Chap1

1.2K 163 56
                                    

.
.
.

Hoseok menatap nanar pintu bercat coklat terang di hadapannya.

Pintu rumahnya.

Rumah sederhana yang ia tinggali berdua dengan ibunya. Hanya berdua.

Namjoon benar.

Ia tidak memiliki seorang ayah.

Tapi-

-namjoon salah jika ia menyangka hoseok adalah anak hasil ibunya yang menjual diri.

Tidak!.

Hoseok yakin ada alasan lain kenapa ia tidak pernah tahu siapa ayahnya. Ibunya pasti memiliki alasan lain kenapa ia tidak pernah di beri tahu tentang ayahnya.

Hoseok yakin dengan itu. Ibunya pasti punya alasan. Iyakan?

Kedua mata indah itu kembali di aliri sungai kecil mengingat ucapan namjoon.

Brengsek!!!

.
.
.

Membuka pintu itu dengan pelan.

Harum masakan khas ibunya lah yang pertama kali menyambut hidung mancung hoseok.

rasa sesak itu kembali menghampiri hatinya.

'Ibuku orang baik-baik'. Batin hoseok yakin..

Melepaskan sepatunya dengan gundah tanpa lupa menaruhnya di tempat sepatu yang sudah tersedia.

Berjalan, sedikit berlari menuju dapur.

Lihat

Bahu sempit yang memikul beban berat untuk mengurus dirinya seorang diri dari ia di dalam perut sampai sekarang.

Hoseok berdiri tenang di belakang ibunya. Tidak terlalu dekat ataupun jauh. Tapi hoseok bisa mendengar semua apa yang ibunya gumamkan.

Meskipun ibunya memasak dengan serius, sesekali hoseok bisa mendengar lantunan lagu kesukaannya yang keluar dari bibir tipis sang ibu. Suaranya merdu sangat malah. karena ibunya penyanyi. Seorang Penyanyi di dalam club. Hanya penyanyi tidak lebih. Namjoon Brengsek. Sok tahu. Dasar mulut Ular. Berani sekali dia menjelek-jelekan ibunya!!

Mata hoseok kembali berkaca-kaca.

Kenapa namjoon tega sekali?!.

Tubuh ibunya berbalik.

Dengan buru-buru hoseok menghapus air matanya yang hampir menetes. Hoseok itu cengeng. Dengan hal sekecil apapun ia bisa menangis apalagi dengan ibunya yang di jelek-jelekan di depan banyak orang. Apalagi itu ulah orang yang hoseok cintai. Dan itu membuat emosi hoseok semakin sensitive.

"e-eoh hobie. Kau sudah pulang sayang?"

Hoseok tersenyum lebar mendengar suara merdu ibunya yang memanggil nama kesayangannya dengan lembut.

Hobie atau Jhope

Itu adalah nama panggilan dari ibunya semenjak ia kecil. Ibunya pernah menjelaskan tentang nama panggilan itu kepadanya. Dari 'J' yang artinya adalah 'Jung' marga sang ibu dan 'hobie atau hope' yang artinya harapan adalah istilah untuk dirinya yang menjadi harapan untuk sang ibu untuk bertahan hidup dari semua cobaan yang sudah ibunya alami.

Hoseok memandang sang ibu yang menatap wajahnya dengan heran.

" eo-eomma,waeyo??" ucap hoseok pelan.
eommanya berjalan mendekatinya, mengangkat kedua tangannya dan mendaratkan di kedua pipi hoseok dengan lembut, mengusapnya dengan rasa sayang seorang ibu.

" Kau habis menangis sayang??.."

Hoseok gelagapan mendengar pertanyaan eommanya. Matanya melirik ke segala arah asalkan tidak menatap kedua mata jernih sang eomma.

Hoseokie 'mianhae'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang