ALI PRILLY BEHIND THE STAGE 12

Start from the beginning
                                    

Wanita itu menatap intimidasi pada prilly. Seolah olah ia tak suka pada gadis itu.

" who is she?. " tanya perempuan itu terkejut. Ia lalu berjalan menuju sofa yang mereka duduki. Wanita itu melipat kedua tangannya di dada.

" she's a my friends." jawab ali dengan malas dan tanpa menatap matanya.

" teman!? Ini teman mu? Saling bergenggam tangan dan bertatap mata!?. " tanya wanita itu dengan begitu kesal. Terlihat dalam raut alis-nya yang mengerut.

Ali membalasnya dengan mengangkat bahu. Ia sangat tidak ingin berbicara pada wanita ini. Risih, menggelikan, dan ilfeel.

" ergh! Ali! Dia - Siapa!!?." ucap wanita itu dengan berteriak kencang karena marah dan menunjuk prilly.

Ali yang mulai kehabisan kesabaran pun berdiri dari sofa dan mendekat padanya membuat wanita itu mundur melangkah.

" She is my girls!. " jawab ali dengan lantang dan membuat wanita serta prilly melebarkan matanya.

" Apa?!!. " ujar wanita itu tidak percaya dan tertawa sinis. Wanita itu lalu mencengkram tangan prilly dengan kuat sehingga akhirnya membuat prilly bangun dari sofa dengan tangannya yang masih tercengkram kuat.

Prilly terus meringis kesakitan dan berusaha melepaskan tangannya dari tangan wanita pysco ini.

" Lepas!..aww..Lepasin gue!!. " pekik prilly masih berusaha melepaskan tangannya. Tapi wanita ini semakin mencengkram kuat.

Ali yang melihat pertengkaran mereka pun akhirnya menarik tubuh prilly mendekat padanya sehingga cengkraman wanita itu terlepas. Prilly meringis kesakitan dan tanpa sadar mengeluarkan sedikit bulir air mata.

" you a cry?. " ujar wanita itu dengan rendah. Ia meremehkan gadis mungil itu.

Namun tidak ada satupun yang menghiraukannya. Ali justru panik pada prilly karena melihat tangan kanannya yang benar-benar memar dan sedikit biru. Ia juga sangat terkejut saat ia memegang tangan prilly untuk meniup dan mengusap, namun sesuatu air jatuh pada tangan ali. Membuat ali sedikit berjongkok dan melihat wajahnya prilly, ia menangis?.

" Prilly, kamu nangis?. " terdengar panik dalam nada ucapan ali. Ada yang aneh diperasaan prilly saat ali mengatakan kata 'kamu'.

Saat ali ingin menghapus air mata prilly, seseorang langsung menarik kencang lengan ali, hampir membuat prilly terjatuh karena ali sedang memegang tangan prilly. Sangat terkejut, ali pun menoleh dan ingin melepas cengkraman wanita pyso ini.

" Jangan sentuh dia, Ali! Kamu cuma milik aku! Milik . aku! Aku lebih cantik dari dia! Aku lebih perfect!. " ujarnya berteriak seraya menahan tangan ali.

Sedangkan ali, ia merasa sudah muak dengan wanita ini. Akhirnya ia pun memukul sebelah pipi kiri wanita ini hingga akhirnya tersungkur.

Wanita ini pun berusaha ingin bangkit, namun ali langsung menarik kerah bajunya dan mencengkram membuat ia berdiri. Lagi dan lagi, ali hampir saja ingin memukul pipi sebelah kanannya, jika saja prilly tidak menahan tangan ali. " Jangan Li, Udah."

Prilly terlihat sangat panik dan merasa iba pada wanita ini. Namun ia juga sangat kesal karena sikapnya yang tidak berpendidikan.

" LEPASIN TANGAN KAMU, PRIL! BIARIN AKU PUKUL DIA!!." Ali terus berontak. Tapi prilly tetap kekeh menahannya untuk tidak kelepasan. Bisa gawat jika ali memukulnya kembali. Bisa saja ia terjerat penjara karena penganiayaan.

" Ngga bisa, li! Dengerin aku Li, aku bilang jangan pukul dia! Kamu bisa masuk tahanan, Ali!. "

Prilly yang sudah berusaha menahan ali, namun kali ini tidak bisa. Ali yang keras kepala sangat ingin sekali melihat wanita ini mati ditangannya. Namun, ini tidak bisa dibiarin.

Ali Prilly Behind The StageWhere stories live. Discover now