Prolog

20.1K 703 22
                                    

Sebelum nya gue mau ngasih tau..

Oke, gue gak tau diri, dua yang kemarin belum selesai udah ada yang baru lagi.. ckckckck..

Kalian pasti tau kan dua ff gue?..

Jadi gue cuma mau ingatin aja..
Jangan berharap banyak sama ff yg gue bikin..

Ini gue tulis seenak jidat gue..
Jadi suka - suka gue mau ngepost nya kapan...

Mau sehari, seminggu atau sebulan.. itu terserah gue..

Karena gue nulis karena hobbi aja.!

Lagian gue banyak kerjaan, alias sibuk.. wkekwkw

Oke deh.

Kayak nya cukup..

Selamat membaca!!!!

Cekidotttt !!!!!!


~~~~~


Pagi ini pagi yang cerah. Walau sebenernya mendung sih. Makanya membuat gadis yang ada di satu kamar. Betah berada di bawah selimut. Bahkan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut tebal.

Tok tok tok

"Nal.. bangun " seru seorang wanita dari luar pintu kamar tersebut.

Gadis itu sedikit menggeliat. Dia sepertinya sama sekali tidak perduli.

"Kinal ini udah siang.. kamu gak kuliah ?" Seru nya lagi.

Kinal or Devi Kinal Putri, gadis yang suka semaunnya, nyablak. Dan juga gadis tomboy pastinya. Walau sedikit bandel.

"Iya Ma, Kinal udah bangun kok " saut gadis itu masih dengan mata tertutup dan masih tidur.

Tidak lagi terdengar suara seruan. Bahkan terdengar suara langkah yang menjauh.

Wanita cantik turun dari tangga dengan santaim berjalan menuju ruang makan.

Di meja makan sudah duduk dua orang laki - laki yang gagah walau berbeda umur yang cukup jauh.

"Mana Kinal ?" Tanya pria berkacamata sambil membaca koran.

"Lagi siap - siap pa " jawab Wanita itu duduk di hadapan seorang pria tampan dan ganteng dengan stelan kantor yang bermerek.

"Ma, aku harus duluan, ada meeting penting pagi ini " ujar Pria tampan itu bangun dari duduknya.

"Lho, Kinan kamu kebiasaan deh.. yaudah lah hati - hati sayang " ujar wanita itu dengan wajah cemberut.

"Maaf, Ma.. tapi emang ada meeting pagi ini " ujar Kinan.

Kinan or Deva Kinan Putra, pria tampan, gagah, pesona yang luar biasa. Kakak laki - laki Kinal. Walau sering ribut tapi mereka saling menyayangi dan kompak jika sudah ribut sama sang Mama yang lumayan bawel. Dan juga pria terbaik yang pernah ada.

Kinan pun berpamitan pada sang mama dan papanya. Dan pergi menuju kantornya.

"Papa juga kalau gitu mah" pamit pria yang tak lain adalah Papanya Kinal dan Kinan.
Mama nya Kinal hanya mengangguk masih dengan wajah di tekuk.

"Sebaiknya mama ngechek Kinal lagi, papa yakin anak itu masih tidur " ujar Sang papa saat sudah di luar. Rani, mengangguk. Widodo pun pamit pada Rani istrinya. Tak lupa mengecup kening sang istri dengan penuh cinta.

Cklek

Dan benar saja. Saat Rani kembali ke kamar sang putri. Dan membuka pintu menggunakan kunci serep.

Kinal Or KinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang