Episode 12 Part 2

4.3K 101 1
                                    

[Sinopsis] Descendants Of The Sun Episode 12 Part 2

Pihak US sudah menerima jenazah Argus.
"Kami sudah menerima hadiahmu, Big Boss. Berkat kau, lebih dari 200 orang harus menulis ribuan halaman laporan lagi." Canda Pimpinan tentara.
Sekarang Shi Jin sadar, apa yang baru saja ia lakukan. Ia minta maaf.
"Tapi, untung saja ini berakhir dalam kertas dan bukannya nyawa yang menghilang. Kau tak perlu meminta maaf pada siapapun."
Shi Jin berterima kasih untuk tak melaporkannya pada hari itu. Berkat pimpinan itu, ia bisa menghindari kekacauan dalam pasukannya.
"Tidak, aku melaporkanmu, kok. Hanya sedikit terlambat."
Shi Jin tersenyum, kemudian ia menatap peti jenazah Argus.
"Dia tampaknya sangat kesepian, tanpa kehormatan dan tanpa negara yang harus dia layani."
Shi Jin mengucapkan sampai jumpa lagi.
"Big Boss. Bahkan jika kita tak pernah bertemu lagi, bertahan hiduplah. Jaga kesehatanmu."
Mo Yeon mengatakan pada Tim medis kalau Pasien akan berangkat pada hari Rabu, dua hari sebelum mereka. Penerbangan kita jatuh pada hari jumat. Jadi, tim relawan RS. Haesung akan dibubarkan pada tengah malam, hari Kamis.
"Jadi, kita akhirnya akan pulang." Kata Min Ji lemas.
"Jujur. Apa tim kita hanya dibubarkan atau dipecat?" Tanya Dr. Sang Hyun.
"Kenapa? Kau marah sekarang? Kau tak sabar untuk pulang." Tanya Ja Ae.
Dr. Sang Hyun menjawab kalau ia hanya merasa tidak terlalu bersemangat saja. Lalu Dr. Sang Hyun bertanya pada yang lainnya, apa cuma ia yang merasa seperti itu.
"Tidak. Aku juga. Rasanya aneh, ya." Jawab Min Ji.
"Aku juga. Sedikit." Jawab Ja Ae.
Lalu Mo Yeon mengajak semua untuk memulai tugas tugas terakhir mereka di Urk.
Pertama mereka mengunjungi Myeong Joo.
"Kau sungguh prajurit sejati. Kau pulih dengan cepat." Ujar Mo Yeon.
Myeong Joo menjelaskan, semua itu karena ia masih muda. Mo Yeon lega karena Myeong Joo sudah jadi galak lagi. Myeong Joo cukup istirahat dua hari. Lalu bisa check out.
Myeong Jpp mengerti dan sekarang gilirannya untuk mengobati Mo Yeon. Myeong Joo melihat luka di bahu Mo Yeon.
"Kau sudah minum obat, 'kan? Ganti perbannya agar tidak infeksi. Kau tak boleh mandi selama 2 hari."
Myeong Joo baru mengijinkan Mo Yeon pergi sekarang.
Pasien kedua adalah Mr. Jin, Mo Yeon memerintahkan untuk menyediakan bubur untuk Mr. Jin besok, dan beri Mr. Jin sefaleksin.
"Kau sudah keluar dari masa kritis, tapi kau hampir saja menewaskan banyak orang."
Mo Yeon juga menjelaskan kalau Mr. Jin akan dipindahkan ke Korea. dan ia harap Mr. Jin mendapat ganjaran atas kesalahannya.
Mr. Jin bertanya mengenai berliannya. Mo Yeon menjawab kalau berliannya sudah di serahkan pada pihak Amerika.
"Berlianmu telah hilang. Aku memberitahumu ini agar kau merasa terpuruk." Lanjut Mo Yeon.
Mr. Jin menangis.
Selanjutnya mereka mengunjungi Min Jae. Mo Yeon mengatakan bahwa diantara semua pasien, Min Jae lah yang paling sehat. Min Jae bertanya, apa di Korea dingin, karena ia tak suka dingin.
Lalu Gi Beom datang membawa fax untuk Lee Chi Hoon. Mo Yeon menebak kalau itu pasti hasil tes dan akan memberikannya untuk Chi Hoon tapi Min Jae memintanya.
Min Jae memberikan fax-nya ke Chi Hoon di ruang karantina. Chi Hoon mengatakan kalau Min Jae seharusnya tak boleh masuk ke sana.
"Kita semua akan kembali ke Korea. Pasien dan dokternya. Kau pasti senang tak perlu melihatku lagi, 'kan?" Ujar Min Jae
Chi Hoon membaca Fax-nya dan ia girang mengetahui kalau hasil tes nya negatif.
"Apa kau senang tak akan mati?"
Chi Hoon terdiam. Min Jae melanjutkan kalau ia juga senang. Ia bilang kalau ia senang Chi Hoon tak akan mati.
"Terima kasih." Ucap Chi Hoon.
"Jangan berterima kasih padaku. Dan juga jangan meminta maaf. Karena aku tak akan meminta maaf."
Chi Hoon lega sekali..
Ia merayakan kebebasannya ini dengan mencuci muka dengan air segar. Tiba-tiba anak dari desa Blackey ada dibelakangnya.
Chi Hoon jongkok, ia bertanya pada anak itu, Kapan anak itu datang? Apa anak itu berjalan ke sana sendirian lagi?
Anak itu memegang kening Chi Hoon," Kau sudah baikan sekarang." Dalam bahasa Urk.
"Aku sudah tidak sakit lagi. Aku sudah sehat." Jawab Chi Hoon dalam Bahasa Korea.
Lalu Chi Hoon menyuruhnya untuk menunggu sebantar, ada sesuatu yang mau Chi Hoon kasihkan untuknya.
Chi Hoon memberi anak itu sepatu, sepatu ukurannya.
"Ta-da! Pakailah saat kau besar nanti. Ini untukmu. Atau jika kau butuh uang, jual lah. Ingat, hanya ada 50 pasang di dunia."
Anak itu menjawab kalau ia tidak butuh sepatu, ia hanya butuh kambing (Jadi)
"Aku tahu. Aku akan merindukanmu juga. Hei, tapi Blackey adalah nama desa. Siapa nama aslimu?" Tanya Chi Hoon.
"Belikan aku kambing. Aku tak perlu ini, aku membutuhkan kambing. Aku ingin memilihara kambing."
"Jadi... itu namanmu? Ya, 'Jadi'."
Pembicaraan mereka tidak nyambung, Chi Hoon malah mengira 'Jadi' itu nama anak itu tanpa tahu kalau 'Jadi' itu adalah kambing. Dan anak itu terus mengatakan agar Chi Hoon membelikannya 'Jadi'.
"Ya, aku mengerti bagaimana perasaanmu. Aku juga senang bisa bertemu denganmu. Aku akan merindukanmu. Jangan memikirkan tentang jasaku. Pikirkan tentang dirimu sendiri. Mengerti?" Dan Chi Hoon memeluknya.

Drama Korea Descendants of The SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang