17. Find

432 22 0
                                    


Regan POV

Mata ini selalu berjaga. Melihat sekeliling kota, dan gila nya sedari tadi kita tidak kunjung berhenti di tempat tujuan. Apakah wanita ini mempermainkanku? aku bisa saja marah dan berniat menurunkannya dari mobil. Tapi aku adalah Regan, aku bisa mengontrol emosiku sendiri.

"Ada apa kau menatap ku seperti itu? Aku benci tatapan menusuk seperti itu. Sudah kubilang, fokus saja pada jalanan. Jika kita berdua meninggal karena tabrakan, aku taakan yakin kau bisa bahagia di surga sana melihat Reixa menimang seorang bayi dari Arby." Dasar wanita ini selalu saja membuatku susah mengontrol emosi.

"Jadi, jika kita berdua meninggal apakah kau yakin juga, ikhlas melihat Arby mempunyai anak dari Reixa?" Dia hanya cengengesan tidak jelas.

"Bodoh." Dan Ekspresinya pun berubah lagi. Sangat tidak meyakinkan berada didekatnya.

"Berapa jam lagi, kita akan sampai di villa Arby?"

"30 menit lagi. Percayalah sekali saja dengan diriku. Walaupun mukaku inii tampang sangat tidak meyakinkan. Tapi aku memiliki aura yang cantik."

"Yak, seperti model film hantu tentunya."

Dan kami pun tertawa bersama. Akhirnya, kita sampai di villa Arby. Tak perlu membutuhkan waktu yang lama. Aku menerobos masuk ke Villa nya. Tetapi apa yang ku dapat? Villa itu sangat kosong tak ada siapapun didalamnya.

"Apa kau mempermainkan aku?" Kataku dengan muka yang sangat gemas.

"Ti...ti..tidak aku serius. Tetapi aku tak mengerti mengapa mereka bisa hilang?" Bibirnya bergetar.

"Aku menghabiskan waktu jam hanya untuk kekosongan ini. ternyata aku memang bodoh." Aku pun berbalik dan berniat ingin kembali. Tetapi wanita ini mencengkram tangan kananku.

Dia memelukku. Dan menangis sejadi jadinya "Maafkan aku, seharusnya aku tak melibatkan mu dalam percintaan segitiga kami. Harusnya akulah yang bertanggung jawab atas 'kecelakaan' ini. Antara aku dia dan orang yang dicintainya." Dia terus memelukku sambil menangis. Hidupnya memang sangat menyedihkan. Walaupun ia memelukku, Tetapi aku tidak berani membalasnya. Aku hanya diam mematung dan mentap nanar bahu nya yang bergetar.

Dia melepaskan pelukannya "Maaf, aku tak bermaksud. Ehm, aku sudah terlalu banyak membuat permintaan kepadamu. Untuk sementara ini kau fokus kan saja pada pekerjaan mu. Aku akan mencari tahu lebih lanjut keberadaan mereka. Kau pulanglah, dan jangan berbohong. Katakanlah yang sejujurnya kepada orang tua Reixa bahwa ia telah diculik. Ini demi kebaikanmu, juga Reixa." Ia pun melepaskan pelukannya. Dia pun mencoba berbalik badan dan menghapus air matanya.

Entah dari mana ada keberanian aku memeluknya dengan erat dan merengkuh tubuh kurusnya di dalam dekapanku. "Terimakasih. Dan sampai jumpa." Untuk orang yang baru kukenal sehari. Lucy dan sejuta kemisteriusannya.

Lucy POV

Andai saja kamu mencintaiku. Aku akan sangat bahagia sekali. Tetapi tetap saja kau mencintai dia. Andai saja kamu memelukku seperti, sama seperti yang pria ini lakukan kepadaku. Aku sangat yakin sekali, aku adalah wanita terbahagia bisa merasakan pelukan dari seseorang yang aku cinta. Aku mencintaimu Arby, tidak peduli ada pangeran tampan yang sedang berdiri memelukku dengan sangat kencang sekarang.

Reixa, hidupmu memang sangat berharga sekali. Ada seseorang yang sangat mencintaimu disini. Aku tak tahu mau sampai kapan ia terus memelukku. Setelah dirimu pergi, tak ada lagi rasa empati yang sebesar pangeran mu. Jangan kan aku minta dipeluk oleh Arby, dia memberi nama kepada anaknya sendiri pun sangat malas.

Sangat teriris melihat orang yang kau cinta menunggu seseorang yang lain. Tetapi bagiku, jika Arby terus diam dan melamun memikirkan mu, itulah yang lebih perih bagiku. Bagaimana caramu menarik para hati lelaki lelaki ini Reixa? Aku membencimu karena aku selalu kalah darimu.

BIG RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang