SATU

67.6K 2.4K 21
                                    

Author Pov..

Di ruang kelas yang cukup hening karena sedang dalam kegiatan belajar. Di bangku ke 3 barisan kiri,Deandra yang biasa di panggil Dea sedikit mengantuk karena mata pelajaran sejarah yang di ajarkan oleh Pak Hendar membuat dia ngantuk.

"Dea, mending kamu cuci muka aja." Perintah gadis cantik berkacamata bernama Efelyn yang duduk sebangku dengan Dea.
"Nanti aja Eifel aku malas ke toilet." Jawab Dea yang menyandarkan kepala nya ke tembok. Ini manfaat kalau bangku dekat tembok bisa sandaran itulah kira-kira pendapat Dea.

"Kalau pak Hendar liat kamu mengantuk bahaya." Felyn kembali berbisik. Tapi pak Hendar terlanjur memperhatikan Dea yang tertidur sambil bersandar di dinding.

Mata Felyn seketika sedikit melotot dia kaget karena pak Hendar menghampiri bangku nya.

Pak Hendar mengetuk kepala Dea dengan penggaris segitiga berbahan kayu.

"Eifel aku ngantuk pliss" Dea menyingkirkan penggaris tanpa membuka mata nya.

"Deandra Fashahah Syazwan." Ucap Pak Hendar dengan sedikit lantang, membuat orang yang di panggil seketika membuka mata nya.

"Ekh, ba-bapak." Dea langsung nyengir kuda dan rasa kantuk yang di derita nya musnah sudah.

"Kamu tidur?" Tanya pak Hendar sambil mengetuk-ngetuk ujung penggaris ke meja.
"Eng-enggak kok pak. Sa-saya cuma memejamkan mata sebentar saja." Dea mencari alasan meski dengan gagap.

"Itu sama saja, cepat keluar cuci muka. Dan sebagai hukuman karena kamu tidur di jam pelajaran saya kamu harus merangkum materi di bab ini besok kumpulkan." Pak Hendar langsung kembali ke meja nya sambil menatap tajam Dea.

Dea hanya diam bahkan mungkin nyawa nya belum seutuh nya masuk kedalam raga nya. "Aku bantuin deh nanti, kekekekek" bisik Felyn sambil terkekeh dan Dea manyun dan menyandarkan badan nya ke tembok.

🍁🍁🍁

Deandra Pov

"Fiuuuh, bete-bete gue." aku langsung menghentak-hentakan kaki dan kepala di simpan di meja.

"Jangan ngambek gitu, salah kamu pake gadang segala." Eifel langsung menyimpan cappucino cincau di pipiku sehingga pipi yang tadinya panas jadi dingin.
Iya nama nya Efelyn Aulia dia adalah sahabatku sejak kelas 10, aku lebih suka memanggil dia dengan sebutan nama Eifel karena itu unik meski kadang dia terlihat engga suka tapi lama-lama dia menerima.

"Abis, aku penasaran jadi di lanjut aja sampe tamat." Jawabku sambil menyeruput Cappucino Cincau yang Eifel bawa.
"Tapi engga gini juga kali? Bab 3 lumayan panjang loh Dea" ucap Eifel sambil meminum jus melon nya.

"Fiuuuh!!!! Au akh gelap. Eifel mana bakso malang ku?" Tanyau karena lapeeeer juga lama-lama.

"Sebentar Dea cantik kan baru di pesenin" jawab Eifel, Eifel memang orang nya ramah dan sopan jadi kalo ngobrol bareng dia otomatis cara bicaraku juga ke bawa. Hehehe

"Aduuuh, kata nya ada yang di hukum gara-gara ketiduran." Tiba-tiba makhluk gaib yang paling menyebalkan di sekolah ini nongol kaya jelangkung aja.

"Manfaat buat elo apa?" Tanyaku ketus sama cewek sok cantik padahal iuuuw.😡

"Ada dong, jadi gue bisa nyebarin keburukan elo karena tidur saat jam pelajaran." Jawab nya membuatku kesal aduh ingin rasa nya aku sobek-sobek itu mulut nya.

"Heuh, kenapa sih Yeyen elo kepo sama urusan gue? Elo ngefans sama gue?" Ucap gue sambil sedikit tersenyum tipis.
"Nama gue Yenata bukan Yeyen. Amit-amit gue ngafans sama elo yang ada gue haters elo." Jawabnya sambil berkacak pinggang

MR. BUNGLON IS MINE (COMPLETED)Where stories live. Discover now