannya.

"Ngapain kau disini?!" Kata Cam.

"Cam! Kau apa-apaan sih?" Kata Cassandra sambil meraih lengan Nash, membuat Cam panas.

"Cassey, kau mending jangan dekat-dekat dengan brengsek ini!" Kata Cam sambil menunjuk wajah Nash.

"Kau itu yang brengsek!" Kata Cassandra.

"Sudahlah Nash, kita pergi saja dari sini" kata Cassandra sambil berlalu pergi.

Nash berhenti tepat didepan Cam. Sambil tertawa sinis.

"Payah, playboy kelas kakap tidak tau cara mendapatkan seorang gadis polos dari Inggris" kata Nash sambil berlalu mengikuti Cassandra.

Rahang Cam mengeras menahan emosi yang disulut oleh musuhnya itu. Tidak, dia tidak boleh kalah dengan Nash. Dia harus mendapatkan Cassandra lebih dulu.

*

Dan disinilah mereka, Nash dan Cassandra duduk di bangku halte yang tidak jauh dari sekolah. Sebenarnya Cassandra yang menunggu bus. Tetapi Nash mengikut saja supaya bisa mengobrol dengan Cassandra.

"Gila ya Cam itu.. Sebenarnya, ada masalah apa sih kau dengan Cam?" Tanya Cassandra.

Nash tertawa kecil sambil menekan buku-buku jarinya hingga memutih.

"Dulu, kami sahabat. Kami punya geng. Dan aku tidak tahan dengannya, dia itu terlalu.. Bossy. Aku tidak suka. Dia egois" kata Nash.

"Yeah.. Kau benar, dia pernah mengatakannya sendiri padaku"

"Kau dekat dengan Cam?"

"Ha? Tidak kok.. Aku cuma.. Yah pokoknya tidak dekatlah. Kau melihat fotoku dengan Cam dalam bus itu ya?"

"Ha? aku.. Belum melihatnya"

"Oh. Kalaupun kau melihatnya, jangan percaya foto itu. Entahlah bagaimana bisa itu terjadi, tapi.. aku sungguh tidak mengharapkan ini semua. Aku kesal dengan Cam, dan juga yang brengsek yang memotret aku dengannya"

Nash tertawa getir mendengar penjelasan Cassandra.

"Ah, sudahlah. Jadi kau mau pulang dengan bus juga?" Kata Cassandra.

"Uhm- tidak, aku bawa mobil. Tapi maaf sekali Cassey, aku tidak bisa mengantarkanmu karena aku sebentar lagi masih ada urusan disekolah"

"Oh.. Tidak apa kok, kau tidak perlu mengantarkanku santai saja Nash"

"Uhm- oke. Kau suka bersepeda?"
"Suka. Memang kenapa?"

"Bagaimana kalau kita besok kesekolah naik sepeda? Aku akan mengajakmu berkeliling sekitar New York"

"Boleh!"

*

"Sialan! Cewek itu suka dengan cowok baik-baik, padahal kau tau kan, aku ini sebenarnya cowok yang jahat"

Taylor, teman Nash tertawa terbahak sambil menyenggol bahu Nash. Nash yang sedang bermain video game itu mengumpat pada Taylor.

"Jadi kau harus berpura-pura baik terus eh? Tidak buruk" kata Taylor.

"Ugh, yeah setidaknya aku tidak berubah menjadi peri karena terlalu sering bersikap baik"

"Nash, kau itu benar-benar serigala berbulu domba ya!"

"Yeah begitulah"

"Jadi apa rencanamu dengan cewek itu?"

"Aku harus membuatnya jatuh cinta padaku. Dan bertekuk lutut padaku. Bukan Cameron sialan itu"

*

Cassandra tadi sempat bertukar nomer telepon dengan Nash. Kini ia berbaring ditempat tidur sambil tersenyum memandangi pesan yang baru saja dikirim Nash.

"Cassandra, Bibi tinggal sebentar ya" kata Bibinya yang tiba-tiba muncul didepan pintu kamarnya.

Cassandra buru-buru menutup layar ponselnya dan menegakan tubuhnya.

"Bibi mau kemana?"

"Mau belanja sebentar, kau ditemani Cam ya. Dah"

Bibi nya menutup pintu kamarnya, Cassandra segera berjingat berdiri dan buru-buru membuka pintu kamarnya, dan Cam sudah berdiri tepat didepan Cassandra. Dia tersenyum sambil membawa boneka teddy bear besar yang menggemaskan.

LockedOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz