"Hallo?"

"---"

"Iyah aku lagi sama Aira"

"---"

"Oh yaudah aku kesitu sekarang"

"Siapa?" Tanyaku padanya.

"Mama nyuruh kita buat kebutik!"

"Sekarang?"

"Iyah"

"Tapi kan gue belum makan"

"Makan mulu pikiran lo,yaudah nanti kan bisa"

"Nanti kapan?"

"Nanti abis pulang dari butik"

"Ihh pasti lama deh"

"Gak akan"

"Ihh gak mau,maunya makan dulu"

"Bawel banget sih lo? Dengerin yah mangkanya sekarang kita kebutik dulu abis itu baru makan"

"Gue--"

"Gak usah ngebantah!"

Sungguh Arjun itu laki-laki yang sangat tidak perhatian,Ya tuhan bisa bisanya aku memiliki calon suami sepertinya.

****

"Nah ini dia nih pasangan suami isterinya"Ucap Mamaku saat melihat aku dan Arjun datang.

"Kok calon pengantin mukanya asem banget?"Ucap Mama Arjun.

"Lagi pms kali mah"ucap Arjun.

"Gak usah sotoy deh lo!"

"Udah udah! Sekarang kamu coba gaun pengantin kamu deh Ra!"

"Mah kenapa harus pake coba coba segala? Yaudah lah kalo emang gaunnya keliatan cocok dibadan aku yaudah beli aja!"kataku dengan malas.

"Gak usah bawel deh kamu! Mama tuh cuma mau liat kamu pake gaunnya itu aja"

"Yaelah nanti besok juga liat"

"Apa susahnya sih tinggal ikutin kata Mama doang!"ucap Arjun.

"Lo gak usah ikut campur bisa?"

"Gak bisa"

"TERSERAH"

Dengan terpaksa aku mencoba gaun pengantin yang dipesan oleh Mamaku.

Gaun pengantin itu sangat panjang dan juga memiliki banyak renda disekitarnya uh melihatnya saja aku sudah merasa gerah.

------------

"Waw kamu cantik banget Ra"

"Kamu persis kayak Mama waktu masih muda"

"Pengantin wanitanya cantik banget yah Bu"

Tidak dapat aku pungkiri,memang aku terlihat cantik mengenakan gaun pengantin ini,wajar jika semua orang memujiku.

Tapi tidak dengan Arjun,dia hanya duduk dan berkutik dengan handphone ditangannya tanpa melirikku sediktpun.

"Arjun kamu liat dong nih Aira cantik banget"ucap Mama Arjun.

"Emmm"

"Arjun liat dong!"

Dia hanya memandangku sekilas,lalu kembali memainkan handphonenya.

"Gimana? Cantik kan?"

"Emm"

"Emm itu iyah atau enggak?"

"Lumayan"

Apa? Aku tidak percaya dengan apa yang diucapkannya,apakah dia tidak bisa mengatakan jika aku memang cantik? Sungguh aku ingin sekali mengambil handphoennya lalu menginjaknya hingga hancur.

"My Husband Is My Enemy"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang