Chapter 4

16.9K 1.2K 4
                                    

Masalah sahabat, masalahku juga.
___

Jessica menghentikan motor sport merahnya di pelataran rumah megah itu. Dia membuka helm hitamnya lalu berlari memasuki rumah.

Prangg..

Jessica memundurkan langkahnya dengan cepat saat sebuah vas bunga jatuh begitu saja dari lantai 2 rumah itu.

"Kamu kapan sih terima penjelasan aku! Kamu itu egois!" Teriak suara seorang lelaki paruh baya dari atas sana.

Jessica mendesis kesal.

"Aku egois?! Kamu gak salah bicara hah?! Aku melihat dengan mata ku sendiri kalau kamu selingkuh, Sanjaya! Kamu masih mengelak?!" Bentak seorang perempuan paruh baya pada sang suami.

Jessica sudah tak tahan mendengar pertengkaran diatas sana. Dengan langkah cepat, dia menaiki anak tangga itu.

"Gak capek berantem setiap hari hah?!" Teriak Jessica meluapkan emosinya didepan orangtuanya yang sedang bersitegang.

Sanjaya dan Rena menoleh kaget kearah Jessica.

"Jess, Kamu masuk kamar sekarang! Ini urusan orangtua!" Suruh Sanjaya kepada putri semata wayangnya itu.

Jessica tertawa sinis.

"Masalah orang tua? TAPI KENAPA AKU YANG KENA IMBASNYA! Kalian Cuma berantem, berantem, dan berantem! Lupa kalo kalian punya anak yang udah sebesar ini?!" Teriak Jessica mulai meluapkan emosinya.

Air mata gadis itu sudah mengalir begitu deras.

"Diam Jess! Kamu tidak mengerti apa-apa!" Bentak Rena.

Jessica mengusap air matanya kasar. Ia menatap tajam ibunya itu.

"Gak ngerti apa Ma?! Aku capek liat kalian bertengkar! Rumah itu seharusnya jadi tempat yang nyaman! Tapi bagi Jessica rumah ini seperti neraka! Kalian bukan seperti orang tua Jessica!" Sentak Jessica.

Mata Sanjaya memerah padam. Ia berjalan cepat mendekati putrinya itu.

Plakk..

Tamparan dari tangan Sanjaya melayang begitu saja dipipi mulus Jessica. Jessica menatap ayahnya tak percaya, begitupun dengan Rena.

"Jaga bicara kamu Jessica!" Bentak Sanjaya.

"Memang bener kan?! Aku merasa udah gak punya orang tua!" Seru Jessica semakin menyulut emosi Sanjaya.

"Kamu..,"

Sanjaya kembali ingin melayangkan tangannya kearah Jessica, namun terhenti oleh teriakan seseorang.

"Berhenti Om!"

Sanjaya, Rena, dan Jessica menoleh ke asal suara. Di dekat tamgga berdirilah Prilly, Shiren. Louis, dan Pedro.

"Kalian..," gumang Jessica kaget melihat kehadiran teman-temannya.

"Siapa kalian?!" Bentak Sanjaya tak suka.

"Kami sahabat Jessica Om." Ucap Prilly mewakili teman-temannya, karena mereka takut dengan tatapan Sanjaya sehingga tak mampu bicara. Berbeda dengan Prilly yang sudah biasa menghadapi tatapan seperti itu.

"Mau apa kalian kesini?" tanya Sanjaya dengan nada tinggi.

Prilly menghela nafas lalu melangkah mendekati mereka.

"Maaf sebelumnya jika kedatangan kami mengganggu, Om dan Tante. Tapi, bolehkah saya bercerita sedikit..," ucap Prilly. Sanjaya dan Rena menatap heran Prilly.

"6 tahun yang lalu, saya bertemu dengan Jessica. Saat pertama bertemu, saya melihat Jessica sedang menaiki sebuah pagar jembatan di London. Saya pikir, dia sedang bermain disitu. Pikiran anak-anak..," ucap Prilly menjeda.

About ✔Where stories live. Discover now