Bab 2

19.5K 390 1
                                    

Hari ini adalah hari pertama Lizzy bekerja, ayahnya benar-benar tak tertarik dengan penawaran Lizzy saat mereka sempat membicarakan hal ini. Lizzy menawarkan pada ayahnya untuk memberi ia waktu sampai tahun depan agar ia lulus kuliah dulu, tapi ayahnya malah tidak mempermasalahkan jika Lizzy tak lulus taun depan.

Setengah jam yang lalu saat Lizzy sudah duduk dimobil untuk berangkat keperusahaan, ayahnya memintanya turun dan mengatakan agar Lizzy berangkat sendiri menggunakan mobilnya, dan akhirnya dengan malas ia berangkat sendiri.

"Selamat pagi Nona Lizzy" sapa Alan saat melihat Lizzy masuk keruang staff yang kemarin sudah ditunjukan padanya.

"Jangan memanggilku nona karena aku juga hanya menjadi pegawai biasa disini, santai saja Pak Alan, dan yang lain juga" ucap Lizzy santai sembari duduk dimejanya, beberapa staff yang ada diruangan itu hanya menganggukan kepala saat Lizzy mengedarkan pandangannya kemereka lalu tersenyum tipis. Lizzy menatap meja kerjanya, ada sebuah komputer dan beberapa buku semacan laporan dimejanya, ia sempat menghembuskan nafas 'ini lebih baik daripada aku harus bekerja menjadi salah satu atasan yang pasti lebih sulit' batin Lizzy, ya sebenarnya dia tak suka pekerjaan kantor semacam ini. Lizzy kuliah mengambil jurusan komunikasi, dia berkeinginan menjadi jurnalis atau semacamnya, tapi jelas ayahnya akan memaksanya bekerja diperusahaan ini, dan masuk ke bagian pengawas pabrik tak begitu sulit pekerjaannya, dari pada dia harus duduk disalah satu kursi direksi yang pasti akan lebih rumit karena pasti menerima laporan dan sering melakukan rapat dengan staff ataupun klien.

Saat menyalakan komputer didepannya, sebuah tangan dengan beberapa tumpuk map meletakannya diatas meja kerjanya, Lizzy menatap orang yang membawa map itu, itu Jonas.

"Ini pekerjaan anda, mengecek kelengkapan data laporan mingguan pabrik disesuaikan dengan data yang ada dikomputer dengan folder yang langsung tertera di desktop"

"Baiklah" ujar Lizzy santai sambil menyamankan duduknya dan menatap Jonas, entah kenapa Lizzy begitu tertarik dengan pria ini.

"Anda bisa memanggil saya jika ada yang ingin ditanyakan" lanjut Jonas lagi, Lizzy menganggukan kepalanya denagn wajah cuek.

"Jangan berbicara denganku menggunakan anda, tidak terlalu formal, aku bukan bosmu disini" ucap Lizzy kembali saat Jonas hendak berjalan menuju mejanya, Jonas terdiam sesaat namun kemudian menganggukan kepalanya. Pria itu berlalu, tapi pandangan Lizzy masih terpaku padanya, dan saat Lizzy mengalihkan pandangannya kearah kiri ia bisa melihat perempuan bernama Liza tengah menatapnya juga dan kini berusaha mengalihkan pandangannya kearah lain dengan cepat saat menyadari Lizzy menatapnya. Lizzy menyipitkan matanya sambil tersenyum penuh arti. Lizzy kemudian kembali menatap layar komputer didepannya 'sepertinya aku akan betah disini, baiklah kita nikmati saja permainan ini' batin Lizzy seakan mendapatkan permainan baru.

Lizzy tak menyangka ternyata bekerja disini tidak terlalu sulit, tugas pertama ia selesaikan dengan cepat, Lizzy bukan perempuan bodoh meski dia belum lulus, hanya tugas seperti itu bisa ia kerjakan dengan cepat. Saat menatap map dihadapannya tinggal 2 tersisa, Lizzy seperti mendapatkan ide untuk sedikit menarik perhatian pria bernama Jonas itu. Ia berdiri lalu membawa mapnya menuju meja Jonas yang letaknya dipaling ujung.

"Ada yang bisa saya bantu?"kata-kata itu langsung keluar dari bibir Jonas.

"Siapa yang membuat semua laporan ini?" Tanya Lizzy yang sudah duduk didepan Jonas setelah menarik satu kursi kosong disamping meja itu.

"Saya yang mengerjakannya"

"Ada beberapa hal yang sebenarnya tak kupahami, kau bisa mengajariku?"

"Tentu No...ah Lizzy, aku akan mengajari yang belum kau mengerti" Jonas merubah kata Nona yang hampir keluar dari bibirnya saat menatap Lizzy yang memincingkan matanya saat ia hampir kelepasan memanggil Lizzy dengan sebutan Nona.

Love TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang