"Eh kacamata sama rambut lo"

"Oh iyah gue lupa"

Aku melepas ikat rambutku dan melepas kacamata yang aku kenakan.

"Sekarang lo santai aja rilex gak usah tegang!"Ucap Arjun

"Arjun" ucap seseorang yang posisinya tepat ada dibelakangku.

Kupastikan itu adalah suara Rika.

"Arjun kamu sama siapa?"

"Gak usah kepo deh lo!"

"Eh lo siapa?"

Dia langsung membuka tudung jaket yang kupakai untuk menutupi kepalaku.

"Elo?"

Ya tuhan apakah Rika mengenalku?

"Elo,elo cewek yang ada difoto bareng Arjun kan?"

"Kalo iyah emang kenapa?"ucapku lalu menatapnya dengan tajam.

"Lo itu siapanya Arjun hah? Bisa bisanya lo foto berdua sama dia?"

"Gue pacarnya"Kataku dengan dingin.

Aku sudah bersiap mental pasti sehabis ini Arjun akan memarahiku karena mengaku sebagai kekasihnya.

"Pacar Arjun cuma satu yaitu gue"

"Elo? Nih gue kasih tau kalo mimpi itu gak usah ketinggian deh nanti takutnya lo gila lagi kalo gak kesampean"

"Maksud lo?"

"Denger yah! Arjun itu cuma punya gue jangan pernah lo ngaku ngaku kalo lo itu pacar dia!"kataku dengan penuh penekanan.

"Kalo gue gak mau lo mau apa?"

"Oh jadi lo mau perusahaan milik bokap lo bangkrut? Gue pastiin besok lo sama keluarga lo bakal ngemis ngemis dijalan mau?"

Kulihat wajahnya seperti sedikit ketakutan dengan ancamanku.

"Emang lo siapa?"

"Lo tau Pak Gundarto pemilik perusahaan terbesar diIndonesia dan punya sekolah terbesar ketiga di Asia?"

"Iyah dan gue sekolah disekolah itu"

"Dan gue anak dari pemilik sekolah itu"

"Jadi lo .. anak dari-"

"Iyah mendingan sekarang lo pergi!"

Aku merasa jika sosok Aira dalam diriku kembali lagi,aku senang dapat membuat Rika ketakutan seperti itu.

"Lo?"ucap Arjun.

"Apa?"

"Jadi ini diri lo yang asli?"

"Iyah,kenapa?"

"Gak apa-apa"

"Oh iyah sorry tadi gue bilang kalo gue itu pacar lo,gue tadi kebawa emosi soalnya"

"Emm"

Arjun pov

Saat pulang sekolah aku melihat Aira sedang berdiri diparkiran,aku menghampirinya dan memintanya untuk ikut denganku.

Dia menolak ajakanku dengan alasan dia akan pergi dengan Aga,aku sangat tidak suka penolakan,jadi langsung kutarik tangannya,dia sempat berusaha untuk melepas tanganku darinya namun sepertinya tenaganya tidak terlalu kuat untuk melawanku.

Aku berdiri dengan berpegangan pada besi yang menggantung didalam Bis,sementara Aira dia duduk tak jauh dari tempat kuberdiri.

"Bu duduk disini aja!"

Kulihat Aira menyuruh seorang wanita hamil untuk duduk ditempatnya,lalu dia berdiri disampingku,aku sempat memperhatikannya tak percaya jika gadis manja sepertinya bisa berprilaku baik seperti itu.

"Ngapain lo liatin gue?"

Segera kupalingkan wajahku darinya ah sial kenapa aku bisa kepergok sedang memperhatikannya?

Saat itu aku melihat seorang laki laki yang berdiri disamping Aira,kulihat dia seperti mencari kesempatan untuk berdekatan dengan Aira.

Langsung saja aku menarik tangan Aira untuk bertukar posisi denganku.

"Bang gak usah cari cari kesempatan sama pacar saya!"Kataku pada laki-laki itu.

****
Aku melihat tiga orang wanita yang memakai seragam sekolah sama sepertiku,memasuki cafe yang sedang aku kunjungi.

Segera kuperintahkan Aira untuk mengenakan jaketku,agar tidak diketahui oleh Rika dan yang lainnya.

"Arjun kamu sama siapa?"

"Gak usah kepo deh lo!"Kataku dengan dingin.

"Eh lo siapa?"

Rika langsung membuka penutup kepala yang digunakan oleh Aira,saat itu aku begitu panik,bagaimana jika Rika mengenal Aira?

"Lo kan cewek yang di
Foto sama Arjun"

Huft hatiku sedikit lega,karena Rika tidak mengetahui jika itu Aira.

Aku terkejut saat Aira memperlakukan Rika,dia membuat Rika sampai ketakutan seperti itu,aku sama sekali tidak menyangka jika Aira dapat melakukannya.

"Oh iyah sorry tadi gue bilang kalo gue itu pacar lo,gue tadi kebawa emosi soalnya"

Aku hanya menjawabnya dengan malas,lagi pula tidak mungkin jika Aira benar benar menganggapku sebagai kekasihnya.

****

"Yah kok hujan?"

Aku sedang berada dihalte Bus bersama Aira,namun tiba-tiba rintik hujan turun membahasahi bumi,sedikit namun semakin lama semakin banyak butir-butir air itu turun membasahi bumi.

Kulihat Aira nampak tersenyum,dengan menengadahkan tangannya untuk merasakan air hujan yang sudah lama tidak turun kebumi.

"Ehh cupu elo mau kemana?"tanyaku saat melihat dia sudah berlari menerjang air hujan dengan senyum yang terus saja terukir diwajahnya.

"Arjun ayok!"teriaknya dengan melambaikan tangannya padaku.

"Gak gue gak mau"

"Cemen lo ini tuh seru tau"Ucapnya sambil tertawa.

Tiba-tiba saja aku merasakan kakiku mulai tergerak untuk menerjang air hujan yang sangat derasnya.

Aku mengejar Aira saat dia sudah jauh berlari meninggalkanku.

"Eh tungguin gue!"kataku sambil berusaha mengejarnya.

"Haha sini kejar gue kalo bisa!"

Merasa seperti ditantang olehnya,akupun berlari mengejar Aira yang sudah semakin jauh meninggalkanku.

Dia tertawa sambil terus berlari menerjang derasnya air hujan saat itu,aku tersenyum melihat tingkahnya yang sangat kekanakan.

Aku tidak tahu apa yang kurasakan sekarang? Mungkinkah hatiku sudah mulai bisa menerimanya,setelah sekian lama hati ini tidak ada yang memiliki,Ya tuhan jika memang Aira adalah jodohku tolong berilah aku petunjukmu.

Follow my akun
Yuniashanti99😚












































"My Husband Is My Enemy"Where stories live. Discover now