Independent

10 0 0
                                    

"Anyaaaa jelek.......anyaaaa bau.......anya cengeng" Nyanyian ejekan yang sudah akrab di telinga ku.

Aku gak tau salahku apa dengan mereka , sehingga tega nya mereka selalu memojokan aku , menyingkirkan aku dari dunia mereka? Dunia yang penuh canda tawa , saling kejar , bermain , berlompat , belajar bersama di rumah bergiliran antar teman.

Teman? aku rasa nya sudah lupa di perlakukan sebagaimana layaknya seorang teman bagi mereka , dan aku? Aku jarang tertawa , berlompat , dan apalagi bermain ? Sedangkan belajar saja aku lakukan dirumah sendirian dan kadang di bantu sama kakak cowok ku yang usianya gak beda jauh dari aku.

"Anyaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!! Woi ngelamun apaan sih lo???" Teriak mentari di dekat telinga ku dan sukses menarik aku dalam kenangan yang sampai sekarang masih membekas dalam ingatan.
"Mantan korban bullying" mungkin bisa jadi status yang aku sandang sekarang.

"Iyaaa tari!!! Gak usah teriak juga bisa kali , kayak anak utan lepas dari alam bebas lo!" Sewot ku gak mau kalah.

Yang di sewotin malah cengengesan gak jelas.

"Yuk ah cabut , kerjaan gue ada beberapa yang sore ini harus udah kelar"

"Yuk ,  sama sih sore ini gue ada meeting di luar  jadi harus ada proposal yg mesti gue pelajari  dulu".

Kami pun akhirnya meninggalkan kantin yang sekarang pengunjung nya gak lebih dari tiga meja dan segerombolan pegawai yang masih santai,mungkin udah gak ada deadline.

"Mentari adalah satu-satunya sahabat ku ,yang aku akui kedatangan nya bagaikan malaikat di antara iblis-iblis yang hampir saja membunuhku waktu itu ,kalau aja mentari gak teriak-teriak dan mengancam manggil polisi , andai aja...mungkin aku sekarang gak bisa ngerasain rasa nya makai blazer dan rok ketat serta higheels tinggi seperti sekarang ini".

Dengan segala pencapaian yang aku rasa sudah cukup membungkam mulut para bullyingku terdahulu, gak membuat aku seorang "anya dharmawanegara" berbesar hati , hanya saja melihat mereka yang dahulu selalu mencemooh ,memojokan, bahkan gak segan bermain tangan dengan ku? Miris sekali rasanya.

Ingatlah teman , aku juga manusia sama seperti kalian? Aku juga sama ...

Tapi ini bukan lah awal kebahagiaan ,bukan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 03, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pagi, elegi...Where stories live. Discover now