Coming Home.

3.7K 263 4
                                    

"Welcome home!!!"  ujar Jessica dengan suara melengking khasnya

Soojung hanya tersenyum kecil, mendengar suara khas kakaknya yang melengking itu. 

"Can't you please turn down your voice volume for sure?"  ujar Soojung sambil tertawa

"Kau ini. Kau tahu kan suaraku memang seperti ini. Bagaimana perjalananmu dari California, adikku?" tanya Jessica sambil merogoh isi tasnya dan mengambil kunci mobil

"Uhm, baik. Bagaimana bisnismu disini?" tanya Soojung sambil menyisir rambut panjangnya dengan jemarinya yang lentik itu

"Sangat baik. Bisnisku sangat bagus di Seoul, dan aku sudah membuka hampir 30 cabang di luar negeri. Dan, Oh, Kau kenal Donghae oppa kan?" ujar Jessica 

"Mhm" balas Soojung singkat

"Emm, kami berbaikan lagi" ujar Jessica sambil tersenyum pahit 

Soojung mendelik ke arah kakaknya dengan penuh ketidak percayaannya, "Lagi? untuk kesekian kalinya dan kau masih memaafkannya?" 

"Kau tahu, aku... mencintainya" ujar Jessica sambil menelan ludahnya. Ia tahu betul adiknya sangat menentang keputusannya ini. 

"Aku tak percaya setelah ia berselingkuh dengan sahabatmu sendiri, kau dengan bodohnya masih mencintainya. Jangan merendahkan harga dirimu hanya untuk lelaki seperti dia yang sudah berulang kali menyakitimu! Look, i care about you. I care a lot. But please, you're my sister and i would like you belong to an gentleman who would treat you like a Queen, not like a trash just like he did."  dilontarkanlah perkataan Soojung yang sangat ingin dihindari oleh Jessica. 


Jessica hanya diam mendengar celotehan adiknya. Ya, apa yang telah dikatakan oleh adiknya sangat benar. Ia dan Donghae sudah berpacaran lebih dari 4 tahun, namun tak pernah ada terlihat niat Donghae untuk meneruskan hubungan mereka ke arah yang lebih serius lagi. Donghae juga selalu menolak untuk bertemu bincang keluarga antara keluarga mereka dengan keluarga Donghae, dan ia selalu beralasan bahwa keluarganya sibuk mengurusi bisnis keluarga mereka di luar negeri dan jarang ada di Seoul. Orangtua mereka sibuk menanyakan kepastian hubungan Jessica, dan selalu berakhir dengan kalimat ; 


"Kalau ia tak pernah ada niat untuk serius denganmu, akhiri segera." 


Soojung mengerti betul kakaknya sangat mencintai kekasihnya. Namun di satu saat ia sangat membenci kekasih kakaknya yang selalu menyiksa kakaknya, secara batin, maupun fisik. Ia pernah memergokki kakaknya berhiaskan lebam di wajahnya, dan sejak saat itu, ia sangat membenci kekasih kakaknya itu. 


"Sudahlah, aku sedikit lapar. Ayo kita pergi makan" ajak Soojung untuk mencairkan suasana.


* * 


Soojung sekali sekali melirik kearah kakaknya yang tengah sibuk memandangi wallpaper  handphonenya yang berhiaskan potrait  kakaknya dan kekasihnya. Ia menghela nafas kasar. 


"Look, sist. I know you love him, like, you would love to give him everything you have for him. But i have told you a million times to let yourself go from him. I love you, okay? Please stop torturing yourself for keeping him in your life"  ujar Soojung sambil menyeruput Strawberry Shakes nya

"Kau tahu, proses melepaskan itu tidak pernah mudah, bukan? Aku tidak bodoh, Jung Soojung. Namun aku tak mengerti pada diriku sendiri. Pada perasaanku sendiri. Akal sehatku mengatakan 'kau harus pergi', namun bodohnya aku mengikuti hatiku yang mengatakan 'ia akan berubah, bertahanlah'. Mengapa orang yang tengah bimbang selalu terjebak memilih kata hati? I mean, you know what i mean right? "  ujar Jessica yang sibuk mengaduk-aduk Matcha Latte miliknya

"Aku mengerti. Dan kumohon, jangan paksa dirimu untuk lebih jauh lagi untuknya. Kau sudah cukup menderita, dan jangan buat dirimu lebih menderita lebih dari ini okay? I love you sist, and i really do. "  ujar Soojung sambil mengelus pipi Jessica 

Jessica tersenyum, "Aku tak pernah membayangkan hidupku seperti apa kalau aku tidak memilikimu sebagai adikku. You mean a lot to me." 

"And you too"  ujar Soojung sambil membentuk sebuah heart sign kecil dari jemarinya 

"Minuman ini membosankan. Ayo kita ke Bar" ujar Jessica bangkit sambil menekan tombol kunci mobilnya. 

Roomates With Contracts [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang