"Lo tau anak mereka yang cewek,katanya dia tuh yah cantik banget"

Aku tersenyum mendengar ucapan mereka,ternyata popularitasnya sangat tinggi dikalangan para murid haha.

"Bukannya cuma yang cewek kali yang cowok juga ganteng banget"

"Iyah katanya sih gitu"

Itu percakapan yang aku dengar dari mereka,mengetahui Papa dan Mamaku akan datang kesini.

****

"Anak anak pagi ini adalah puncak acaranya untuk merayakan ulang tahun sekolah, maka dari itu kita sambut Bapak Gundarto"

Riuh tepuk tangan terdengar saat Papaku berdiri dipodium yang telah disediakan,aku hanya diam sambil berbisik pada Aga.

"Ga ngapain sih bokap gue pake kesini segala?"

"Lo bego atau apa sih? yah jelas lah bokap lo kan pemilik sekolah jadi pasti dia ada disini"

"Itu nyokap gue ngapain lagi pake ikut ikut segala?"kataku yang melihat Mama sedang berdiri tak jauh dari Papa.

"Yah karena nyokap lo itu isteri dari bokap lo Aira"

"Ohh gitu yah,terus gue siapa kok gue ada disini?"

Pletak!

"Aduh sakit Ga"

Aku meringis kesakitan karena dijitak oleh Aga.

"Abisnya lo rese banget sih pake pura pura oon segala lagi"

"Yah kan gue menyesuaikan sama penampilan gue"

"Udah cukup penampilan lo aja yang berubah sifat oon lo gak usah,ribet gue nanti!"

"Kok jadi lo yang ribet?"

"Yah karena gue paling gak suka sama orang oon dan lo sehari hari cuma berkutik sama gue jadi otomatis pasti gue bakal ngadepin orang oon terus iyah kan?"

"Jadi gue gak usah ni jadi orang oon?"

"Gak usah Aira sayang.. aduh ngalen banget sih jadi orang"

Tanpa sepengetahuanku ternyata Papa sudah selesai berbicara didepan,aku bahkan tidak tahu apa topik yang dibicarakannya.

Ah masa bodo,malas jika harus mendengarkan pidato seperti itu sangat membosankan.

****
Aku sedang menyantap makanan yang dihidangkan disini,banyak sangat banyak,aku tidak sabar ingin menghabiskannya.

"Ra kamu kalo makan pelan pelan dong!"

Tiba-tiba Mama berada disampingku,sambil membawa minuman ditangannya.

"Mama ngapain sih disini"ucapku dengan mulut penuh makanan.

"Ihh telen dulu makanannya kamu tuh jadi cewek gesrek banget cewek tuh harus alim,kalem,anggun nih kayak Mama"katanya dengan sedikit sombong.

"Idih Mama juga sama kali kalo dirumah mah"

"Tuh muka kamu ceremotan juga!"

Mamaku memberi tisue untuk membersihkan mulutku.

"Arjun mana yah Ra?"

"Tau amat"kataku sambil membersihkan mulutku menggunakan tisue.

"Dih ditanya kok begitu? Mana sih Arjun kok gak keliatan yah?"ucapnya sambil menengokkan kepalanya kekanan dan kiri untuk mencari keberadaan Arjun.

"Mama tuh kesini mau ketemu aku atau Arjun?"

"Mau ketemu Arjun lah ngapain ketemu kamu?"

"Dih jahat banget"

"Hai tante"

Ucap Aga saat datang menghampiriku.

"Hai Aga gimana kabar kamu?"

"Baik kok tan"

"Aga kamu tuh mau dibilangin sampe kapan sih dibilang panggilnya Mama masih aja panggil tante!"protes Mamaku.

"Hehe Iyah Mah"

Aku terus saja menyantap makanan tanpa memperdulikan percakapan mereka.

"Aira kamu kok malah makan aja sih ada Aga juga?"

"Terus kalo ada Aga aku harus ngapain?"

"Seenggaknya kamu ikut ngobrol malah enak enakan makan"

"Aku laper Mah"

"Biarin aja Mah mungkin dia laper banget" ucap Aga.

"Tuh Mah sejutu banget deh sama Aga!"kataku sambil mengacungkan jempol.

"Eleh kalo tentang makanan aja kamu langsung setuju"

"Hehehe"

"Kenapa tuh pada lari?"Tanya Aga saat melihat orang orang berlarian.

"Lagi ada lomba lari kali"jawabku ngasal.

"Ihh Aira bisa gak sih kamu serius kalo lagi ngomong!"protes Mamaku.

"Ini aku serius kali Mah,yah bisa aja kan lomba lari di tengah hutan"

"Ck terserah,coba yuk kita liat"

"Mama gak usah kepo deh!"kataku dengan kesal.

"Yuk mah kita liat"

Dan Aga langsung menarik tangan Mamaku untuk melihat apa yang terjadi.

Kalau soal seperti ini mereka memang sangat kompak selalu kepo dengan suatu hal,karena ditinggal sendiri akhirnya aku ikut menyusul mereka.

"Aira kamu bawa Arjun kekamarnya!"

Saat aku sampai tiba-tiba Mama langsung menyuruhku untuk membawa Arjun.

Kulihat wajah Arjun penuh lebam seperti habis berkelahi.

"Aira cepetan malah bengong!"

"Iyah Ma eh Bu"

Hampir saja aku menyebut Mama didepan banyak orang.

Flashback!

Arjun pov

Aku sedang berjalan-jalan disekitar hutan karena merasa bosan,kurasakan ada seseorang yang mengikutiku dari belakang.

Dan saatku melihat kebelakang,memang benar ada Verel yang sedang berdiri dengan senyum licik yang terukir dibibirnya.

"Jadi lo mau nikah sama Aira?"katanya sambil berjalan mendekatiku.

"Kalo iyah kenapa?"

"Jauhin Aira!"

Dia pikir dia siapa seenaknya menyuruhku untuk menjauhi Aira.

"Emangnya lo siapanya Aira?"

"Gue pacarnya"

"Pacar?"kataku sambil tersenyum meremehkan.

"Gue saranin sama lo kalo mimpi jangan terlalu tinggi,nanti sakit kalo jatoh"

Bugh

Kurasakan darah mengalir dari ujung bibirku.

Bugh

Aku memukulnya dengan bertubi-tubi bahkan dia sampai jatuh ketanah karena tidak bisa melawanku.

Terjadi perkelahian antara aku dan dia,aku sangat marah saat ini karena dia sudah berani menyuruhku untuk menjauhi Aira.

Tak lama kemudian,kulihat banyak orang yang datang menghampiri kami,dan aku juga melihat Aira seperti terlihat bingung,karena langsung diperintahkan oleh Mamanya untuk membawaku.


Jangan lupa vote yah.

"My Husband Is My Enemy"Where stories live. Discover now