9 - Penjelasan & Kesungguhan

8K 707 10
                                    

dan disinilah (namakamu) berada, duduk dibawah pohon belakang sekolah. mau gimana lagi dia baru menyelesaikan separuh hukuman nya. yaitu menyapu halaman belakang sekolah.

walaupun mengerjakan nya berdua tapi akan sama saja jika hukuman itu dilakukan bersama ari.

"nih" (namakamu) mendongak mendapati sebotol air mineral.

tanpa basa basi ia segera mengambil minuman itu.

"makasih" ucap cewe itu setelah meneguk hampir setengah botol.

keheningan berlangsung diantara mereka, nggak ada yang berniat untuk buka suara.

seharusnya situasi seperti ini yg (namakamu) harap kan. tapi entah atmosfir nya terasa sangat amat berbeda dari biasanya.

(namakamu) memutuskan untuk menoleh kan kepala nya dan mendapati ari yang sedang memejamkan mata sambil bersandar di pohon.

(namakamu) bisa melihat ada kantung mata di bagian wajah itu. wajah yang terpahat dengan sempurna nya.

(namakamu) juga bisa melihat ada kedamaian di air wajah ari saat ia tertidur.

"gue emang ganteng, jangan diliatin terus" (namakamu) tersentak, lalu memalihkan wajah nya yg sudah bersemu merah.

"najis" ari cuma terkekeh mendengar itu. hanya sebentar. lalu keheningan pun kembali terjadi.

mereka berdua sibuk berkecamuk dengan pemikiran masih-masih. hmm mungkin ada pula yg berkecamuk dengan debaran jantung nya sendiri.

"mimpi itu selalu dateng" (namakamu) menoleh saat mendengar suara berat ari.

ia mengerutkan kening nya. "mimpi yg semalem?" ari mengangguk, sambil menatap lurus.

"mimpikan cuma bunga tidur. dont worry too much lah ri".

"tapi mimpi itu tentang kejadian waktu gue kecil, tepatnya waktu bokap meninggal" lirih ari, pandangan nya masih lurus. sambil sebelah tangan nya meremas botol air mineralnya tadi.

"bo..bokap lo udah meninggal?" tanya (namakamu) tergagap. dia shock
dia tidak pernah tau fakta ini.

"ya, karena ditembak sama bangsat-bangsat"

(namakamu) hanya menggigit bibirnya saat melihat reaksi ari. dia memang kepo, tapi mungkin lebih baik jika tidak mengungkit masalalu nya. apalagi masalalu yg menyakitkan.

"lo dendam?" tanya (namakamu) hati-hati.

ari lalu mengangguk mantap "pasti"

cewe itu emnghembuskan nafas nya berat. "something happen for reason ri, ini udah takdir. udah jalan nya bokap lo harus kembali padaNya. walaupun dengan cara yang menyakitkan,tapi yakin deh. orang-orang yang lo sebut bangsat itu pasti bakal dapet balesan yang lebih dari apa yg bokap lo alamin"

sekarang mereka sudah berhadapan, (namakamu) memaksa ari untuk menatap nya. memberikan keyakinan.

"nggak segampang itu (namakamu). gimana bisa gue nggak dendam sedangkan mereka udah bikin hidup gue, nyokap, dan adek-adek gue menderita. gue satu-satu nya cowo sekarang. adek-adek gue masih kecil tapi udah kurang perhatian karna nyokap sibuk kerja keras" wajah ari mengeras, seakan menunjukkan penolakan yang teramat besar. ia benci hidupnya yang sekarang.

bukan tanpa alasan ari menjadi cowo yang suka cari gara-gara. sama seperti adik nya ari juga butuh kasih sayang diusia remajanya ini. tapi ia bisa apa? ibu nya tidak memperhatikan nya bukan karena apa,tapi karna bekerja keras.

ia tau bahkan sadar bahwa setiap malam sehabis kerja,ibunya selalu menyempatkan diri ke kamar anak-anak nya. memberikan sentuhan dam kecupan lembut.

"maka dari itu, berarti ini tugas lo buat ngasih perhatian dan pengertian ke adek-adek lo.mereka nggak cuma butuh seorang ibu mereka juga butuh seorang kakak" ari tertegun, (namakamu) benar adik-adik nya juga membutuhkan nya.

"gue percaya lo bisa ri, berubah demi keluarga lo. nakal boleh tapi jangan kelewatan" ucap (namakamu). ari mengangguk sambil tersenyum tipis.

cewe ini, memang slalu bisa merubah pikiran ari.

"lagian lo dulu kan punya banayk cewe, harus nya lo bakal dapet perhatian lebih dong dari mereka"

"mereka cuma mau sama gue karna gue famous, mana ada yg beneran sayang" (namakamu) mengerutkan kening nya, lalu menoyor kepala ari.

"gimana mereka mau beneran syg sama lo, orang lo nya aja main-main sama mereka"

"jadi kalo gue gamain-main bakal ada yang tulus sama gue gitu?" tanya ari.

"pasti lah"

"kalo gue gamain-main sama lo, lo bakal tulus juga nggak sama gue?" pertanyaan ini....

"emg gue pernah nggak tulus sama lo? gue tulus kali kalo temenan sama orang walaupun sama type ter nyebelin kaya lo" (namakamu) mencoba menetralkan dirinya, tidak mau terlalu pede dengan apa yg diucapkan ari tadi.

"lebih (namakamu), gue mau lebih dari teman" ucap ari, ada kilat kesungguhan didalam nya.

tapi tidak dengan (namakamu), wajahnya sangat bisa dibaca. di shock. shock setengah mampus malah.

tbc
part ini panjangkan,maaf kalo sangat amat membosan kan atau nggak asik. part selanjut nya bakal di bikin supaya (namakamu) dan ari gemes-gemes deh😜😜

jangan lupa vote dan comment nya💞

BAE × AriIrhamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang