Prilly Amanda Bagaskara (Revisi)

22.2K 668 1
                                    

Prilly Amanda Bagaskara adalah seorang wanita cantik berusia 24 tahun. Dia memiki cafe kecil bernama PAB Cafe's. Rupanya yang sangat cantik dengan mata hazel berwarna coklat, dilengkapi dengan alis hitam tebal serta bulu mata yang lentik, hidung mancung menantang, bibir merah muda yang tipis, bertubuh mungil, serta sifatnya yang sederhana mampu membuat para kaum adam mengaguminya. Tak jarang ada yang mengajaknya berkencan, tapi dia selalu menolak dengan halus. Bukan karena dia sombong, bukan. Hanya saja, dia tidak pernah berhubungan dekat dengan seorang pria. Dia takut akan tersakiti. Dia tinggal bersama neneknya, orangtuanya meninggal dalam kecelakaan pesawat sepuluh tahun yang lalu. Saat itu Prilly masih berumur 14 tahun, dia sempat depresi karena kehilangan kedua orang yang sangat dicintainya itu. Tapi berkat neneknya serta sahabatnya, dia bisa melewati itu semua. Dia sangat menyayangi neneknya sekaligus orangtua untuknya itu. Oleh sebab itu dia berusaha untuk membahagiakan neneknya, dengan cara dia lulus sebagai mahasiswi yang berprestasi. Dan sekarang dia membuka sebuah cafe dari hasil bekerjanya sewaktu kuliah dulu. Walaupun kecil, tapi dia bersyukur karena tempatnya ramai pengunjung dan cukup untuk membiayai kehidupannya bersama neneknya. Sebenarnya dia ingin bekerja di perusahaan besar, agar bisa melanjutkan S2nya, tetapi dia urungkan karena ingin fokus menjaga neneknya. Lagipula dia memang hobi memasak, jadi apa salahnya jika mengurus cafe saja. Walau sikapnya lembut, tapi jika ada orang yang baru dikenalnya tidak sopan. Dia tidak akan segan-segan untuk memberi pelajaran pada orang tersebut.

Widya Saskia Bagaskara seorang wanita paruh baya yang sudah berusia hampir setengah abad. Ia sangat menyayangi cucu satu-satunya. Prilly! Baginya, Prilly adalah malaikat yang dikirimkan Tuhan untuknya. Harta satu-satunya yang ia punya saat ini. Walaupun anak dan menantunya sudah tiada, tapi memiliki Prilly ia sudah merasa cukup dan bahagia. Bahkan ia rela sakit-sakitan hanya demi menyekolahkan Prilly. Dan ia bangga karena Prilly bisa menjadi seorang sarjana dan membangun usaha sendiri walau hanya sebuah cafe kecil. Baginya semua perjuangan yang sempat ia alami tidak sia-sia, karena Prilly bisa sesukses sekarang. Dan sifat Prilly sangat menurun dari neneknya. Penyayang, sederhana dan juga kelembutannya sangat mirip sekali dengan beliau.

Oleh sebab itu Prilly sangat menyayangi neneknya. Baginya neneknya itu paket lengkap. Bisa menjadi ayah, ibu, nenek sekaligus sahabat untuknya. Dan ia sangat takut jika suatu hari sampai kehilangan harta paling berharganya, karena neneknya adalah satu-satunya keluarga yang ia punya. Ia berharap bisa selamanya bersama beliau, sampai nanti ia menikah dan mempunyai anak.

.
.
.
.
.
.
.

-THA-

18 Maret 2016
22.35

Revisi 17 Mei 2016
12.43

TRUE LOVEWhere stories live. Discover now