Wedding Party

25.6K 1.8K 10
                                    

Para tamu datang silih berganti untuk mengucapkan selamat atas pernikahan Lord dan Lady of Sherington. Tamu memandang iri pasangan yang terlihat berbahagia itu. Tamu lelaki melihat iri kepada Lord of Sherington yang mendapatkan istri cantik layaknya peri seperti Gabriella.

Sedangkan para tamu wanita mendengus kesal melihat tampannya suami Gabriella yang baru mereka sadari hari ini.

Selama ini masyarakat tidak memperdulikan kehadiran Lord of Sherington karena prilaku mabuknya yang memalukan disetiap pesta. Para wanita kini menyadari bahwa Sherington merupakan bujangan paling potensial untuk para gadis dan janda di london. Kekayaan turun temurun yang diwarisinya tidak akan habis selama tujuh turunan dan wajah tampan tanpa brewok membuat hati wanita tergila gila.

Pasangan lord dan lady Sherington mengawali pesta dengan mulai berdansa bersama. Sherington melihat wajah istrinya yang berkerut kesal dan bertanya "Kenapa kau cemberut begitu lady Sherington?" tanya Sherington.

"Tidak ada apa-apa my lord. Saya hanya berfikir alasan kenapa anda mencukur habis semua janggut kesayangan anda hari ini?" mengutarakan kekesalannya karena para tamu wanita yang tidak pernah berhenti menatap mesra suaminya.

"Apakah kau tidak menyukai penampilan baruku, sayang?" tanya Sherington penasaran.

"Tidak my lord saya menyukainya, kau terlihat sangat tampan. Hanya saja sekarang semua wanita melihat anda dengan pandangan berbeda." jujur Gaby.

"Apakah kau cemburu sayang?" tanya Sherington lalu tertawa keras saat wajah istrinya memerah malu.

"Saya...saya tidak seperti itu, my lord." bela Gabriella berusaha menyelamatkan harga dirinya.

"Asal kau tahu sayang, aku mencukur bersih janggutku untuk kepentinganmu Gaby " jelas Sherington terus memeluk istrinya sambil berdansa.

"Kepentinganku, my lord? " Gabriella tidak mengerti hubungan antara janggut suaminya dan dirinya.

"Aku mencukurnya bersih agar aku bebas menciummu nanti tanpa khawatir meninggalkan bekas merah dikulit sensitifmu sayang" ujar Sherington mengingatkan Gaby tentang kulit wajahnya yang mudah memerah sensitif akibat gesekan kasar janggut Sherington saat mereka berciuman diruang tamu beberapa hari yang lalu.

"Dan malam ini aku berencana tidak hanya mencium bibirmu saja sayang" bisik Sherington pelan seakan menjanjikan hal yang tidak dapat Gaby bayangkan.

Gabriella kehilangan kata kata dan hanya bisa diam melanjutkan dansanya dengan wajah semerah wortel diiringi tawa mesra senang suaminya.

Para tamu mulai ikut turun ke lantai dansa memeriahkan pesta siang itu. Sherington membawa istrinya menepi untuk mengambilkannya minum. Diteguknya segelas anggur lalu menyerahkan segelas orange juice untuk Gabriella.

Gabriella melihat suaminya sudah mulai menengguk minumannya dan berharap suaminya tidak akan mabuk di pesta pernikahan mereka berdua.

"Selamat atas pernikahannya, Axton" ujar seorang pria datang dari arah pintu masuk pesta.

"Ah, Daniel kau hadir juga. Ya aku merupakan pria paling beruntung di dunia hari ini" ujar Sherington sambil memperkenalkan Daniel kepada Gabriella.

"Perkenalkan Gabriella, ini Daniel sepupuku dari pihak ayah." ujar Sherington.

Gabriella hanya dapat menganggukan kepalanya sambil menyadari bahwa Daniel dan suaminya memiliki siluet bentuk tubuh dan tinggi yang sama. Bahkan bentuk wajah mereka hampir sama. yang membedakan hanya warna rambut, bentuk mata dan raut wajah mereka. Raut wajah suaminya santai dan penuh tawa sedangkan wajah Daniel sinis dan muram penuh tipu muslihat.

Unperfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang