Delapan : Jangan Merangkai Kebohongan

Start from the beginning
                                    

"Aaa..apa?" Aliandra bukan main gugupnya. Apa tadi Alka mendengar apa yang dia katakan?

"Malam ini kita akan mengadakan konfrensi pers."

"Konfrensi pers? Untuk apa?"

"Untuk mengumumkan hari pernikahan kita. Segeralah bersiap-bersiap satu jam lagi kita berangkat."

Aliandra hanya mampu menganggukkan kepalanya.

※※※

Sekarang Aliandra berada di salah satu butik milik sahabat Alka.

"Ya ampun Al kamu dapat bidadari dari mana?" Nadine, pemilik butik memuji kecantikan Aliandra, berulang kali ia memutar-mutar tubuh Aliandra dan tanpa permisi jarinya menyentuh pipi Aliandra, "putih alami tanpa pemutih. Kamu pake kosmetik merek apa, muka kamu bersih banget mulus lagi?"

"Cuma pake bedak tabur untuk bayi," Aliandra menjawab jujur.

"Masa sih cuma pake bedak tabur aja? Cuci mukannya pake apa?"

"Pake sabun."

"Sabun apa?"

"Sabun muka."

"Merek apa?"

Aliandra langsung melirik ke arah Alka, berharap Alka akan menghentikan Nadine yang sedari tadi terus saja bertanya kepadanya.

"Belinya—"

"Nadine aku membawanya kesini untuk kamu rias bukan untuk kamu tanya-tanya, segeralah rias dia. Satu jam lagi aku dan dia harus sudah berada di lokasi konferensi pers diadakan," pinta Alka memotong pertanyaan Nadine yang tak ada habisnya.

Nadine tersenyum malu, "maaf yah. Habisnya kulit wajahnya sangat sehat, Al. Aku benar-benar merasa iri padanya."

"Kulit wajahmu juga sehat," puji Alka seraya tersenyum pada Nadine.

"Tapi kulitku tidak sesehat dia, Al." rengek Nadine manja.

Aliandra diam membisu melihat interaksi antara Alka dan Nadine, hatinya merasa tidak nyaman saat melihat Alka tersenyum pada Nadine, ia pun merasa tidak suka melihat tingkah Nadine yang manja pada Alka, namun sebisa mungkin ia berusaha untuk meredamnya, punya hak apa dia pada Alka. Terserah Alka mau tersenyum pada siapa, ia tidak mau peduli.

"Rias dia secantik mungkin," pinta Alka pada Nadine.

"Tidak usah di rias pun dia sudah cantik. Tapi akan aku buat dia semakin cantik!" seru Nadine, dengan semangat Nadine mengajak Aliandra untuk memasuki sebuah ruangan, "Ayo Aliandra! hari ini aku akan menjadi ibu peri untukmu."

Mendengar kata-kata ibu peri terucap dari bibir Nadine membuat Aliandra tersenyum. Tidak tahu kenapa ia jadi mengingat dongeng tentang princes yang pernah ibunya ceritakan padanya.

"Wah dia tersenyum Al!" seru Nadine heboh, "miss Indonesia saja kalah senyumnya sama dia."

Alka hanya menggelengkan kepalanya setiap kali mendengar celotehan Nadine yang terkesan sangat belebih. Tapi Aliandra memang cantik tidak akan ada yang dapat menampikkan kecantikkan seorang Aliandra.

Aliandra | ENDWhere stories live. Discover now