Satu jam berlalu.

"Pulang nggak ya? Ish." Lea gelisah kali ini. Masalahnya ini sudah sore dan Luke masih belum bisa dihubungi. Apa dia sudah pulang duluan? Kok tega?

Apa Lea pulang aja? Tapi kalo ternyata Luke masih disini gimana? Mau menghampiri ke toilet, tapi mager.

Sekali lagi, sambil berdiri, Lea menghubungi Luke. Dan ternyata, telfon yang dari tadi diabaiakan, kini terjawab;

"Lo dimanasih ke toilet lama banget masa hampir satu jam? Gue kira lo udah balik duluan! Lo masih disini kan? Awas aja--"

'Santai mbak...coba deh tengok arah jam enam, ada siapa ya cowok ganteng yang lagi bawa bunga sama balon banyak banget?'

Paansi gadanta.

Lea menoleh dengan cepat sesuai ucapan Luke.

Bangsat. Luke. Lucu. Banget.

Dia ada disana. Sambil bawa bucket bunga mawar merah yang gede banget ditangan kananya, sementara tangan kirinya bawa puluhan balon berbentuk hati berwarna putih.

Gak cuma itu. Di sebelah Luke, ada dayang-dayang najis alias Calum Ash dan Mike. Mereka membawa tulisan yang Lea sendiri gemeteran bacanya.

Luke dan dayangnya berjalan mendekati Lea. Tentu saja itu menjadi tontonan gratis untuk pengunjung. Tapi untungnya, para pengunjung tidak berkumpul membentuk lingkaran seperti adegan di sinetron.

"Lea?" Panggil Luke. Suaranya agak malu-malu.

"Gue gaktau lagi mau ngomong apa. Lo tau kalo gue suka dan sayang sama lo. Gue...gue aduh." Luke meruntuki dirinya karena gugup yang keterlalua. Ini terlalu spesial.

Lea masih menunggu kata-kata Luke selanjutnya.

"Anjing gue gugup." Gumamnya. Dan hanya dia sendiri yang bisa mendengarnya.

"Eh buruan njing gue pegel." Michael dengan polosnya berteriak membuat Luke dan Lea menatap pria berambut cerah itu.

Luke mengambil nafasnya lagi. "Umh...Lea, jadi pacar gue mau ga?" Ujar Luke dengan sekali tarikan nafas. Ucet kayak ijab qabul aja y.

Lea deg-degan setengah mati. Gila. Ini yang dia tunggu dari dulu. Cintanya terbalas, Luke menyukainya juga.

Lea sudah mantap dengan jawabannya. Tentu saja iya, karena kalian tahu perasaan Lea kepada Luke sejak dulu.

"Gue--"

I'll take what you got got got
I know its not a--

Sialan. Ngapain pake ada yang nelfon segala sih?

Lea memaki dalam hati. Dia Namun begitu melihat yang menelfon,

"Sorry, Luke. Mama nelfon." dia langsung menempelkan hapenya ketelinga. Dan sedikit menjauh dari Luke.

Yailah tante. Ngapain nelfon sih?

¤¤¤

"Kenapa ma?" Lea to the point. Kalau boleh jujur, dia sedikit kesal dengan mamanya karena menelfon diwaktu yang tidak tepat.

'Le..hiks..kamu dimana?'

Lea mengerjap mendengar suara isakan dari mamanya. "Ma? Mama kenapa?!" Tanyanya dengan suara keras.

'Pulang, nak...hiks..papa..Dia--hiks pesawat yang dinaiki papa hiks jatuh, Le. Dia--'

"Papa--papa--kok--terus gimana?" Lea lemas, sangat. Air dari sudut matanya keluar begitu saja. Bagaimana bisa?

'Kamu pulang sekarang hiks..mama tunggu.'

"Iya ma. Lea pulang." Lea mengusap air matanya dengan nafas yang tersendat. Dia berbalik badan nyaris menghampiri Luke kalau saja pria itu ternyata sudah ada dihapannya.

"Lo kenapa?" Luke menatap Lea panik. Bunga dan balon yang tadi ada ditangannya sekarang entah dimana, yang ada sekarang hanya tangan kosong yang siap memeluk Lea yang menangis.

Lea memegang lengan Luke dan memohon.

"Anterin gue pulang hiks..."

Luke semakin bingung melihat Lea menangis separah ini. Dia kenapa? Luke samasekali tidak tau perihal apa yang dikatakan mama Lea ditelfon tadi sampai-sampai Lea menangis.

"Le--"

"Gue mau pulang Luke!!" Lea menjerit membuat Luke semakin panik. Dan juga penasaran.

"Ok--kita pulang. Tapi lo kenapa?" Luke meraih pundak Lea.

Lea menghentakkan kakinya sambil terisak kencang. Luke terlalu bertele-tele. Tidak tau betapa paniknya Lea saat ini.

"GUE MAU PULANG ANJING! PAPA GUE KECELAKAAN!" Teriak Lea lagi. Gadis itu berlari meninggalkan Luke.

Dan itu membuat Luke membeku. Ini seharusnya menjadi hari yang menyenangkan untuknya dan untuk Lea. Tapi Luke tidak bisa menyalahkan siapapun. Ini takdir.

Persetan dengan semua. Yang jelas sekarang Luke harus mengejar Lea untuk mengantar gadis itu pulang sekaligus meminta maaf.

¤¤¤

-TAMAT-

Gasama luke gasama Zayn. Kasian deh hm. Bye.

Tunggu epilognya yha mwa :*

Syp tau di epilog ada keajaiban. Ok.

pacarable | luke ✔Where stories live. Discover now