Part 10

3.6K 337 8
                                    


Mata nya mengintari pemandangan taman di depannya dengan mata bulatnya, dia mengembangkan senyumnya kala melihat bulan purnama dengan bulat yang sangat sempurna tengah menggantung indah di langit kelam. Kyungsoo mulai mengangkat tangannya berniat meraih bulan itu dengan tangannya senyum kyungsoo tambah lebar dengan sikapnya. Tiba-tiba pandangan mata kyungsoo terjatuh pada satu objek yang tak jauh darinya membuatnya kyungsoo terpana.

.

.

.

.

Gerak tubuhnya begitu indah mengikuti alunan musik yang mellow. Walaupun ini malam tapi tetap saja cahaya bulan purnama malah memperindah pemandangan di depan kyungsoo, kyungsoo larut dalam pesona orang yang tengah menari ini, dia sampai tak berkedip, takut satu gerakan indah itu terlewatkan.pikiran di benaknya yang tadi mengganggunya kini hilang entah kemana saking asiknya kyungsoo menatap orang menari itu.

Entah keberapa kalinya kyungsoo menggumamkan kata 'WOW' dari bibir nya. Setelah musik itu terhenti otomatis sosok itu menghentikan tariannya. Dan refleks kyungsoo bertepuk tangan heboh, membuat sosok itu menengokan kepalanya ke arah kyungsoo dan secepat kilat sosok itu berlari le arah mobil yang terparkir tak jauh dari taman itu meninggalkan kyungsoo yang hanya membulatkan matanya, dengan tangan yang terangkat keatas berniat menyapa sosok itu. Kyungsoo kini hanya bisa membuang nafas nya dengan kasar, lalu menghentak-hentakan kaki nya.

Namun kyungsoo kembali meringis kesakitan kala kakinya merasa nyeri kembali akibat jatuh tadi. Kyungsoo berjalan mendekati tempat yang dipakai tadi oleh sosok itu. Matanya kembali terbelalak kala mata bulatnya mendapati 2 bucket bunga mawar dengan warna yang berbeda, kyungsoo mengambil 2 bucket bunga mawar itu dengan tangan yang sedikit gemetar.

"kenapa dia meninggalkannya begitu saja? Dan kenapa cuaca menjadi gelap begini?" monolog kyungsoo sambil menggoyang goyangkan 2 bucket bunga itu lalu menatap langit, awan hitam menutupi bulan purnama itu dan dalam sekejap mata membuat suasana menjadi lebih gelap tanpa ada sorot cahaya bulan purnama. Kyungsoo langsung melangkah kan kaki nya meninggalkan taman tadi.

sudah 30 menit kyungsoo terduduk diam di halte bus, namun tak satu pun bus melewat. Kalaupun ada pasti berbeda jurusan. Kyungsoo menatapi 2 bucket bunga itu lama sampai akhirnya kyungsoo memutuskan untuk segera beranjak dari halte dan berjalan pulang ke rumah nya walaupun sepertinya mustahil. Kyungsoo menyandungkan sebuah lagu walaupun dalam bentuk gumaman. Tak terasa kini kyungsoo sudah memasuki kawasan perumahan yang begitu elit di daerahnya, sedangkan rumahnya berada di ujung perumahan komplek ini. Dia mempercepat langkahnya karena suasana di perumahan ini begitu sepi, hanya terdengar suara gonggongan anjing yang menakutkan dan suara jangkrik. Sampai saatnya...

#CTAARRRR.......

Petir menyambar nyambar di atas langit membuat kyungsoo menjerit ketakutan, dan tak lama setelah datangnya petir tiba-tiba hujan deras mengguyur daerah ini. Bukannkah tadi malam begitu cerah, tapi kenapa tiba-tiba hujan mengguyur kawasan ini? Mau tak mau kyungsoo segera mencari tempat untuk berteduh, dan binggo mata bulatnya menemukan pos keamanan yang terdapat di depan rumah yang lumayan besar.

Kyungsoo berdiri di depan pos itu sambil mengusap-usap lengannya, dan...

"YAKKKK BOCAH APA YANG KAU LAKUKAN DISINI, HAH?" teriak seseorang dari dalam pos membuat kyungsoo lagi-lagi menjerit. Ternyata orang itu adalah seorang maid sudah terlihat dari bentuk seragam nya.

"um.. Aku sedang berteduh, ahjussi" jawab kyungsoo takut Maid itu segera keluar dari posnya dan menghampiri kyungsoo. Mata maid itu menyelidik kyungsoo dari atas ke bawah dan kembali lagi ke atas. Dan senyuman langsung terpatri di wajah sangarnya.

Dance In MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang